Tujuan umum Tujuan khusus

Kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-genital. Kebanyakan orang menganggap berciuman sebagai aktifitas yang aman. Sayangnya sifilis, herpes, dan penyakit- penyakit lain dapat menular lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain kontak seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan yang cukup aman terhadap PMS.

2. Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual PMS

a. Gonore GO

Gonore atau yang lebih dikenal dengan istilah kencing nanah, merupakan jenis PMS tipe bakterial, penyebabnya adalah Neisseria gonorrhoeae. Penularan penyakit ini melalui hubungan seks vaginal dan anal. Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering hanya muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi pada laki-laki akan timbul rasa sakit pada waktu buang air kecil dan ereksi. Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari, sering kali tidak ada gejala pada stadium dini. Pada perempuan sering tanpa gejala apapun, nyeri di daerah perut bagian bawah, kadang- kadang disertai keputihan dan dengan bau yang tidak sedap, serta panas atau gatal saat buang air kecil. Penyakit GO pada laki-laki maupun pada perempuan mengakibatkan kemandulan. Pada perempuan biasa juga mengakibatkan terjadinya radang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan Qomariyah, 2003. b. Sifilis Kuman penyebabnya adalah Treponema pallidum. Lebih dikenal dengan raja singa. Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral. Namun, penyakit ini juga ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi. Gejala-gejala pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit atau chancres yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan, rambut rontok dan pembengkakan kelenjar seluruh tubuh dengan rasa badan tidak enak dan bercak kemerahan pada kulit yang terjadi setelah 6-8 minggu setelah terjadinya luka pada alat-alat vital. Ada juga gejala luka yang bersih dan tidak nyeri di sekitar alat kelamin, anus dan mulut yang muncul 2-3 minggu setelah terkena infeksi. Jika tidak diobati dengan benar maka sifilis akan menyebabkan kerusakan serius pada hati, otak, mata, sistem saraf, tulang dan sendi dan dapat menyebabkan kematian. Seseorang yang sedang menderita sifilis aktif risikonya untuk terinfeksi HIV jika terkapar virus tersebut akan meningkat karena luka merupakan pintu masuk virus HIV Qomariyah, 2003.

c. Herpes Genital

Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa tenggang 4-7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks vaginal, anal atau oral, selain itu kontak seksual melalui kulit juga membantu penyebaran virus ini. Gejala-gejala biasanya sangat ringan dan mungkin meliputi rasa gatal atau terbakar rasa nyeri di kaki, pantat atau daerah kelamin adanya keputihan. Bintil-bintil berair atau luka terbuka yang terasa nyeri juga mungkin terjadi, biasanya di daerah kelamin, pantat, anus dan paha, walaupun dapat juga terjadi di bagian tubuh yang lain. Luka-luka tersebut akan sembuh dalam beberapa minggu tetapi dapat muncul kembali. Orang yang terinfeksi memiliki luka akan meningkatkan risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar sebab luka tersebut jalan masuk virus HIV. Pada perempuan yang mengalami episode pertama dari herpes genital pada saat hamil akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kelahiran prematur. Kejadian akut pada masa persalinan merupakan indikasi untuk dilakukannya persalinan dengan operasi caesar sebab infeksi yang mengenai bayi yang baru lahir akan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang serius Qomariyah, 2003.

Dokumen yang terkait

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi jalanan Yogyakarta.

0 4 89

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual [PMS] terhadap pengetahuan dan sikap pekerja seks komersial [PSK] jalanan Yogyakarta tahun 2006.

0 0 76

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika untuk Infeksi Menular Seksual [IMS] pada tahun 2006 di kalangan Pekerja Seks Komersial [PSK] di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta.

0 1 115

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006.

0 0 109

PENGETAHUAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

0 1 5

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 107

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 140

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika untuk Infeksi Menular Seksual [IMS] pada tahun 2006 di kalangan Pekerja Seks Komersial [PSK] di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta - USD Repository

0 0 113

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual [PMS] terhadap pengetahuan dan sikap pekerja seks komersial [PSK] jalanan Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 74

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi jalanan Yogyakarta - USD Repository

0 0 87