Subjek Penelitian Objek Penelitian

35 katak, papan daur hidup katak, kartu, kotak penyimpanan kartu, dan kotak penyimpanan katak 3 dimensi.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di SD Kanisius Jetisdepok. SD Kanisius Jetisdepok terletak di desa Jetisdepok, Sendangsari, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih SD Kanisius Jetisdepok sebagai tempat uji coba lapangan terbatas karena minimnya penggunaan media pembelajaran ketika melakukan pembelajaran di kelas. Siswa kelas III di SD Kanisius Jetisdepok juga merasa kesulitan dalam mempelajari materi pada mata pelajaran IPA. Selain itu, SD Kanisius Jetisdepok memiliki letak yang strategis dan memungkinkan untuk mencari bahan-bahan yang digunakan sebagai media.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan April 2016 hingga bulan Februari 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung mulai dari penentuan judul penelitian, pembuatan proposal, pengambilan data, pengolahan data, ujian skripsi sampai dengan revisi setelah ujian skripsi.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model Sugiyono 2012:298- 311 dan Borg dan Gall 1983:775-787. Menurut Sugiyono 2012: 298-311 ada sepuluh tahap dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 36 produksi massal. Berikut merupakan tahap-tahap penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2012:298 yang disajikan dalam bentuk bagan 3.1. Bagan 3.1 Tahap-Tahap Penelitian Menurut Sugiyono 2012:298 Bagan di atas menggambarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono, dimulai dari adanya potensi dan masalah yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Potensi dan masalah yang sudah diperoleh digunakan sebagai data empirik. Apabila potensi dan masalah sudah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi tertentu sebagai bahan untuk merancang suatu produk yang dapat mengatasi masalah tersebut. Rancangan produk yang dibuat perlu ditunjukkan dalam bentuk gambar atau bagan supaya dapat dinilai, dibuat dan dipahami oleh orang lain. Desain produk tersebut kemudian divalidasi oleh ahli sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya. Selanjutnya, hasil dari validasi desain produk dapat menjadi bahan pertimbangan dalam langkah revisi desain. Desain produk yang sudah direvisi tidak bisa langsung diuji cobakan, tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan barang, dan barang tersebut yang nantinya akan diuji coba. Produk yang sudah jadi selanjutnya dapat diuji cobakan secara terbatas. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari produk berdasarkan masalah yang dihadapi oleh responden. Setelah diuji cobakan secara 2. Pengumpulan Data 1. Potensi dan Masalah 1. 3. Desain Produk 4. Validasi Desain 5. Revisi Desain 6. Uji Coba Produk 7. Revisi Produk 8. Uji Coba Pemakaian 9. Revisi Produk 10. Produksi Massal