Seseorang yang sedang menderita sifilis aktif risikonya untuk terinfeksi HIV jika terkapar virus tersebut akan meningkat karena luka
merupakan pintu masuk virus HIV Qomariyah, 2003.
c. Herpes Genital
Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa tenggang 4-7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks
vaginal, anal atau oral, selain itu kontak seksual melalui kulit juga membantu penyebaran virus ini.
Gejala-gejala biasanya sangat ringan dan mungkin meliputi rasa gatal atau terbakar rasa nyeri di kaki, pantat atau daerah kelamin adanya keputihan.
Bintil-bintil berair atau luka terbuka yang terasa nyeri juga mungkin terjadi, biasanya di daerah kelamin, pantat, anus dan paha, walaupun dapat juga
terjadi di bagian tubuh yang lain. Luka-luka tersebut akan sembuh dalam beberapa minggu tetapi dapat muncul kembali.
Orang yang terinfeksi memiliki luka akan meningkatkan risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar sebab luka tersebut jalan masuk virus HIV.
Pada perempuan yang mengalami episode pertama dari herpes genital pada saat hamil akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kelahiran
prematur. Kejadian akut pada masa persalinan merupakan indikasi untuk dilakukannya persalinan dengan operasi caesar sebab infeksi yang mengenai
bayi yang baru lahir akan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang serius Qomariyah, 2003.
d. Klamidia
Klamidia adalah PMS yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini terutama yang menyerang leher rahim. Sampai 75
kasus pada perempuan dan 25 kasus pada laki-laki tidak menunjukkan gejala.
Gejala yang ada meliputi keputihan yang abnormal, pendarahan saat berhubungan seksual, dan rasa nyeri saat kencing baik pada laki-laki maupun
perempuan. Perempuan juga dapat mengalami rasa nyeri pada perut bagian bawah. Penularan tidak disadari, karena kebanyakan wanita yang terinfeksi
bakteri ini tidak merasakan gejalanya. Pada infeksi kronik dapat terjadi penyebaran ke saluran telur yang
menimbulkan nyeri perut bagian bawah, dan mengakibatkan kemandulan atau kehamilan di luar kandungan. Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai
30 akan mengalami PRP yang pada gilirannya akan menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis.
Pada laki-laki jika tidak diobati, klamidia akan menyebabkan nyeri pada testis sampai dengan epididimitis atau peradangan pada testis yang
menyebabkan kemandulan. Pada bayi yang baru lahir yang terinfeksi bakteri ini dari ibunya dapat mengalami kebutaan atau radang paru. Individu yang
terinfeksi akan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut Qomariyah, 2003.