parametrik dengan uji Wilcoxon, Selain itu, peneliti mengelompokkan item pertanyaan dalam kuisioner berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti yaitu
variabel pengetahuan dan variabel sikap. Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase dan dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif.
H. Analisis Data Penelitian
Analisis data menggunakan dua metode, yaitu metode statistik nonparametrik dan metode statistik deskriptif. Metode statistik nonparametrik
menggunakan Two Related Samples T Test dengan taraf kepercayaaan 90 yang bertujuan untuk melihat signifikansi perubahan nilai perilaku pengetahuan dan sikap
pada responden di lokasi Pasar Kembang tentang PMS dengan membandingkan hasil data pretest dengan hasil data posttest.
Dalam penelitian ini dilakukan juga interprestasi analisis hasil dengan menggunakan evaluasi secara deskriptif.Pada analisis statistik digunakan uji
Wilcoxon pada uji ini dikatakan signifikan apabila hasil yang didapat antara z tabel harus lebih kecil atau sama dengan z hasil perhitungan atau dengan melihat nilai
signifikansinya p lebih kecil dari atau sama dengan 0,1 pada taraf kepercayaan 90 maka hipotesis nol Ho ditolak, yang berarti terjadi peningkatan yang signifikan
pada variabel perilaku responden dengan adanya pemberian edukasi. Analisis dengan metode statistik deskriptif digunakan untuk melihat
persentase perubahan perilaku responden yang dilihat berdasarkan tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan, umur serta lama kerja setelah adanya pemberian edukasi. Analisis ini dilakukan dengan menghitung selisih antara nilai posttest dan pretest yang kemudian
dicari nilai rata-rata mean. Hasil rata-rata kemudian dibagi dengan jumlah item pertanyaan dan dibuat dalam bentuk persentase.
P =
N X
x 100 Keterangan:
P : Persentase X: Rata- rata nilai selisih antara pre test dan post test
N: Jumlah item pertanyaan
I. Kesulitan Penelitian
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama penelitian ini adalah cuaca yang tidak menentu karena pada saat penelitian ini dilakukan masuk dalam musim hujan
sehingga sulit untuk menemukan PSK yang tetap bekerja, selain itu sulitnya berkomunikasi dengan PSK karena mereka cenderung tertutup untuk menerima
keberadaan orang lain, kecuali yang sudah dikenal. Banyaknya para PSK yang berpendidikan rendah menyebabkan peneliti menuntun satu persatu pertanyaan dalam
pengisian kuisioner. Pemahaman yang rendah dari para PSK tentang antibiotika dan berkembang mitos yang sudah dipercaya secara turun temurun dari teman seprofesi
juga mempengaruhi pola pikir mereka dalam pemilihan serta penggunaan antibiotika yang rasional.