Pengertian Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual

dapat memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

2. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Di dalam pembelajaran kontekstual ada beberapa karakteristiknya, yaitu sebagai berikut: menurut Johnson Nurhadi,dkk, 2003 Kunandar, 2009: 296 terdapat 8 komponen utama dalam sistem pembelajaran kontekstual yaitu: a. Melakukan hubungan yang bermakna making meaningful connections. Artinya, siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok dan orang yang dapat belajar sambil berbuat learning to doing. b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan doing significant work. Artinya siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dengan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat. c. Belajar yang diatur sendiri self regulated learning d. Bekerja sama collaborating. Artinya, siswa dapat bekerja sama, guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka memahami bagaimana mereka saling memengaruhi dan saling berkomunikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Berpikir kritis dan kreatif critical and creative thinking. Artinya, siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif, dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika serta bukti-bukti. f. Mengasuh atau memelihara pribadi siswa nurturing the individual. Artinya, siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan-harapan yang tinggi, memotivasi, dan memperkuat diri sendiri. g. Mencapai standar yang tinggi reaching high standards. Artinya, siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. h. Menggunakan penilaian autentik using authentic aassment. Berdasarkan berbagai pandangan tentang hakikat dan prinsip pembelajaran kontekstual, Komalasari 2008: 13 menyatakan bahwa dalam disertasinya menarik benang merah di antara keseluruhan pandangan para ahli. Komalasari mengidentifikasi karakteristik pembelajaran kontekstual meliputi pembelajaran yang menerapkan konsep keterkaitan relating, konsep pengalaman langsung experiencing, konsep aplikasi applying, konsep kerja sama cooperating, konsep pengaturan diri self-regulating, dan konsep penilaian autentik authentic assessment, dengan indikator masing- masing konsep sebagai berikut: a. Keterkaitan relating Pembelajaran yang menerapkan konsep keterkaitan relating adalah proses pembelajaran yang memiliki keterkaitan relevansi dengan bekal pengetahuan prepequisite knowledge yang telah ada pada diri siswa dan dengan konteks pengalaman dalam kehidupan dunia nyata siswa. Indikator pembelajaran yang menerapkan konsep keterkaitan ini meliputi keterkaitan materi pelajaran dengan: a pengetahuan dan keterampilan sebelumya, b materi lain dalam pelajaran pendidikan kewarganegaraan, c mata pelajaran lainnya, d ekspose media, e konteks lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, f pengalaman dunia nyata, g kebutuhan siswa, dan h materi dari terbatas ke kompleks dan dari konkret ke abstrak. b. Konsep pengalaman langsung experiencing Pembelajaran yang menerapkan konsep pengalaman langsung ex-periencing adalah proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengontruksi pengetahuan dengan cara menemukan dan mengalami sendiri secara langsung. Indikator pembelajaran yang menerapkan konsep pengalaman langsung ini meliputi: eksplorasi, penemuan discovery, inventory, investigasi, penelitian, dan pemecah masalah. c. Konsep aplikasi applying Proses pembelajaran yang menerapkan konsep aplikasi applying adalah proses pembelajaran yang menekankan pada penerapan fakta, konsep, prinsip, dan produser yang dipelajari dalam situasi dan konteks lain yang berbeda sehingga bermanfaat bagi kehidupan siswa. Indikator proses pembelajaran yang menerapkan konsep aplikasi meliputi: a penerapan materi yang telah dipelajari dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat; b penerapan materi dalam memecahkan masalah; c pengunaan metode karyawisata, praktik kerja lapangan, bermain peran, simulasi, dan pembelajaran pelayanan. d. Konsep kerja sama cooperating Pembelajaran yang menerapkan konsep kerja sama adalah pembelajaran yang mendorong kerja sama di antara siswa, antara siswa dengan guru dan sumber belajar. Indikator pembelajaran yang menerapkan konsep kerja sama ini meliputi: a kerja kelompok dalam memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan; b saling bertukar pikiran, mengajukan, dan menjawab pertanyaan; c komunikasi interaktif antarsesama siswa, antara siswa dengan guru, siswa dengan nara sumber; d penghormatan terhadap perbedaan gender, suku, ras, agama, status sosial ekonomi, budaya dan perspektif. e. Konsep pengaturan diri self-regulating Pembelajaran yang menerapkan konsep pengaturan diri self-regulating adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengatur diri dan pembelajarannya secara mandiri. Indikator pembelajaran yang menerapkan konsep pengaturan diri self- regulating ini meliputi: a motivasi belajar sepanjang hayat; b motivasi untuk mencari dan menggunakan informasi dengan kesadaran sendiri; c melaksanakan prinsip trial-error; d melakukan refleksi; e belajar mandiri. f. Konsep penilaian autentik authentic assessment Pembelajaran yang menerapkan konsep asesmen autentik adalah pembelajaran yang mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil belajar yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor, baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran maupun berupa perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas ataupun di luar kelas. Dengan demikian, penilaian pembelajaran utuh menyeluruh dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta dalam keseluruhan tahapan proses pembelajaran di awal, tengah, dan akhir. Di samping itu, penilaian tidak hanya diserahkan pada guru, tetapi siswa pun menilai siswa lain dan dirinya sendiri self-evaluation dalam aktivitas pembelajaran dan pemahaman materi. Penilaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158