Materi Daur Hidup Hewan

23 mengalami perubahan pada ukuran tubuhnya dan ada juga yang mengalami keduanya. Seluruh tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh hewan selama masa hidupnya disebut daur hidup Haryanto, 2002:44. Masing-masing hewan memiliki daur hidup yang berbeda-beda. Hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk termasuk dalam kelompok daur hidup hewan yang tidak mengalami metamorfosis, sedangkan hewan yang mengalami perubahan bentuk termasuk dalam kelompok daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis. Hewan dikatakan mengalami metamorfosis apabila hewan tersebut mengalami perubahan bentuk yang berbeda yang dialami sejak lahirmenetas sampai menjadi hewan dewasa Haryanto, 2002:44. Berikut adalah penjelasannya. 1 Daur hidup hewan yang tidak mengalami metamorfosis Ada beberapa hewan yang mengalami daur hidup tanpa mengalami metamorfosis, antara lain ayam, kucing, kambing AminPriyono, 2009:32. Sejak hewan tersebut dilahirkan hingga dewasa, hewan tersebut hanya mengalami perubahan ukuran tubuh saja. a Daur Hidup Ayam Ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Telur ayam perlu dierami kurang lebih selama 21 hari supaya dapat menetas menjadi anak ayam. Anak ayam ini memiliki bulu-bulu halus. Semakin lama, anak ayam tumbuh menjadi besar. Bulu-bulu halus yang dimiliki sejak lahir berubah menjadi bulu-bulu seperti induknya. Ayam betina berubah menjadi seperti induk betina sedangkan ayam jantan berubah menjadi seperti ayam jago dewasa. Setelah dewasa ayam berkembang biak dan menghasilkan telur 24 kembali. Lewat telur inilah, daur hidup ayam dimulai kembali Haryanto, 2002:45. sumber: http:www.juraganles.com201611daur-hidup-hewan- metamorfosis-sempurna-dan-tidak-sempurna.html?m=1 Gambar 2.1 Daur Hidup Ayam b Daur Hidup Kucing Kucing berkembang biak dengan cara beranak melahirkan. Sebelum anaknya lahir, kucing betina mengandung anaknya selama tiga bulan. Anak kucing yang baru saja lahir belum bisa makan sendiri sehingga anak kucing tersebut hanya menyusu pada induknya. Sejak lahir hingga dewasa tubuh kucing tidak berubah bentuk. Perubahan yang dialami oleh kucing dari masa anak-anak hingga menjadi dewasa hanya terletak pada ukuran tubuhnya yang berubah menjadi lebih besar SumantoroHermana, 2009:63. sumber: http:www.juraganles.com201611daur-hidup-hewan- metamorfosis-sempurna-dan-tidak-sempurna.html?m=1 Gambar 2.2 Daur Hidup Kucing 25 2 Daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis Ada beberapa hewan yang mengalami daur hidup dengan metamorfosis, antara lain kupu-kupu, nyamuk, katak, belalang, kecoa, jangkrik. Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan, metamorfosis dibagi menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dimana setiap fase pada daur hidup mengalami perubahan bentuk yang mencolok. Metamorfosis tidak sempurna adalah pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dimana setiap fase pada daur hidup mengalami perubahan ukuran tubuh dan perubahan bentuk yang tidak mencolok WismonoRiyanto, 2004:44. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, nyamuk, katak. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah kecoa, jangkrik. a Daur Hidup Kupu-Kupu Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Selama berhari-hari ulat makan tetapi makin lama ulat hanya makan daun makin sedikit. Gerakan ulat semakin lambat, ulat berhenti makan dan tampak tidak bergerak. Walaupun ulat tidak makan dan tidak bergerak, ulat itu tidak mati. Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras membentuk bahan semacam benang sutera. Benang-benang itu melekat pada daun atau batang. Benang-benang sutera itu menutup seluruh tubuh ulat. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong pupa. Setelah mengalami masa kepompong, ulat berubah 26 menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu hidup dengan memakan nektar madu yang ada di bunga. Kupu-kupu dewasa berkembang biak dengan bertelur. Lewat telur inilah, daur hidup kupu-kupu dimulai lagi Haryanto, 2002:47-48. sumber: http:www.juraganles.com201611daur-hidup-hewan- metamorfosis-sempurna-dan-tidak-sempurna.html?m=1 Gambar 2.3 Daur Hidup Kupu-Kupu b Daur Hidup Kecoa Daur hidup kecoa lipas dimulai dari telur. Telur kecoa menetas menajdi kecoa muda. Bentuk kecoa muda mirip dengan kecoa dewasa tetapi kecoa muda tidak bersayap. Kecoa muda tumbuh dan berubah menjadi kecoa dewasa tidak melalui tahap pupa kepompong. Oleh sebab itu, perubahan atau metamorfosis pada kecoa merupakan metamorfosis tidak sempurna. Kecoa dewasa memiliki sayap sehingga dapat terbang. Kecoa dewasa bertelur di air kotor. Lewat telur inilah, daur hidup kecoa dimulai lagi SumantoroHermana, 2009:67. 27 sumber: http:www.juraganles.com201611daur-hidup-hewan- metamorfosis-sempurna-dan-tidak-sempurna.html?m=1 Gambar 2.4 Daur Hidup Kecoa c Daur Hidup Katak Katak adalah satu-satunya hewan bukan serangga yang mengalami metamorfosis. Kupu-kupu, nyamuk, lalat, dan kecoa termasuk golongan serangga. Katak termasuk dalam hewan amfibi karena katak hidup di air dan di darat. Sepanjang hidupnya katak hidup di dua alam. Katak tidak dapat bertahan hidup jika tinggal di air saja atau di darat saja. Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak berada di air dan berbentuk bulat. Telur katak menetas menjadi kecebong berudu. Bentuk kecebong seperti ikan teri. Kecebong hidup dan tumbuh di dalam air. Kecebong bernapas menggunakan insang. Pada kecebong tumbuh sepasang kaki belakang dan sepasang kaki depan. Kecebong berubah menjadi katak berekor. Semakin lama, ekor katak semakin mengerut. Katak berekor tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Lama kelamaan ekor katak menghilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa bernapas menggunakan paru-paru dan kulit. 28 Katak dewasa hidup di air dan di darat. Katak dewasa bertelur di dalam air. Lewat telur inilah, daur hidup katak dimulai. Haryanto, 2002:51 sumber: http:shelaagris.blogspot.in201106bahan-ajar-ipa-kelas- iv.html?m=1 Gambar 2.5 Daur Hidup Katak

2.2 Penelitian yang Relevan

Pada subbab ini terdiri dari penelitian mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis metode Montessori pada pembelajaran IPS, Bahasa, dan Matematika yang akan dibahas sebagai berikut.

2.2.1 Penelitian tentang Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

Hardiyanti 2016 melakukan penelitian tentang Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran IPS SD Materi Keragaman Budaya Indonesia Berbasis Metode Montessori. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SD N Karangwuni 1 tahun ajaran 20152016. Tujuan penelitian untuk mengembangkan alat peraga keragaman budaya Indonesia dengan konsep alat peraga Montessori yang sudah ada kemudian mengembangkan alat peraga dengan kualitas baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan RD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga keragaman budaya Indonesia dikembangkan dengan konsep alat peraga Montessori flags of the world dan memiliki komponen peta timbul Indonesia, bendera dan kartu budaya serta kotak 29 penyimpanan bendera dan kartu budaya. Kualitas alat peraga ditunjukkan dengan perolehan nilai posttest lebih tinggi daripada pretest yang memiliki selisih nilai sebesar 37,2. Oleh sebab itu, alat peraga keragaman budaya Indonesia telah dikembangkan dari alat peraga Montessori yang sudah ada, memiliki kualitas sangat baik dan membantu siswa dalam mempelajari keragaman budaya di Indonesia. Wulandari 2016 melakukan penelitian tentang Pengembangan Alat Peraga Membaca dan Menulis Permulaan Berbasis Metode Montessori. Penelitian dilakukan pada siswa kelas I SD N Karangwuni 1 tahun ajaran 20152016. Tujuan penelitian untuk mengembangkan alat peraga membaca dan menulis berbasis metode Montessori dan mengembangkan alat peraga dengan kualitas baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan RD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga membaca dan menulis permulaan berbasis metode Montessori dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang terlihat dari nilai membaca dan menulis yang diperoleh siswa pada posttest lebih tinggi daripada nilai pretest dengan selisih rerata nilai membaca sebesar 26,2 dan selisih nilai menulis sebesar 10. Noi 2015 melakukan penelitian tentang Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Perkalian Berbasis Metode Montessori. Penelitian dilakukan pada siswa kelas III SD Bopkri Gondolayu tahun ajaran 20142015. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan alat peraga berbasis metode Montessori dengan ciri-ciri dan kualitas yang layak digunakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan RD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga papan perkalian memiliki lima ciri,