Pengetahuan Tentang Aturan Pakai Tindakan Mengganti Antibiotika dan Hal-hal yang mempengaruhinya
pekerjaan menurun tamu akan cenderung memilih yang masih muda dan cantik dibandingkan dengan yang sudah tua, hal ini menyebabkan populasi umur ini
semakin kecil jumlahnya. Dalam penerimaan edukasi sebagian besar merespon dengan baik, karena kesadaran penuh akan pentingnya kesehatan adapula yang
kurang bersemangat karena merasa sudah cukup tahu tentang PMS karena seringnya pemberian penyuluhan yang menitikberatkan pada kesehatan reproduksi.
Karakteristik lama kerja paling tinggi adalah mereka yang bekerja 6 bulan sampai 2 tahun sebesar 42, 32 untuk yang bekerja 3-4 tahun, 23 untuk yang
bekerja diatas 5 tahun. Angka tertinggi bagi mereka yang bekerja baru karena responden mereka cenderung masih menyesuaikan diri, sedangkan yang bekerja
diatas 3 tahun cenderung kecil karena mereka merasa bosan disatu tempat atau biasa juga ingin ada pengalaman baru.
Hasil dari perhitungan dengan statistik uji Wilcoxon diketahui bahwa ada perubahan yang signifikan antara sebelum pemberian edukasi dan sesudahnya dengan
angka signifikansi p 0,0 angka yang lebih kecil dari 0,1 dipertegas dengan nilai tabel z sebesar -0,4 dan nilai z hitung -5,6, dengan demikian hipotesis nol ditolak dan
hipotesis satu diterima. Sehingga edukasi yang diberikan dapat dikatakan berhasil. Ada peningkatan pengetahuan dan sikap tentang PMS dan penggunaan antibiotika
yang rasional. Didukung hasil wawancara diketahui bahwa pengetahuan PMS yang memadai menyebabkan ada kecenderungan untuk mencegahnya dengan penggunaan
kondom dalam berhubungan seksual sebagai salah satu cara pencegahan yang efektif sampai dengan saat ini. Pengetahuan tentang antibiotika juga berkembang, responden
menjadi tahu bahwa obat antibiotika bukan obat untuk pencegahan, antibiotika tidak dapat diminum sesuka hati harus ada aturan pakai tersendiri dan pemakaian
berdasarkan resep dokter dan penggunaan harus sampai habis. Pemakaian obat antibiotika yang setengah-setengah justru akan memicu kejadian resistensi atau obat
tidak manjur lagi. Pengetahuan ini menimbulkan sikap untuk menggunakan sesuai dengan aturan yang ada. Angka rata-rata nilai pretest sebesar 58,4 angka yang
cukup baik begitu pula sesudah edukasi didapat nilai sebesar 69,4 edukasi ini mampu menambah pengetahuan PSK.
Berdasarkan faktor tingkat pendidikan, umur dan lama kerja didapat bahwa tingkat pendidikan yang tidak sekolah menduduki peringkat pertama dalam
persentase rata-rata peningkatan perilaku yaitu sebesar 25 hal ini pengaruh rasa ingin tahu yang besar. Sehingga dapat dikatakan tingkat pendidikan seseorang tidak
menjamin peningkatan perilakunya. Untuk umur angka tertinggi pada umur 41-60 tahun, atau pada usia yang tidak muda lagi. Walaupun usia tidak muda lagi namun
semangat dan rasa ingin tahu besar terutama tentang PMS dan cara menggunakan obat antibiotika yang benar memenuhi gambaran responden pada usia ini. Perubahan
perilaku itu dapat terjadi jika dalam diri orang tersebut ada niat untuk menjadi lebih baik. Untuk faktor lama kerja persentase tertinggi pada responden yang telah bekerja
selama 6 bulan sampai 2 tahun yaitu sebesar 11,1 dari angka ini diketahui bahwa ada kecenderungan rasa ingin tahu besar karena mereka tergolong baru dalam bekerja
dan hal ini bagi mereka hal yang baru sehingga antusiasnya lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang telah bekerja lebih dari 3 tahun.