SMAN 2 Playen GAMBARAN UMUM

103

BAB V PEMBAHASAN

A. Dekriptif Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai dengan bulan April 2016. Responden penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IIS di wilayah Kabupaten Gunungkidul yang menerapkan Kurikulum 2013 dan sudah mendapatkan materi akuntansi siklus perusahaan jasa yaitu di SMAN 1 Wonosari dan SMAN 2 Playen. Jumlah responden penelitian sebanyak 218 siswa. Jumlah kuesioner yang kembali dan diisi secara lengkap oleh siswa sebanyak 198 kuesioner dikarenakan ada beberapa responden yang tidak hadir pada saat penelitian dilakukan. Berikut disajikan deskripsi data penelitian: 1. Deskripsi Data Responden a. Asal Sekolah Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah No Asal Sekolah Frekuensi Frekuensi Relatif 1 SMAN 1 Wonosari 88 44.4 2 SMAN 2 Playen 110 55. 6 Jumlah 198 100 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian adalah 198 siswa. Rinciannya sebagai berikut : 88 siswa 44,4 dari sekolah SMAN 1 Wonosari dan 110 siswa 55,6 dari SMAN 2 Playen. b. Status Sekolah Tabel 5.2 Status Sekolah Asal Siswa No Asal Sekolah Status Frekuensi Frekuensi Relatif 1 SMAN 1 Wonosari Negeri 88 44.4 2 SMAN 2 Playen Negeri 110 55. 6 Jumlah 198 100 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah 198 responden yang terdiri dari 88 siswa dari SMAN 1 Wonosari dan 110 siswa dari SMAN 2 Playen. c. Jenis Kelamin Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin F FR 1 Laki-laki 65 33 2 Perempuan 133 67 Jumlah 198 100 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah responden penelitian ini sebanyak 198 siswa dengan rician 65 33 siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 133 67 siswa berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan. 2. Deskripsi Data Penelitian a. Tingkat Pembelajaran Kontekstual Jumlah pernyataan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 33 butir pernyataan. Dengan demikian, skor maksimum yang mungkin dicapai adalah 33x5= 165, dan skor minimum adalah 33x1= 33. Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.4 Perhitungan Dan Intepretasi Penilaian Tingkat Pembelajaran Kontekstual No Interval Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 140-165 48 24,2 Sangat Tinggi 2 120-139 94 47,5 Tinggi 3 107-119 44 22,2 Cukup 4 94-106 12 6,1 Rendah 5 33-93 - Sangat Rendah Jumlah 198 100 Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 48 responden 24,2 memiliki tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan kategori sangat tinggi, 94 responden 47,5 memiliki tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan kategori tinggi, 44 responden 22,2 memiliki tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan kategori cukup, 12 responden 6,1 memiliki tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan kategori rendah. Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan dengan skor terendah 100, dari skor tertinggi 155 sehingga didapat nilai rata-rata mean= 127,8, nilai tengah median= 127, dan nilai modus= 124. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan kategori tinggi. b. Keterampilan Berkomunikasi Jumlah butir pernyataan kuesioner sebanyak 35 dan yang dinyatakan valid sebanyak 30 butir pernyataan. Dengan demikian, skor maksimum yang mungkin dicapai adalah 30x5= 150, dan skor minimum adalah 30x1= 30. Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.5 Perhitungan Dan Intepretasi Penilaian Keterampilan Berkomunikasi No Interval Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 127-150 57 28,8 Sangat Tinggi 2 109-126 95 48 Tinggi 3 97-108 38 19,2 Cukup 4 85-96 6 3 Rendah 5 30-84 2 1 Sangat Rendah Jumlah 198 100 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 57 responden 28,8 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori sangat tinggi, 95 responden 48 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori tinggi, 38 responden 19,2 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori cukup, 6 responden 3 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori rendah, dan 2 responden 1 memiliki keterampilan bekomunikasi dengan kriteria sangat rendah. Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan dengan skor terendah 62, dari skor tertinggi 148 sehingga didapat nilai rata-rata mean= 118,6, nilai tengah median= 119, dan nilai modus= 116. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki keterampilan berkomunikasi yang tinggi. c. Integritas Pribadi Jumlah butir pernyataan kuesioner sebanyak 26 dan yang dinyatakan valid sebanyak 21 butir pernyataan. Dengan demikian, skor maksimum yang mungkin dicapai adalah 21x5= 105, dan skor minimum adalah 21x1= 21. Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.6 Perhitungan Dan Intepretasi Penilaian Integritas Pribadi No Interval Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 85-100 7 3,5 Sangat Tinggi 2 73-84 60 30,3 Tinggi 3 65-72 74 37,4 Cukup 4 57-64 51 25,8 Rendah 5 20-56 6 3 Sangat Rendah Jumlah 198 100 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 7 responden 3,5 memiliki integritas pribadi dengan kategori sangat tinggi, 60 responden 30,3 memiliki integritas pribadi dengan kategori tinggi, 74 responden 37,4 memiliki integritas pribadi dengan kategori cukup, 50 responden 25,8 memiliki integritas pribadi dengan kategori rendah, dan 4 responden 3

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158