d. Klamidia
Klamidia adalah PMS yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini terutama yang menyerang leher rahim. Sampai 75
kasus pada perempuan dan 25 kasus pada laki-laki tidak menunjukkan gejala.
Gejala yang ada meliputi keputihan yang abnormal, pendarahan saat berhubungan seksual, dan rasa nyeri saat kencing baik pada laki-laki maupun
perempuan. Perempuan juga dapat mengalami rasa nyeri pada perut bagian bawah. Penularan tidak disadari, karena kebanyakan wanita yang terinfeksi
bakteri ini tidak merasakan gejalanya. Pada infeksi kronik dapat terjadi penyebaran ke saluran telur yang
menimbulkan nyeri perut bagian bawah, dan mengakibatkan kemandulan atau kehamilan di luar kandungan. Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai
30 akan mengalami PRP yang pada gilirannya akan menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis.
Pada laki-laki jika tidak diobati, klamidia akan menyebabkan nyeri pada testis sampai dengan epididimitis atau peradangan pada testis yang
menyebabkan kemandulan. Pada bayi yang baru lahir yang terinfeksi bakteri ini dari ibunya dapat mengalami kebutaan atau radang paru. Individu yang
terinfeksi akan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut Qomariyah, 2003.
e. Trikomoniasis vaginalis Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan parasit Trichomonas
vaginalis. Trikomoniasis dapat diobati. Penyakit Menular Seksual ini paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual. Diperkirakan, 5 juta
kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki. Penularan penyakit ini melalui kontak seksual. Trichomonas
vaginalis dapat bertahan hidup pada benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam meminjam pakaian tersebut. Gejala
yang timbul pada perempuan terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna kuning kehijauan.
Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat berhubungan juga sering terjadi. Terdapat juga nyeri vagina, gatal terkadang
tanpa gejala sama sekali. Pada laki-laki akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, luka pada penis, sering kali pada laki-laki tidak ada gejala.
Risiko tinggi baik pada laki-laki maupun perempuan dalam meningkatnya penularan HIV pada pasangan seksualnya. Pada wanita hamil dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan terjadi kelahiran prematur Qomariyah, 2003.
B. Antibiotika
1. Pengertian
Antibiotika ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama jenis fungi yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain. Waskman
menyimpulkan bahwa antibiotika pada mulanya merupakan zat yang dibentuk oleh mikroorganisme yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan
mikroorganisme lain, tetapi definisi ini harus diperluas karena zat yang bersifat antibiotika ini dapat pula dibentuk oleh beberapa hewan dan tanaman tinggi
Mutchler,1986. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba penyebab infeksi pada manusia harus memiliki toksisitas selektif setinggi mungkin. Artinya obat
tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk hospes. Sifat toksisitas selektif yang absolut belum atau mungkin juga tidak akan
diperoleh Setiabudy,1995.
2. Klasifikasi Antibiotika
Menurut Neal 1997 berdasarkan mekanisme kerjanya antibiotika dibagi dalam tiga kelompok yaitu :
a. antimikrobia yang menghambat sintesis dinding sel b. antimikrobia yang menghambat sintesis asam nukleat
c. antimikrobia yang menghambat sintesis protein Berdasarkan sifat toksisitas selektif, dikenal dua jenis aktivitas antibiotika yaitu:
a. aktifitas bakteriostatik yaitu yang menghambat pertumbuhan sel mikroba. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI