Pengertian Integritas Pribadi Kejujuran

a. Pengetahuan Moral 1 Kesadaran moral Kesadaran seseorang untuk mengetahui tanggung jawab moralnya, sehingga seseorang akan menggunakan akal sehatnya dalam melakukan sesuatu dan harus bisa dapat membedakan benar atau salah. 2 Mengetahui nilai-nilai moral Seseorang atau siswa harus mengerti nilai-nilai moral yang terkandung dalam sikap hormat dan bertanggung jawab ke dalam perilaku moral. 3 Pengambilan perspektif Kemampuan siswa untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka berpikir, bereaksi, dan merasa. 4 Penalaran moral Memahami makna sebagai orang yang bermoral dan seseorang mengerti pentingnya moral di dalam kehidupan sehari-hari 5 Membuat keputusan Kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan di saat seseorang tersebut berada dalam masalah atau berada dalam persoalan moral. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 Memahami diri sendiri Seseorang haruslah sadar akan terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sendiri dan mampu mengerti apa saja yang bisa digunakan untuk membantu memperbaiki kelemahan yang ada pada dirinya sendiri dengan mengulas perilaku di dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasinya dengan kritis. b. Perasaan Moral Mempunyai kepedulian untuk menjadi seseorang yang jujur, adil, dan santun terhadap orang lain, hal ini memengaruhi pengetahuan moral seseorang ke perilaku perilaku seseorang. Beberapa aspek yang akan memberikan pengajaran tentang karakter yang baik, yaitu: 1 Hati nurani Hati nurani memiliki dua sisi, yaitu: sisi kognitif dan sisi emosional. Sisi kognitif menuntun seseorang dalam menentukan hal yang benar, dan sisi emosional menjadikan seseorang merasa mempunyai kewajiban untuk melkaukan hal yang benar. 2 Penghargaan diri Seseorang yang memiliki dan mampu menghargai penghargaan diri yang sehat, maka seseorang akan mampu menghargai dan menerima kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri. 3 Empati Kemampuan mengenali, merasakan, seperti ikut dalam peristiwa yang dialami oleh orang lain 4 Mencintai kebaikan Mempunyai ketertarikan murni, yang tidak dibuat-buat, dan konsisten pada kebaikan 5 Kontrol diri Dapat membatasi diri sendiri dari hal-hal yang bersifat negatif sehingga tidak terlena dengan hal-hal yang negatif 6 Kerendahan hati Pekerti moral yang kerap diabaikan, padahal pekerti ini merupakan bagian penting dari karakter yang baik dan dapat membantu membatasi perilaku seseorang yang negatif. c. Tindakan moral 1 Kompetensi Kemampuan mengubah pertimbangan dari perasaan moral ke tindakan moral yang efektif 2 Kehendak Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar dapat terkendali dan masuk akal 3 Kebiasaan Kebiasaan seseorang akan memengaruhi perilaku di kehidupan sehari-hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Ciri-ciri Kejujuran

Perilaku anak yang suka berbohong atau mendapatkan toleransi kebohongan dari pihak orang lain, maka secara tidak langsung telah terbentuk dalam diri seorang anak karakter toleran terhadap kebohongan, bahkan anak akan menganggap “harus berbohong”. Hal ini menjadi berbahaya untuk penguatan karakter anak. Beberapa ciri- ciri orang jujur Kesuma, 2011: 17, yaitu sebagai berikut: a. Jika bertekad inisiasi keputusan untuk melakukan sesuatu, tekadnya dalam melakukan adalah kebenaran dan kemaslahatan. b. Jika berkata tidak berbohong benar apa adanya c. Jika adanya kesamaan antara apa yang dikatakan hatinya dengan apa yang dilakukannya. Ciri-ciri orang jujur Mulyasa, 2013: 148 a. Mengemukakan apa adanya tanpa ada kebohongan b. Berbicara secara terbuka sesuai dengan kenyataan c. Menunjukkan fakta atau bukti yang sebenarnya d. Menghargai data e. Mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya. Ciri-ciri orang jujur Pupuh, 2013: 107 a. Melaksanakan atau melakukan tugas sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di sekolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158