Potensi dan Masalah Prosedur Penelitian

42 Peneliti menyebarkan kuesioner analisis kebutuhan di SD penelitian sebagai keperluan untuk analisis kebutuhan.

3.4.2 Perencanaan

Tahap kedua dalam penelitian ini adalah perencanaan. Di tahap ini, peneliti membuat konsep mengenai media pembelajaran berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Setelah itu, peneliti merancang dan membuat desain media pembelajaran serta album petunjuk penggunaan media pembelajarannya. Peneliti juga menyiapkan instrumen validasi produk dan tes. Peneliti menyusun instrumen berupa tes dan kuesioner validasi produk. Instrumen tes akan digunakan oleh peneliti sebagai pretest dan posttest yang dibuat dalam bentuk soal uraian terbatas tipe melengkapi. Instrumen tes tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh guru SD setara. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh, peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki kekurangan pada instrumen tes yang sudah dibuat. Instrumen tes yang sudah direvisi akan diujikan secara empiris kepada siswa kelas III di SD setara. Hasil uji empiris diolah dengan menggunakan Statistic Package for Social Studies 20 SPSS 20 for Windows untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tes. Peneliti menggunakan 10 soal yang valid sebagai soal pretest dan posttest. Peneliti kemudian melakukan uji keterbacaan soal kepada siswa SD setara. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, peneliti melakukan revisi kembali apabila masih ada kekurangan pada instrumen tes yang sudah dibuat. Selain instrumen tes, peneliti juga menyusun kuesioner validasi produk dan kuesioner tanggapan mengenai produk media pembelajaran untuk siswa. Kuesioner tersebut divalidasi oleh ahli sebelum digunakan supaya peneliti dapat 43 mengetahui kesesuaian bahasa dalam kalimat pertanyaan pada kuesioner. Peneliti melakukan revisi pada kuesioner setelah melihat hasil validasi. Instrumen yang sudah divalidasi oleh ahli akan diujikan kepada siswa SD setara untuk mengetahui keterbacaan instrumen kuesioner. Melalui uji keterbacaan inilah peneliti dapat mengetahui pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan dalam kuesioner. Hasil dari uji keterbacaan kuesioner ini akan digunakan sebagai dasar peneliti dalam melakukan revisi apabila masih ada kekurangan. Setelah melakukan revisi, instrumen kuesioner tanggapan mengenai produk untuk siswa siap digunakan.

3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk

Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah pengembangan bentuk awal produk. Peneliti mengembangkan desain media pembelajaran berdasarkan hasil identifikasi masalah dan analisis kebutuhan ke guru dan siswa. Desain media pembelajaran dikembangkan berdasarkan ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu auto-correction, auto-education, menarik, bergradasi, dan satu ciri tambahan yaitu kontekstual. Setelah itu, peneliti mengumpulkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan media pembelajaran. Selain media pembelajaran, peneliti juga membuat album media pembelajaran dengan tujuan sebagai pedoman penggunaan media pembelajaran. Di akhir tahap ini, peneliti akan memperoleh prototipe media pembelajaran yang siap untuk divalidasi.

3.4.4 Validasi Produk

Tahap keempat dalam penelitian ini adalah validasi produk. Media pembelajaran dan album yang telah selesai dibuat akan divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran Montessori, ahli pembelajaran IPA, dan guru SD