Identifikasi Masalah Potensi dan Masalah
68 Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Pedoman Observasi oleh Ahli
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2 3 4
5 6
7 8
Validator 1 4 4 4
4 4
4 4
4 32
4 Validator 2
4 4 4 4
4 4
4 4
32 4
Rerata 32
4
Berdasarkan hasil validasi instrumen pedoman observasi oleh ahli pada
tabel 4.1, dihasilkan rerata skor 4. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 63, rerata skor tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh sebab
itu, instrumen pedoman observasi dinyatakan valid dan layak untuk digunakan. Lembar hasil validasi instrumen pedoman observasi oleh ahli dapat dilihat pada
lampiran 1.1 halaman 138. Para ahli juga tidak memberikan komentar mengenai validasi instrumen pedoman observasi.
Sesudah instrumen pedoman observasi divalidasi, peneliti melakukan observasi pada pembelajaran IPA kelas III dan ketersediaan media pembelajaran
di SD Kanisius Jetisdepok. Observasi dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2016 pukul 07.00-08.20 WIB di kelas III. Lembar hasil observasi pembelajaran IPA
dapat dilihat pada lampiran 1.2 halaman 142 dan tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Observasi Pembelajaran IPA
Objek yang diamati Jawaban
Catatan
Ada media pembelajaran IPA yang diletakkan di kelas.
Tidak -
Media layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Tidak Guru
tidak menggunakan
media pembelajaran.
Guru menggunakan media untuk menjelaskan materi pembelajaran
IPA. Tidak
Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Guru menggunakan buku LKS sebagai pedomannya. Guru memberikan
catatan pada siswa dengan menggunakan papan tulis yang ada.
Guru menguasai
cara menggunakan media pembelajaran.
Tidak Guru
tidak menggunakan
media pembelajaran.
Guru menjelaskan cara penggunaan media pembelajaran IPA kepada
siswa. Tidak
Guru tidak
menggunakan media
pembelajaran.
69
Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara mandiri.
Tidak Siswa
tidak menggunakan
media pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan
dan mencatat penjelasan dari guru. Siswa mengalami kesulitan ketika
mengikuti pembelajaran IPA di kelas.
Ya Ada beberapa siswa masih belum paham
ketika guru menjelaskan materi ciri-ciri makhluk hidup.
Siswa mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal IPA.
Ya Guru memberikan latihan soal pada masing-
masing siswa secara lisan. Ada beberapa siswa tidak bisa menjawab pertanyaan dari
guru dan guru memberikan kesempatan ke teman lainnya untuk membantu menjawab.
Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa ketersediaan media pembelajaran IPA masih terbatas. Guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran IPA. Guru menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi. Guru hanya menggunakan buku LKS sebagai pedoman dalam menjelaskan materi dan dicatat di papan tulis.
Ada beberapa siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru dan guru memberikan kesempatan ke teman lainnya untuk membantu menjawab. Oleh
sebab itu, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran belum optimal digunakan selama pembelajaran IPA di kelas III SD
Kanisius Jetisdepok.
2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi dari narasumber. Peneliti melakukan wawancara
kepada beberapa narasumber yaitu Kepala SD Kanisius Jetisdepok, Guru kelas III dan siswa kelas III. Pedoman wawancara sudah divalidasi oleh beberapa ahli,
yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli Montessori dan guru SD. Wawancara pertama dilakukan dengan Kepala Sekolah. Wawancara yang
dilakukan oleh peneliti kepada Kepala Sekolah bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sekolah, ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di
70 sekolah serta penelitian yang sudah pernah dilaksanakan di SD Kanisius
Jetisdepok. Rencana wawancara dengan Kepala Sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2 halaman 49. Pedoman wawancara Kepala Sekolah sudah divalidasi oleh ahli
pembelajaran IPA dan ahli Montessori. Ahli pembelajaran IPA dijadikan sebagai validator 1 dan ahli pembelajaran Montessori dijadikan sebagai validator 2.
Adapun hasil validasi terhadap instrumen wawancara Kepala Sekolah pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Ahli No. Item
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Validator 1
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4
4 4
4 4
63 3,94
Validator 2
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4
4 4
4 4
63 3,94
Rerata 63
3,94
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara Kepala Sekolah pada tabel 4.3, dihasilkan rerata skor 3,94. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman
63, rerata skor tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh sebab itu, instrumen pedoman wawancara Kepala Sekolah dinyatakan valid dan layak untuk
digunakan. Lembar hasil validasi instrumen pedoman wawancara Kepala Sekolah dapat dilihat pada lampiran 1.3 halaman 143. Selain itu, ahli juga memberikan
komentar mengenai validasi pedoman wawancara Kepala Sekolah. Komentar dari ahli tadi menjadi pertimbangan peneliti untuk melakukan revisi terhadap
instrumen. Adapun hasil revisi pedoman wawancara Kepala Sekolah pada tabel 4.4.
71 Tabel 4.4 Revisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
berdasarkan komentar oleh Ahli
No. Item
Sebelum Perbaikan Komentar Ahli
Sesudah Perbaikan
6 Apakah
media pembelajaran yang sudah
ada disimpan dan dirawat dengan baik?
Kata- kata “apakah” lebih
baik diganti bagaimana, perbaiki kalimatnya
Bagaimana penyimpanan dan perawatan media
pembelajaran supaya
kondisinya tetap baik?
Sesudah peneliti selesai merevisi pedoman wawancara Kepala Sekolah, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala SD Kanisius Jetisdepok.
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2016. Transkip wawancara dengan Kepala Sekolah dapat dilihat pada lampiran 1.4 halaman 151. Adapun
hasil wawancara dengan Kepala Sekolah pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
Topik Pertanyaan
No. Item
Hasil Wawancara
Informasi berkaitan
dengan sekolah
1, 2, 3, dan 4
Dalam bidang akademik, prestasi yang diraih adalah ranking 3 di SD model kabupaten; kelas V kemarin ikut lomba IPA dan
Matematika sampai kabupaten tapi belum bisa masuk 20 besar. Dalam bidang non akademik, prestasi yang diraih adalah juara 3
untuk lomba Cerdas Cermat Alkitab, juara 2 dan 3 untuk lomba mewarnai, dan juara harapan 2 untuk lomba melukis se-kabupaten.
Hasil UN selama 2 tahun terakhir berada pada posisi peringkat tiga se-kecamatan. Mengenai hasil UN mata pelajaran IPA masih sejajar
dengan mata pelajaran lainnya, bahkan pada tahun ajaran 20152016 ada 3 anak yang mendapatkan nilai 100 dan tahun ajaran
20142015 ada 1 anak yang mendapatkan nilai 100.
Ketersediaan media
pembelajaran di sekolah
5, 6, 7, 8, dan
9 Media pembelajaran IPA sudah ada, yaitu gambar. Media
pembelajaran disimpan dengan baik. Tidak setiap tahun sekolah melakukan pengadaan media pembelajaran, biasanya ada bantuan
dari dinas.
Penggunaan media dalam
pembelajaran IPA
10, 11, 12, 13,
dan 14 Penggunaan media dalam pembelajaran IPA sangat minim. Padahal
kalau media tersebut digunakan dalam pembelajaran, setiap anak dapat menggunakan media. Siswa akan lebih senang, tertarik,
antusias, dan lebih paham apabila menggunakan media selama pembelajaran IPA berlangsung.
Penelitian yang
pernah dilakukan
di sekolah
berkaitan dengan media
pembelajaran 15 dan
16 Ada penelitian berkaitan dengan media pembelajaran di SD
Kanisius Jetisdepok, membahas materi pecahan.
Wawancara kedua dilakukan dengan guru kelas III. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas III bertujuan untuk memperoleh
72 informasi seputar ketersediaan media pembelajaran, penggunaan media
pembelajaran di kelas, kesulitan yang ditemui selama pembelajaran IPA dan usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitannya. Rencana wawancara dengan
guru dapat dilihat pada tabel 3.3 halaman 50. Pedoman wawancara guru sudah divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli Montessori. Ahli pembelajaran IPA
dijadikan sebagai validator 1 dan ahli pembelajaran Montessori dijadikan sebagai validator 2. Adapun hasil validasi terhadap instrumen wawancara guru pada tabel
4.6. Tabel 4.6 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru
Ahli No. Item
Total Rera
ta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17
18
Validator 1
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
71 3,94
Validator 2
4 4 4 4 3 4 4 3 3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
69 3,83
Rerata 70
3,89
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara guru pada tabel 4.6, dihasilkan rerata skor 3,89. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 63,
rerata skor tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh sebab itu, instrumen pedoman wawancara guru dinyatakan valid dan layak untuk digunakan.
Lembar hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru dapat dilihat pada lampiran 1.5 halaman 155. Selain itu, ahli juga memberikan komentar mengenai
validasi pedoman wawancara guru. Komentar dari ahli tadi menjadi pertimbangan peneliti untuk melakukan revisi terhadap instrumen. Adapun hasil revisi pedoman
wawancara guru pada tabel 4.7.
73 Tabel 4.7 Revisi Pedoman Wawancara Guru
Berdasarkan Komentar oleh Ahli
No. Item
Sebelum Perbaikan Komentar Ahli
Sesudah Perbaikan
5 Apakah BapakIbu sering
menggunakan media
dalam pembelajaran IPA? Apa alasannya?
Perbaiki kalimatnya, ada tambahan
kata-kata seberapa
seringintensitasnya. Seberapa
sering BapakIbu menggunakan
media dalam
pembelajaran IPA?
Sesudah peneliti selesai merevisi pedoman wawancara guru, peneliti melakukan wawancara dengan guru. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 15
Agustus 2016. Transkip wawancara dengan guru dapat dilihat pada lampiran 1.6 halaman 163. Adapun hasil wawancara dengan guru pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Wawancara dengan Guru
Topik Pertanyaan
No. Item
Hasil Wawancara
Ketersediaan media
pembelajaran di kelas
1, 2, dan 3
Tidak ada media pembelajaran IPA di kelas. Guru pernah membuat sendiri media untuk pembelajaran IPA, contohnya gambar
beberapa macam hewan. Guru membuat media pembelajaran untuk empat atau lima kelompok, setiap kelompok mendapatkan empat
gambar hewan.
Penggunaan media
dalam pembelajaran
IPA 4, 5, 6,
7, 8, dan 9
Guru pernah menggunakan media dalam pembelajaran IPA, contohnya balon dan telur ayam. Guru tidak menggunakan media
dalam pembelajaran IPA karena keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya. Siswa merasa senang, tertarik, aktif, mandiri,
dapat menemukan kesalahannya sendiri serta lebih paham saat menggunakan media pembelajaran.
Kesulitan yang dialami
guru dalam
menyampaikan materi
pembelajaran IPA
10, 11, dan 12
Guru mengalami
kesulitan dalam
menyampaikan materi
pembelajaran IPA tergantung dari materinya. Materi yang sulit untuk disampaikan pada siswa adalah materi ciri-ciri makhluk
hidup serta pertumbuhan dan perkembangan pada hewan khususnya tentang daur hidup hewan. Penyebab guru mengalami
kesulitan dalam menyampaikan materi tadi karena materi IPA masih terlalu abstrak untuk dijelaskan.
Kesulitan belajar
yang dialami siswa
dalam pembelajaran
IPA 13, 14,
15, dan 16
Nilai IPA masih sejajar dengan nilai mata pelajaran lainnya. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan khususnya tentang daur hidup hewan. Penyebab siswa mengalami kesulitan karena banyak hapalan dan
tidak dapat dilihat secara langsung. Tiap tahun jumlah siswa yang mengalami kesulitan berbeda-beda.
Usaha yang
dilakukan guru untuk
mengatasi kesulitan-
kesulitan tersebut
17 dan 18
Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa secara perlahan, apabila masih ada siswa yang belum paham maka
guru memberikan bimbingan di luar jam pelajaran.
74 Wawancara ketiga dilakukan dengan siswa kelas III. Wawancara yang
dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas III bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan media pembelajaran dan kesulitan yang dialami
selama pembelajaran IPA. Rencana wawancara dengan siswa dapat dilihat pada tabel 3.4 halaman 50. Pedoman wawancara siswa sudah divalidasi oleh ahli
pembelajaran IPA, ahli Montessori dan guru SD. Ahli pembelajaran IPA dijadikan sebagai validator 1, ahli pembelajaran Montessori dijadikan sebagai validator 2,
dan guru SD dijadikan sebagai validator 3. Adapun hasil validasi terhadap instrumen wawancara siswa pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2 3 4
5 6
7 8
9 10 11
Validator 1 4 4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
43 3,91
Validator 2 4 4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
43 3,91
Validator 3 4 4 3
3 4
3 4
4 4
4 4
41 3,73
Rerata 42,3
3,85
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara siswa pada tabel 4.9, dihasilkan rerata skor 3,85. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 63,
rerata skor tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh sebab itu, instrumen pedoman wawancara siswa dinyatakan valid dan layak untuk
digunakan. Lembar hasil validasi instrumen pedoman wawancara siswa dapat dilihat pada lampiran 1.7 halaman 169. Selain itu, ahli juga memberikan komentar
mengenai validasi pedoman wawancara siswa. Komentar dari ahli tadi menjadi pertimbangan peneliti untuk melakukan revisi terhadap instrumen. Adapun hasil
revisi pedoman wawancara siswa pada tabel 4.10.
75 Tabel 4.10 Revisi Pedoman Wawancara Siswa
Berdasarkan Komentar oleh Ahli
No. Item
Sebelum Perbaikan Komentar Ahli
Sesudah Perbaikan
3 Apakah BapakIbu gurumu
pernah menggunakan
media dalam pembelajaran IPA?
Jika iya, media apa saja yang pernah BapakIbu
gurumu gunakan dalam pembelajaran IPA?
Tambahkan pertanyaan
“seberapa seringintensitasnya”.
Apakah BapakIbu
gurumu pernah
menggunakan media
dalam pembelajaran
IPA? Seberapa
sering BapakIbu
gurumu pernah
menggunakan media
dalam pembelajaran IPA?
Sesudah pedoman wawancara siswa selesai divalidasi, peneliti melakukan wawancara dengan siswa. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus
2016. Transkip wawancara dengan siswa dapat dilihat pada lampiran 1.8 halaman 178. Adapun hasil wawancara dengan siswa pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Wawancara dengan Siswa
Topik Pertanyaan
No. Item
Hasil Wawancara
Tanggapan terhadap
pembelajaran IPA
yang selama
ini terjadi
1 dan 2 Pembelajaran IPA terasa menyenangkan bagi siswa.
Penggunaan media dalam
pembelajaran IPA
3, 4, 5, 6, dan
7 Guru pernah menggunakan media dalam pembelajaran IPA. Siswa
merasa tertarik, senang, lebih paham kalau menggunakan media dalam pembelajaran IPA.
Kesulitan belajar
yang dialami siswa
dalam pembelajaran
IPA 8, 9,
10, dan 11
Siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA. Materi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan khusunya tentang
daur hidup hewan dirasa sulit bagi siswa karena banyak hapalan dan tidak dapat dilihat secara langsung.
Berdasarkan hasil wawancara dari Kepala Sekolah, guru, dan siswa dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran masih
terbatas. Hal ini dapat dilihat pada jawaban narasumber dalam bagan di bawah ini.
76 Bagan 4.1 Triangulasi Sumber Data Wawancara
Berdasarkan bagan 4.1, diketahui bahwa siswa merasa kesulitan dalam mempelajari materi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan khususnya
tentang daur hidup hewan karena banyak hapalan dan tidak dapat dilihat secara langsung. Disamping itu, guru juga mengalami kesulitan yang sama dalam
menyampaikan materi. Hal ini menjadi masalah karena ketersediaan media pembelajaran yang terbatas padahal siswa akan merasa senang, tertarik, lebih
mudah paham apabila guru menggunakan media selama proses pembelajaran IPA berlangsung.
Kepala Sekolah
Sekolah memiliki
media pembelajaran IPA
tetapi penggunaan
media dalam pembelajaran
IPA sangat minim. Siswa
akan lebih
senang, tertarik,
antusias, dan lebih paham
apabila menggunakan media
selama pembelajaran IPA berlangsung.
Guru
Kelas tidak memiliki media pembelajaran
IPA dan guru tidak menggunakan media
dalam pembelajaran IPA
karena keterbatasan
waktu dalam
mempersiapkannya. Guru
merasa kesulitan
dalam menyampaikan
pertumbuhan dan
perkembangan pada
hewan khususnya
tentang daur hidup hewan.
Siswa
Pembelajaran IPA
terasa menyenangkan bagi siswa dan guru
pernah menggunakan media
dalam pembelajaran
IPA. Materi pertumbuhan
dan perkembangan
pada hewan khusunya tentang daur hidup
hewan dirasa sulit bagi
siswa karena
banyak hapalan dan tidak dapat dilihat
secara langsung.
Sekolah tidak memiliki media pembelajaran IPA
untuk materi
pertumbuhan dan
perkembangan hewan khususnya tentang daur hidup hewan.
77 Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara
yang telah dilakukan, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan khususnya daur
hidup hewan. Permasalahan lain yang ditemukan adalah kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengamati
bahwa tidak ada media pembelajaran IPA yang terpajang di kelas. Selain itu, guru juga tidak menggunakan media pembelajaran. Guru menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru pernah membuat media pembelajaran sendiri tetapi dalam kesehariannya beliau
tidak menggunakan media pembelajaran karena keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.