Teknik Pengumpulan Data Pengujian Instrumen Penelitian

No. butir Keterangan Butir 10 0,498 0,1172 Valid Butir 11 0,431 0,1172 Valid Butir 12 0,559 0,1172 Valid Butir 13 0,517 0,1172 Valid Butir 14 0,427 0,1172 Valid Butir 15 0,466 0,1172 Valid Butir 16 0,546 0,1172 Valid Butir 17 0,630 0,1172 Valid Butir 18 0,525 0,1172 Valid Butir 19 0,501 0,1172 Valid Butir 20 0,586 0,1172 Valid Butir 21 0,441 0,1172 Valid Butir 22 -0,037 0,1172 Tidak Valid Butir 23 -0,029 0,1172 Tidak Valid Butir 24 0,396 0,1172 Valid Butir 25 0,476 0,1172 Valid Butir 26 0,188 0,1172 Valid Butir 27 0,031 0,1172 Tidak Valid Butir 28 0,355 0,1172 Valid Butir 29 -0,071 0,1172 Tidak Valid Butir 30 0,313 0,1172 Valid Butir 31 0,495 0,1172 Valid Butir 32 0,545 0,1172 Valid Butir 33 0,506 0,1172 Valid Butir 34 -0,037 0,1172 Tidak Valid Butir 35 0,526 0,1172 Valid Menunjukkan bahwa terdapat beberapa item yang tidak valid, sehingga item yang tidak valid tersebut dihilangkan karena r hitung lebih kecil dari r tabel 0,1172 yang dapat dilihat pada bagian corrected item-total correlation yaitu butir 22, butir 23, butir 27, butir 29, butir 34. Maka harus dilakukan pengujian validitas ulang dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan SPSS versi 21 for Windows untuk menghilangkan butir-butir pertanyaan yang tidak valid tersebut. Adapun penyajian data pengujian validitas ulang setelah butir-butir pertanyaan yang tidak valid dihilangkan sehingga menghasilkan 30 butir pertanyaan yang dapat dikatakan valid adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Keterampilan Berkomunikasi No. butir Keterangan Butir 1 0,401 0,1172 Valid Butir 2 0,595 0,1172 Valid Butir 3 0,524 0,1172 Valid Butir 4 0,572 0,1172 Valid Butir 5 0,558 0,1172 Valid Butir 6 0,492 0,1172 Valid Butir 7 0,545 0,1172 Valid Butir 8 0,460 0,1172 Valid Butir 9 0,482 0,1172 Valid Butir 10 0,512 0,1172 Valid Butir 11 0,399 0,1172 Valid Butir 12 0,564 0,1172 Valid Butir 13 0,551 0,1172 Valid Butir 14 0,434 0,1172 Valid Butir 15 0,512 0,1172 Valid Butir 16 0,558 0,1172 Valid Butir 17 0,634 0,1172 Valid Butir 18 0,506 0,1172 Valid Butir 19 0,488 0,1172 Valid Butir 20 0,577 0,1172 Valid Butir 21 0,443 0,1172 Valid Butir 24 0,426 0,1172 Valid No. butir Keterangan Butir 25 0,520 0,1172 Valid Butir 26 0,269 0,1172 Valid Butir 28 0,363 0,1172 Valid Butir 30 0,377 0,1172 Valid Butir 31 0,519 0,1172 Valid Butir 32 0,555 0,1172 Valid Butir 33 0,523 0,1172 Valid Butir 35 0,576 0,1172 Valid 3. Variabel hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi. Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi No. butir Keterangan Butir 1 0,365 0,1172 Valid Butir 2 -0,092 0,1172 Tidak Valid Butir 3 0,134 0,1172 Valid Butir 4 0,375 0,1172 Valid Butir 5 0,463 0,1172 Valid Butir 6 0,148 0,1172 Valid Butir 7 0,189 0,1172 Valid Butir 8 0,281 0,1172 Valid Butir 9 0,500 0,1172 Valid Butir 10 0,325 0,1172 Valid Butir 11 -0,023 0,1172 Tidak Valid Butir 12 0,002 0,1172 Tidak Valid Butir 13 0,296 0,1172 Valid Butir 14 -0,147 0,1172 Tidak Valid Butir 15 0,394 0,1172 Valid Menunjukkan bahwa terdapat beberapa item yang tidak valid, sehingga item yang tidak valid tersebut dihilangkan karena r hitung lebih kecil dari r tabel 0,1172 yang dapat dilihat pada bagian corrected item-total correlation yaitu butir 2, butir 11, butir 12, butir 14, dan butir 21. Maka harus dilakukan pengujian validitas ulang dengan menggunakan SPSS versi 21 for Windows untuk menghilangkan butir- butir pertanyaan yang tidak valid tersebut. Adapun penyajian data pengujian validitas ulang setelah butir-butir pertanyaan yang tidak valid dihilangkan sehingga menghasilkan 21 butir pertanyaan yang dapat dikatakan valid adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi No. butir Keterangan Butir 1 0,428 0,1172 Valid Butir 3 0,171 0,1172 Valid Butir 4 0,426 0,1172 Valid Butir 16 0,412 0,1172 Valid Butir 17 0,267 0,1172 Valid Butir 18 0,225 0,1172 Valid Butir 19 0,333 0,1172 Valid Butir 20 -0,093 0,1172 Tidak Valid Butir 21 0,161 0,1172 Valid Butir 22 0,211 0,1172 Valid Butir 23 0,519 0,1172 Valid Butir 24 0,489 0,1172 Valid Butir 25 0,196 0,1172 Valid Butir 26 0,348 0,1172 Valid No. butir Keterangan Butir 5 0,490 0,1172 Valid Butir 6 0,196 0,1172 Valid Butir 7 0,207 0,1172 Valid Butir 8 0,334 0,1172 Valid Butir 9 0,569 0,1172 Valid Butir 10 0,338 0,1172 Valid Butir 13 0,252 0,1172 Valid Butir 15 0,326 0,1172 Valid Butir 16 0,366 0,1172 Valid Butir 17 0,244 0,1172 Valid Butir 18 0,271 0,1172 Valid Butir 19 0,373 0,1172 Valid Butir 21 0,194 0,1172 Valid Butir 22 0,218 0,1172 Valid Butir 23 0,521 0,1172 Valid Butir 24 0,525 0,1172 Valid Butir 25 0,200 0,1172 Valid Butir 26 0,397 0,1172 Valid 4. Variabel hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar siswa. Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Minat Belajar Siswa No. butir Keterangan Butir 1 0,611 0,1172 Valid Butir 2 0,449 0,1172 Valid Butir 3 0,362 0,1172 Valid Butir 4 0,363 0,1172 Valid Butir 5 0,339 0,1172 Valid Butir 6 0,482 0,1172 Valid Butir 7 0,432 0,1172 Valid Butir 8 0,288 0,1172 Valid Butir 9 0,515 0,1172 Valid Butir 10 0,478 0,1172 Valid Butir 11 0,493 0,1172 Valid Butir 12 0,527 0,1172 Valid Butir 13 0,556 0,1172 Valid Butir 14 0,352 0,1172 Valid Butir 15 0,512 0,1172 Valid Butir 16 0,587 0,1172 Valid Butir 17 0,734 0,1172 Valid Butir 18 0,596 0,1172 Valid Butir 19 0,522 0,1172 Valid Butir 20 0,614 0,1172 Valid Pada tabel di atas menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan atau pertanyaan tentang variabel minat belajar siswa adalah valid karena corrected item-total correlation pada butir-butir pernyataan melebihi dari r tabel yang di dapatkan yaitu sebesar 0,1172. 2. Reliabilitas Menurut Noor 2014:25 uji reliabilitas digunakan untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan. Uji reliabilitas dilakukan terhadap semua instrumen penelitian. Rumus yang digunakan adalah rumus alfa cronbach sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dimana rumus Keterangan: r ii = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan  2 = Jumlah butir pertanyaan  1 2 = Varians total Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 21 for Windows. Suharsimi Arikunto 2002: 75 mengklasifikasikan tingkat reliabilitas berdasarkan tingkat intepretasi indeks reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.13 Tingkat Koefisien Reliabilitas No Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas 1 0,800-1,000 Sangat Tinggi 2 0,600-0,799 Tinggi 3 0,400-0,599 Sedang 4 0,200-0,399 Rendah 5 0,00-0,199 Sangat Rendah Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas untuk instrumen penelitian: a. Uji Reliabilitas Data Pembelajaran Kontekstual Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Pembelajaran Kontekstual Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .892 .894 33 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,892 lebih besar dari 0,60 sehingga hasil pengujian realibilitas untuk data pembelajaran kontekstual tersebut reliabel. b. Uji Reliabilitas Data Keterampilan Berkomunikasi Tabel 3.15 Hasil Pengujian Reliabilitas Keterampilan Berkomunikasi Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .916 .918 30 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,916 lebih besar dari 0,60 sehingga hasil pengujian realibilitas untuk data keterampilan berkomunikasi tersebut reliabel. c. Uji Reliabilitas Data Integritas Pribadi Tabel 3.16 Hasil Pengujian Reliabilitas Integritas Pribadi Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items Integritas Pribadi .775 .782 21 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,775 lebih besar dari 0,60 sehingga hasil pengujian realibilitas untuk data integritas pribadi tersebut reliabel. d. Uji Reliabilitas Data Minat Belajar Tabel 3.17 Hasil Pengujian Reliabilitas Minat Belajar Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .881 .883 20 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,881 lebih besar dari 0,60 sehingga hasil pengujian realibilitas untuk data minat belajar siswa tersebut reliabel.

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Deskriptif Analisis data merupakan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono 2004:142 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif bertujuan untuk memaparkan persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa. Deskripsi dilakukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan tipe II yang mendasari deskripsi menggunakan PAP II. Dalam penelitian ini data akan dideskripsikan dalam bentuk tabel dan nilai-nilai statistikanya, dan kemudian akan di interpretasikan secara kualitatif. Untuk mendiskripsikan data digunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II, karena jika dibandingkan dengan PAP tipe I, PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut sebagai presentil minimal, karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada presentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari presentil minimal dan maksimal. Namun, terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah presentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut Masidjo, 1995:157: Tabel 3.18 Nilai Presentil PAP Tipe II Nilai Presentil Kategori Kecenderungan Variabel 81-100 Sangat Tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Cukup 46-55 Rendah 46 Sangat Rendah PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas berdasarkan uji bivariat. Ketentuannya sebagai berikut: jika nilai R Square lebih besar dari 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika R Square lebih kecil dari 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. b. Rumusan Hipotesis 1. H o1 : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan keterampilan berkomunikasi siswa. H a1 : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan keterampilan berkomunikasi siswa. 2. H o2 : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan integritas siswa. H a2 : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada mata akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan integritas siswa. 3. H o3 : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan minat belajar siswa. H a3 : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan minat belajar siswa. c. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk melihat hubungan atau tidak pada variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian hipotesis pertama, kedua, ketiga digunakan rumus Product Moment dari Pearson Arikunto, 2000: 225, sebagai berikut: r xy = ∑ ∑ ∑ [ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] Keterangan: : Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y N : Jumlah responden ∑XY : Jumlah hasil perkalian nilai variabel X dengan variabel Y ∑X : Jumlah nilai dari variabel X ∑Y : Jumlah nilai dari variabel Y ∑X 2 : Jumlah kuadrat nilai variabel X ∑Y 2 : Jumlah kuadrat nilai variabel Y Uji koefisien korelasi Pearson dilakukan untuk menguji ketiga hipotesis yang menyatakan hubungan positif yang signifikan antara pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi, hubungan positif yang signifikan antara pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi, hubungan positif yang signifikan antara pembelajaran kontekstual dengan minat belajar siswa. Nilai dibandingkan dengan pada taraf signifikan 5. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka H ditolak, dan sebaliknya. Koefisien korelasi yang diperoleh lalu diintepretasikan. Berikut ini disajikan tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar 2013:251 sebagai berikut: Tabel 3.19 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan 1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 2 0,20 – 0,399 Lemah 3 0,40 – 0,599 Cukup 4 0,60 – 0,799 Kuat 5 0,80 – 0,100 Sangat Kuat

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158