Komponen Utama Pembelajaran Kontekstual

Ada beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli, sebagai berikut: Komunikasi menurut Effendy Khairani, 2015: 6 adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi menurut Handoko Khairani, 2015: 6 adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain. Komunikasi menurut menurut Evertt M. Rogers Khairani, 2015: 6 sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Menurut Johnson Supraktiknya, 1995:30, secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku menungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan sebentuk komunikasi. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. Menurut Herry Hermawan 2012: 5 komunikasi dinyatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagai aktivitas yang dinamik yang dicirikan oleh tindakan, perubahan dan gerakan. Dalam proses ini terjadi aktivitas pemahaman karena para pelaku komunikasi atau orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus memahami yang sedang dikatakan atau didengarkannya. Komunikasi menurut Theodore Herbert Khairani, 2015: 6 merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi pesan, ide, gagasan dari satu pihak ke pihak yang lain. Kamus psikologi Khairani, 2015: 7, menyebutkan enam pengertian komunikasi: a. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ketempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang- gelombang suara. b. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme kepada pihak lain c. Pesan yang disampaikan dapat diterima orang lain d. Teori Komunikasi berpendapat proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Menurut K. Lewin adalah pengaruh suatu wilayah personal pada wilayah personal yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain f. Menurut Rakhmat, 1985 adalah pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi. Kemampuan berkomunikasi seorang individu tidaklah tumbuh begitu saja tetapi ada sebuah proses yang harus diupayakan. Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berkomunikasi dan bagaimana manusia dapat mewujudkan segala potensi yang ada dalam dirinya menjadi kekuatan yang besar tergantung pada sikap dan kepribadiannya komunikasi non verbal, dan cara berkomunikasi komunikasi verbal. Dengan kata lain, manusia sebagai pelaku komunikasi harus mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif, bukan dengan proses kekerasan maupun pemaksaan melainkan karena adanya unsur kesetaraan, keselarasan, dan pemahaman.

2. Keterampilan Dasar Berkomunikasi

Agar mampu memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat, dan produktif dengan orang lain, kita perlu memiliki sejumlah keterampilan dasar berkomunikasi. Menurut Johnson 1981 Supratiknya, 1995:10, beberapa keterampilan dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut: Pertama, kita harus saling memahami. Secara rinci, kemampuan ini mencakup beberapa sub kemampuan, yaitu sikap percaya, pembukaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diri, keinsyafan diri, dan penerimaan diri Johnson, 1981. Kedua, kita harus mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita secara tepat dan jelas, kemampuan ini juga harus disertai kemampuan menunjukkan sikap hangat dan rasa senang serta kemampuan mendengar dengan cara yang akan menunjukkan bahwa kita memahami lawan komunikasi kita. Ketiga, kita harus mampu saling menerima dan saling memberikan dukungan atau saling menolong. Kita harus mampu menanggapi keluhan orang lain dengan cara-cara yang bersifat menolong, yaitu menunjukkan sikap memahami dan bersedia menolong sambil memberikan bombongan dan contoh seperlunya. Keempat, kita harus mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah antarpribadi lain yang mungkin muncul dalam komunikasi kita dengan orang lain, melalui cara-cara yang konstruktif. Menurut Johnson Supraktiknya, 1995: 12 ada beberapa cara dalam mempelajari keterampilan berkomunikasi, yaitu: pertama, harus menyadari mengapa keterampilan berkomunikasi ini penting kita kuasai dan apa manfaatnya bagi kita. Kedua, harus memahami keterampilan berkomunikasi dan bentuk-bentuk perilaku komponennya yang perlu kuasai untuk mewujudkan keterampilan itu. Ketiga, harus rajin mencari dan menemukan situasi-situasi di mana kita dapat mempraktikkan keterampilan tersebut. Keempat, tidak boleh segan atau malu menerima bantuan orang lain untuk memantau usaha kita serta memberikan penilaian tentang kemajuan yang sudah kita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158