Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

2 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 Agustus 2016 menunjukan bahwa guru cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru menggunakan buku LKS sebagai pedoman dalam menjelaskan materi. Guru mencatatkan poin- poin penting mengenai materi yang dijelaskan di papan tulis dengan menggunakan kapur. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Disaat guru bertanya kepada siswa, hanya ada satu atau dua siswa yang langsung menjawab secara spontan pertanyaan dari guru sedangkan siswa lainnya memilih untuk diam. Setelah selesai menjelaskan materi, guru memberikan latihan soal pada masing-masing siswa secara lisan. Ada beberapa siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru. Apabila ada siswa yang tidak bisa menjawab, guru memperbolehkan siswa lainnya untuk membantu menjawab. Beberapa siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru karena siswa lupa tentang materi yang baru saja dijelaskan. Siswa juga mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan khususnya tentang daur hidup hewan karena banyak hapalan dan tidak dapat dilihat secara langsung sehingga materi tersebut susah untuk dipahami wawancara siswa, 19 Agustus 2016. Guru berpendapat sama dengan siswa dimana guru juga mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi tersebut karena materinya yang bersifat abstrak wawancara guru, 15 Agustus 2016. Materi IPA yang bersifat abstrak membuat siswa kesulitan memahami konsep suatu materi pembelajaran. Oleh sebab itu, diperlukan suatu solusi yang dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi pembelajaran IPA. 3 Penggunaan media pembelajaran dapat dijadikan solusi untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran IPA. Di samping itu, guru dan siswa juga membutuhkan media dalam pembelajaran IPA. Media pembelajaran cocok diterapkan bagi siswa kelas III SD karena siswa kelas III berada pada tahap operasional konkret dimana penggunaan benda-benda nyata pada media pembelajaran sangat diperlukan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan kepala sekolah pada tanggal 18 Agustus 2016 dapat diketahui bahwa ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran IPA di sekolah masih terbatas. Guru juga sependapat dengan pemikiran dari kepala sekolah, dibuktikan saat guru jarang menggunakan media pembelajaran di kelas karena keterbatasan waktu untuk mempersiapkannya wawancara guru, 15 Agustus 2016. Padahal siswa merasa tertarik, senang, dan lebih paham apabila menggunakan media dalam pembelajaran IPA wawancara siswa, 19 Agustus 2016. Media pembelajaran yang dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi adalah media pembelajaran berbasis metode Montessori. Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah media pembelajaran yang memiliki ciri menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan satu ciri tambahan yaitu kontekstual. Ada beberapa keunggulan media pembelajaran berbasis metode Montessori, diantaranya sebagai berikut: 1 Material yang digunakan dalam pembelajaran Montessori dapat menghasilkan sebuah pendidikan indra; 2 Memperlihatkan benda-benda yang dapat menarik perhatian anak; 3 Bahan pembelajaran dari Montessori melatih anak untuk belajar mandiri; 4 Memiliki gradasi rangsangan yang rasional Gutek, 2013:236. 4 Media pembelajaran berbasis metode Montessori terbukti dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Noi 2015 mengembangkan alat peraga matematika materi perkalian berbasis metode Montessori untuk kelas III. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis metode Montessori dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari rerata 58,21 menjadi rerata 97,82. Penelitian lain dilakukan oleh Wulandari 2016. Wulandari 2016 mengembangkan alat peraga membaca dan menulis permulaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga membaca dan menulis permulaan berbasis metode Montessori dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang terlihat dari nilai membaca dan menulis yang diperoleh siswa pada posttest lebih tinggi daripada nilai pretest dengan selisih rerata nilai membaca sebesar 26,2 dan selisih nilai menulis sebesar 10. Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa, kebutuhan serta penggunaan media pembelajaran di sekolah masih terbatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan pengembangan Research and Development. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran IPA materi daur hidup hewan pada siswa kelas III SD Kanisius Jetisdepok tahun ajaran 20162017. Media pembelajaran yang dikembangkan mempertimbangkan ciri-ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori, yaitu menarik, bergradasi, auto- correction , auto-education, dan satu ciri tambahan yaitu kontekstual. Penelitian ini dibatasi pada prototipe atau bentuk dasar produk media pembelajaran IPA yang sudah divalidasi oleh beberapa ahli dan digunakan pada saat uji coba lapangan terbatas. 5

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa kelas III? 1.2.2. Bagaimana kualitas media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa kelas III?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Mendeskripsikan prosedur pengembangan media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa kelas III. 1.3.2. Mengetahui kualitas media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa kelas III.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa memiliki pengalaman dalam melakukan pengembangan media pembelajaran berbasis metode Montessori materi daur hidup hewan pada siswa. Media pembelajaran yang dikembangkan membantu mahasiswa untuk menciptakan media pembelajaran inovatif yang dapat membantu proses belajar mengajar di kelas. 1.4.2. Bagi Guru Guru semakin paham mengenai pentingnya penggunaan media pembelajaran selama proses belajar mengajar. Guru juga dapat 6 mengembangkan media pembelajaran secara mandiri untuk membantu kesulitan belajar yang dialami siswa. 1.4.3. Bagi Siswa Siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran daur hidup hewan ketika menggunakan media pembelajaran. Siswa juga mendapatkan pengalaman baru saat menggunakan media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori. 1.4.4. Bagi Sekolah Sekolah mendapatkan pengetahuan baru mengenai media pembelajaran berbasis metode Montessori. Sekolah juga dapat mengembangkan media pembelajaran secara mandiri supaya dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. 1.4.5. Bagi Prodi PGSD Prodi PGSD memiliki pengalaman penelitian kolaboratif dengan metode Research and Development yang melibatkan dosen, mahasiswa, guru, siswa di SD mitra. Melalui proses penelitian dan pengembangan ini prodi PGSD memiliki media pembelajaran berbasis metode Montessori yang semakin beragam. 1.4.6. Bagi peneliti lain Peneliti lain dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori untuk materi pembelajaran IPA lainnya.