Umur Karakteristik PSK Di Lokasi Pasar Kembang Yogyakarta Tahun 2006

sebelumnya telah meninggalkan pekerjaan ini, namun karena desakan ekonomi, rendahnya ketrampilan yang dimiliki dalam bidang lain, dan karena pekerjaan ini paling mudah menghasilkan uang, menuntut mereka kembali ke lokasi Pasar Kembang. Responden dengan lama bekerja 6 bulan sampai 2 tahun masih cenderung tertutup dengan lingkungannya, sehingga peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pendekatannya. Persentase berikutnya pada responden lama kerja 3-4 tahun 32, dan untuk lama kerja 5 tahun 26 menunjukaan persentase terkecil atau dapat dikatakan responden cenderung lebih suka berpindah-pindah tempat apabila telah bekerja diatas 3 tahun, biasanya karena faktor bosan, ingin mencari suasana baru ataupun persaingan untuk mendapatkan tamu. 42 32 26 10 20 30 40 50 P e rs e n ta s e Lama Kerja 6 Bulan-2 Tahun 3-4Tahun 5 Tahun Gambar 3. Karakteristik Lama bekerja PSK di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta tahun 2006 Respon yang ditunjukan pada penelitian ini berdasarkan kajian lama kerja dalam menangkap edukasi yang diberikan yaitu kecenderungan mereka yang baru bekerja lebih interaktif dibanding yang masa kerjanya telah lama, faktor rasa ingin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tahu yang besar dan minimnya pengetahuan menyebabkan ada dorongan atau antusiasme yang tinggi dalam diri mereka dalam menangkap edukasi yang diberikan.

B. Pengaruh Pemberian Edukasi tentang PMS dan Kerasionalan Penggunaan

Antibiotika terhadap Perubahan Perilaku PSK di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta Pada pengujian Two Related Samples T Test, dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pada variabel pengetahuan dan sikap responden dalam penelitian ini yang berhubungan dengan adanya pemberian edukasi tentang PMS dan kerasionalan penggunaan antibiotika. Pada uji ini menggunakan taraf kepercayaan 90, selain melihat nilai signifikansi p juga dipertegas dengan nilai tabel z dimana pengujian hipotesisnya adalah apabila nilai z hitung ≥ z tabel maka dapat dikatakan bahwa terjadi perubahan perilaku yang signifikan, yang berarti edukasi yang diberikan berhasil merubah perilaku para PSK di lokasi Pasar Kembang yang diambil sebagai responden tentang PMS dan kerasionalan penggunaan antibiotika. Pada uji hipotesis ini didapat nilai signifikansi p sebesar 0,0 dimana nilai ini kurang dari 0,1 berarti edukasi tentang PMS dan Kerasionalan penggunaan antibiotika pada responden di lokasi Pasar Kembang dapat dikatakan berhasil, dipertegas pula dengan nilai z yang diperoleh -5,6 lebih besar dari pada nilai z pada tabel sebesar -0,4 sehingga ada peningkatan yang signifikan antara pemberian edukasi setelah pretest menyebabkan terjadi peningkatan pada hasil posttest responden. Hal ini menunjukan adanya perubahan perilaku ke arah yang lebih positif dari sebelumnya. Pada uji ini diketahui ada nilai perubahan dalam notasi positif, negatif atau tidak diantara keduanya, diketahui bahwa dari 50 responden penelitian ada sebanyak 40 orang menunjukan nilai positif atau terjadi peningkatan perilaku dengan adanya pemberian edukasi tentang PMS dan kerasionalan penggunaan antibiotika. Sepuluh responden tidak mengalami perubahan sama sekali walau telah mendapatkan edukasi, sedangkan untuk nilai negatif tidak ditemukan. Pernyataan Notoadmodjo sejalan dengan hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu; edukasi merupakan upaya yang dilakukan agar masyarakat mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran dan sebagainya melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Hasil persentase keseluruhan antara pretest-posttest dapat mempertegas hasil yang diperoleh melalui uji Wilcoxon, seperti gambar dibawah ini 58,4 69,4 25 50 75 100 Perse n tase Pretest-Posttest Pretest Posttest Gambar 4. Rata-rata hasil persentase nilai sebelum pemberian edukasi pretest dan sesudah edukasi posttest PSK di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta tahun 2006

Dokumen yang terkait

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi jalanan Yogyakarta.

0 4 89

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual [PMS] terhadap pengetahuan dan sikap pekerja seks komersial [PSK] jalanan Yogyakarta tahun 2006.

0 0 76

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika untuk Infeksi Menular Seksual [IMS] pada tahun 2006 di kalangan Pekerja Seks Komersial [PSK] di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta.

0 1 115

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006.

0 0 109

PENGETAHUAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

0 1 5

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 107

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 140

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika untuk Infeksi Menular Seksual [IMS] pada tahun 2006 di kalangan Pekerja Seks Komersial [PSK] di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta - USD Repository

0 0 113

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual [PMS] terhadap pengetahuan dan sikap pekerja seks komersial [PSK] jalanan Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 74

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi jalanan Yogyakarta - USD Repository

0 0 87