berbagai macam penyakit terutama yang disebabkan oleh PMS sangatlah kurang begitu pula pengetahuan responden tentang penggunaan antibiotika yang rasional
juga rendah. Keterbatasan pengetahuan mereka yang minim ini mempengaruhi pola pikir dan cara pandang mereka.
Tingkat pendidikan yang rendah sangat berpengaruh dalam pemberian edukasi, sehingga responden yang berpendidikan SD sulit untuk menangkap edukasi
yang diberikan dibandingkan yang berpendidikan lebih tinggi. Rendahnya pendidikan juga mempengaruhi mereka dalam memilih pekerjaan sebagai PSK, seperti
diungkapkan oleh Zubairi 1999 yang menyatakan bahwa banyak perempuan miskin yang jatuh ke dunia prostitusi karena ingin memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarganya, tubuh dan daya tarik seksual yang mereka miliki merupakan satu- satunya modal yang dimanfaatkan untuk mendapatkan uang. Kesimpulan yang
diambil jumlah responden yang berpendidikan rendah lebih besar dibanding yang berpendidikan tinggi akan mempengaruhi dalam penelitian ini, terutama dalam
pemberian edukasi dan kedalaman pemahaman responden dalam upaya berperilaku sehat.
2. Umur
Pada tahun 2006 PSK di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta lebih didominasi umur 21-40 tahun. Pembagian responden sendiri dibagi dalam 3
kelompok kategori yang dapat dilihat pada gambar 2. Pada gambar 2 umur PSK dengan persentase 78 adalah persentase tertinggi dari jumlah keseluruhan
karakteristik umur, jumlah ini dimiliki oleh mereka yang berusia antara 21-40 tahun, sedangkan persentase terkecil adalah 10 merupakan PSK dengan usia 41-60 tahun.
12 78
10
25 50
75 100
P e
rsent ase
Umur
0-20 Tahun 21-40 Tahun
41-60 Tahun
Gambar 2. Karakteristik Umur PSK di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta tahun 2006
Usia antara 21-40 tahun termasuk dalam usia produktif, pada usia ini mereka cenderung memiliki keinginan untuk berinteraksi dengan lawan jenis. Pekerja
Seks Komersial pada usia produktif lebih mudah berinteraksi, namun dalam pemberian edukasi peneliti mengalami kesulitan bertemu dengan responden karena
mereka sedang bekerja. Responden dengan usia 41-60 tahun merupakan persentase terkecil
berdasarkan hasil pengamatan di lokasi Pasar Kembang hal ini dikarenakan, keberadaan mereka semakin tersudut dengan kedatangan wajah-wajah baru yang
lebih muda dan menarik sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan tamu, yang pada akhirnya usia 41-60 tahun semakin kecil jumlahnya. Dalam hal penerimaan
edukasi, usia ini justru cenderung lebih bersemangat karena mereka termotivasi untuk lebih memperhatikan kesehatan, hal ini disebabkan usia yang tidak muda lagi
membuat mereka rentan akan terserang berbagai penyakit. Tetapi tidak semua yang beranggapan sama mereka yang telah berada dalam usia ini adalah mereka yang
cenderung telah bekerja cukup lama sebagai PSK sehingga ada dari mereka yang merasa karena telah memiliki masa kerja yang cukup lama menyebabkan seringnya
mendapatkan program-program penyuluhan yang serupa dengan edukasi yang diberikan. Hal ini mempengaruhi minat ataupun rasa ingin tahu terhadap edukasi
PMS.
3. Lama Bekerja
Pekerja Seks Komersial memiliki tingkat mobilitas yang sangat tinggi. Mereka biasanya berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain dengan pekerjaan
yang sama sebagai PSK. Dari data yang ada mereka baru beberapa tahun berada di lokasi Pasar Kembang, pada kenyataannya mereka telah menjalankan pekerjaannya
dalam jangka waktu yang lebih lama. Dari hasil wawancara dengan responden kami sebelumnya banyak dari
mereka telah bekerja di Solo, Semarang, Magelang dan kota-kota lainnya yang masih dalam kawasan Jawa Tengah. Pada gambar 3 dapat diketahui bahwa persentase
responden 6 bulan sampai 2 tahun berada dalam urutan pertama berdasarkan faktor lama kerja sebesar 42 dari hasil wawancara diketahui bahwa banyak dari responden
sebenarnya wajah-wajah lama di lokasi Pasar Kembang ini namun ada beberapa dari mereka yang sering berpindah-pindah tempat dikarenakan berganti suasana ataupun