Mekanisme Pengajuan Sebagai Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep

5.2. Mekanisme-Mekanisme Kelembagaan Pada PG Gempolkrep

Kelembagaan pada PG Gempolkrep akan berjalan efektif dan efisien dalam menghasilkan output gula dan tetes seperti yang ditargetkan bila masalah permodalan atau pemberian kreditnya lancar. Nilai dari kredit macet di sektor pertanian masih terbilang cukup tinggi. Namun hal ini tidak berlaku pada petani PG Gempolkrep, kondisi ini ternyata juga dibenarkan oleh penelitian sebelumnya Singgih 2009, dengan judul “Non Performing Loan NPL Pada Kredit Ketahanan Pangan KKP : Studi Kajian Ekonomi Kelembagaan”. Keterkaitan antar lembaga merupakan suatu hal yang penting dalam mengurangi non performing loan. Jika keterkaitan antar lembaga sangat erat maka membuat semakin fokus dan semakin mudah kinerja dari lembaga- lembaga tersebut, sehingga menyebabkan rendahnya nilai kredit macet. Pada usahatani tanaman tebu terdapat keterkaitan yang sangat erat antara lembaga-lembaga yang ada di dalamnya yaitu bank, pabrik gula, petani dan investor. Proses petani tebu mulai dari pengajuan hingga pencairan kredit akan dijelaskan lebih rinci.

5.2.1. Mekanisme Pengajuan Sebagai Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep

Pada awalnya berdasarkan rekomendasi dari petugas penyuluh lapangan PPL Hutbun Kabupaten Mojokerto dan Sinder Kebun Wilayah SKW PG Gempolkrep, PG Gempolkrep memilah atau break down areal Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber yang berpotensi sebagai Calon Petani Calon Lahan CPCL berdasarkan SK Bupati. Setiap wilayah memiliki PUSAT Pusat Sasaran Terpadu, dimana pada lokasi tersebut diharapkan menjadi sasaran potensial untuk memenuhi target produksi PG Gempolkrep. Petani tebu yang ikut dalam wilayah kerja PG Gempolkrep harus memenuhi persyaratan yang ditentukan PG Gempolkrep. Petani diharapkan mendaftarkan arealnya kepada PG Gempolkrep sebagai CPCL, setelah itu pengajuan areal akan diukur luas lahannya oleh juru gambar menggunakan alat GPS Global Positioning System. Kemudian dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara PG Gempolkrep, koperasi dan petani tebu itu sendiri atau dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Mekanisme Pengajuan Sebagai Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep 5.2.2. Mekanisme Pengajuan Kredit Oleh Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep Petani dalam menjalankan operasional usahatani tanaman tebu dapat mengajukan kredit melalui bank yang ditunjuk dengan pihak PG Gempolkrep sebagai avalist penjamin kredit. Sebelum mengajukan PPL Hutbun Kab. Mojokerto SKW PG Gempolkrep Break down areal CPCL melalui SK Bupati Pendaftaran areal kepada PG oleh petani - Pengajuan areal - Ukur lahan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber kredit, para petani melakukan perjanjian kerjasama antara petani kelompok tani KK dengan PG Gempolkrep dan koperasi. Petani sebagai pihak berhutang danatau pemilik jaminan, PG Gempolkrep adalah pihak penyalur dan penjamin kredit, serta koperasi sebagai pihak penerima kuasa dalam pengurusan pencairan kredit. Apabila diperlukan, petani kelompok tani memilih ketua kelompok dan bersama-sama dalam menetukan besaran jumlah kredit. Penentuan jumlah besarnya kredit yang dipinjam yaitu berdasarkan rincian biaya kebutuhan dalam RDKK Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok yang terdiri dari kebutuhan bibit, pupuk, herbisida, biaya garap, dan biaya tebang angkut. Kemudian surat kuasa dari ketua kelompok diserahkan kepada koperasi di masing-masing wilayah untuk pengurusan pencairan dan pemotongan kredit. Fasilitas kredit yang diberikan kepada petani tebu terdapat 3 jenis, yaitu KKPE Kredit Ketahanan Pangan dan Energi, PMUK Penguatan Modal Usaha Kelompok, dan kredit PKBL Program Kemitraan Bina Lingkungan. Pengajuan kredit dilakukan dalam bentuk perjanjian kerjasama didepan notaris Kabupaten Mojokerto yang ditunjuk yaitu Ibu Dwi Rossulliati, SH. Masing-masing kredit memiliki persyaratan berbeda. KKPE dan PMUK merupakan salah satu Program Pemerintah dalam mendukungan pembiayaan pertanian, sesuai dengan tekad pemerintah untuk mengarahkan Program Swasembada Gula. Dana KKPE berasal dari Bank Pelaksana yang telah ditunjuk dan memiliki MoU dengan Direksi PTPN X Persero. Pada wilayah kerja PG Gempolkrep Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber bank yang ditunjuk adalah Bank Mandiri dan BRI Bank Rakyat Indonesia. Dana kredit yang dicairkan nantinya diberikan oleh Bank Pelaksana kedalam rekening PG Gempolkrep, hal ini dikarenakan tugas PG Gempolkrep sebagai avalist penjamin kredit. Setelah itu dana di rekening PG Gempolkrep tersebut didistribusikan melalui koperasi- koperasi pemegang kuasa dari petani yang mengajukan kredit. Besarnya bunga pinjaman KKPE adalah 13; yang terbagi atas 6 ditanggung oleh Pemerintah sebagai subsidi, dan 7 dikenakan oleh petani yang bersangkutan. Dana PMUK adalah dana APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang diawasi oleh Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur dan atau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto dan dikelola oleh KUB Koperasi Usaha Bersama Rosan Kencana yang berada di kota Surabaya. Dana kredit PMUK merupakan dana guliran, yang ketersediaan modalnya berdasarkan pengembalian bunga dari tahun sebelumnya. Dana kredit PMUK hanya bisa diberikan melalui koperasi yang hanya bergerak dalam komoditas tebu yang disebut KPTR Koperasi Petani Tebu Rakyat. Dana kredit yang dicairkan nantinya akan diberikan oleh KUB Rosan Kencana kedalam rekening masing-masing KPTR. Dalam pencairan kredit PMUK tidak menggunakan avalist penjamin kredit, karena petani memberikan jaminan fidusia yaitu berupa kebun tebu yang dimilikinya. Pada kredit PMUK tidak dikenakan biaya bunga pinjaman, hanya saja petani yang mengambil kredit PMUK diwajibkan membayar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber biaya jasa administrasi sebesar 7 flat per tahun berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.32 tahun 2006, permentanKU.51072006. Berdasarkan informasi dari Bapak Ali Budiono, Dishutbun Kabupaten Mojokerto 2011, biaya jasa administrasi 7 adalah joint account dari 3 untuk operasional kegiatan pengembangan tebu, yang terbagikan untuk 1 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto, 2 Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur. Sisanya 4 untuk pemupukan modal koperasi, yang terdiri atas 1 biaya administrasi, 1 biaya operasional, dan 2 sebagai kekuatan modal PMUK. KPTR penerima PMUK di wilayah kerja PG Gempolkrep adalah sebagai berikut : Tabel 14. Daftar KPTR Penerima Kredit PMUK Wilayah Kerja PG Gempolkrep No. Nama KPTR Kecamatan Kabupaten 1 Sari Rosan Jatirejo Mojokerto 2 Nira Mentari Gedeg Mojokerto 3 Rosan Mapan Jetis Mojokerto 4 Sumber Manis Prajurit Kulon Mojokerto 5 Rosan Sejahtera Mojoagung Jombang Sumber : Data Primer Bagian Tanaman PG Gempolkrep, 2011 Dana PMUK dalam operasional memiliki tim teknis yang memiliki kontribusi masing-masing. KPTR penerima fasilitas kredit PMUK adalah KPTR beranggotakan petani tebu yang menjalankan program pemerintah bongkar ratoon BR dan rawat ratoon RR. Ratoon atau keprasan merupakan salah satu kegiatan budidaya dengan melanjutkan sisa tanaman tebu yang ada di tanah yang diperkirakan masih bisa tumbuh pada periode selanjutnya. Alat yang digunakan untuk melakukan keprasan yaitu gancu atau cangkul yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber tajam agar batang yang masih tertinggal saat penebangan bila dikepras tidak pecah yang menyebabkan tumbuhnya tunas baru terhambat serta dikuatirkan tanaman tebu terinfeksi jamur yang membuat tebu menjadi busuk. Pelaksanaan keprasan sebaiknya dilakukan maksimal 1 minggu setelah pelaksanaan tebang Anonim, 2007. Berikut skema lembaga-lembaga yang berperan dalam fasilitas dana PMUK pada Gambar 14. Gambar 14. Skema Kelembagaan Dalam Fasilitas Dana PMUK Pencairan dana PMUK sangat dikontrol oleh beberapa lembaga agribisnis tebu, dimana masing-masing tingkat wilayah memiliki tim teknis yang berbeda. Tim teknis propinsi terdiri dari : Disbun Propinsi Jawa Timur PUSAT -Dana PMUK -Sumber APBN TIM TEKNIS PROPINSI 1. Disbun Propinsi Jawa Timur 2. Direksi PTPN X Persero 3. P3GI 4. KUB Rosan Kencana KOPERASI SEKUNDER - KUB Rosan Kencana Tingkat Propinsi TIM TEKNIS KABUPATEN TRIPLE ACCOUNT Dishutbun Kab. Mojokurto PG GEMPOLKREP KOPERASI PRIMER - CASKKSKW - KPTR unit PG Gempolkrep Tingkat Kabupaten,revolving PMUK KELOMPOK TANI BRRR - Unit PG Gempolkrep Tingkat Desa Kecamatan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber sebagai pemilik anggaran, Direksi PTPN X Persero sebagai pemilik wilayah perkebunan tebu yang membutuhkan fasilitas dana, P3GI sebagai controlling teknologi dan pengembangan budidaya tanaman tebu, serta KUB Rosan Kencana sebagai penyalur dana ke KPTR yang membutuhkan fasilitas bantuan kredit PMUK. Selain itu terdapat tim teknis kabupaten yang disebut triple account yaitu tim teknis yang bergerak langsung di lapangan, untuk wilayah Kabupaten Mojokerto terdiri atas : Dishutbun Kabupaten Mojokerto sebagai perpanjangan tangan Disbun Propinsi Jawa Timur, PG Gempolkrep sebagai perpanjangan tangan Direksi PTPN X Persero, dan KPTR di wilayah kerja PG Gempolkrep sebagai perpanjangan tangan KUB Rosan Kencana. Fasilitas kredit bagi petani tebu lainnya adalah PKBL. PKBL merupakan salah satu program PTPN X Persero dalam turut serta peduli kepada masyakarat di sekitar wilayah kerja PG Gempolkrep. Bentuk peminjaman kredit PKBL tidak hanya diperuntukan bagi petani tebu saja, namun juga bidang usaha yang lain, seperti peternakan sapi, peternakan ayam, persewaan traktor, dll. Pada kredit PKBL, peminjam dikenakan biaya jasa administrasi sebesar 6 dari modal kerja yang dipinjamnya. Petani tebu yang mengambil fasilitas kredit PKBL diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, baik adminstrasi maupun proses budidaya tebu sesuai harapan PG Gempolkrep. Pada pelaksanaannya PG Gempolkrep akan terus memonitor perkembangan usaha para peminjam modal kerja PKBL. PG Gempolkrep juga memberikan bimbingan teknis Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dan teknologi yang diperlukan. PG Gempolkrep memilik tanggung jawab kepada Direksi PTPN X Persero atas pemanfaatan fasilitas kredit PBKL tersebut. Proses pengajuan fasilitas kredit KKPE, PMUK, dan PKBL tidak jauh berbeda. Perbedaan fasilitas kredit terletak pada sumber dana pembiayaannya. KKPE bersumber dari dana Bank Pelaksana, PMUK bersumber dari dana guliran APBN, sedangkan PKBL bersumber dari dana internal PTPN X Persero dan instansi BUMN yang lain. Masing- masing kredit memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda, namun pada saat pengajuan kredit, petani tebu tidak diperbolehkan mengambil 2 jenis atau lebih fasilitas kredit. Setiap petani diharuskan hanya memilih salah satu dari 3 jenis fasilitas kredit yang ditawarkan. Hak dan kewajiban bagi petani tebu, PG Gempolkrep, dan koperasi dalam menjalankan perjanjian kerjasama adalah sebagai berikut : Kewajiban Petani Tebu : a. Menyusun RDKK dan disahkan oleh pejabat yang diberi kuasa oleh Dinas Teknis setempat PPL Hutbun. b. Memberi kuasa kepada koperasi sebagaimana tercantum pada berkas pengajuan permohonan kredit kepada Pemberi Kredit Bank Pelaksana buka CO dan APBN yang diberikan oleh KUB Rosan Kencana Surabaya atau Dinas Kehutanan dan Perkebunan. c. Mengelola tanaman tebunya dengan baik sesuai baku teknis budidaya tebu dari bimbingan dari PG Gempolkrep. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber d. Menggunakan pupuk lengkap NPK pupuk tunggal danatau majemuk dalam bentuk pupuk anorganik serta biokompos sesuai dosis yang dianjurkan untuk kebutuhan tanaman tebu. e. Melaksanakan tebang dan angkut tebu dibawah koordinasi PG Gempolkrep dan koperasi sesuai dengan jadwal tebang atas dasar analisa kemasakan. f. Menyetor menggilingkan seluruh produksi tebunya hanya kepada PG Gempolkrep dengan mutu MBS Manis, Bersih, Segar sesuai ketentuan yang berlaku dan selanjutnya membayar seluruh pinjaman, berikut bunga dan kewajiban lain yang menjadi tanggungan petani kepada PG Gempolkrep sesuai perjanjian yang telah ditanda tangani. g. Dilarang memperjual belikan sebagian atau seluruh produksi tebunya sesuai dengan perjanjian ini kepada pihak lain dan atau menggantinya sebagian atau seluruhnya dengan hasil produksi tebu dari kebun lain. Hak Petani Tebu : a. Mendapatkan Bagi Hasil Gula dan Tetes Tebu sesuai ketentuan yang berlaku. Sedangkan, Kewajiban PG Gempolkrep : a. Melaksanakan pendaftaran dan pengukuran luas lahan tebu dari petani, serta mengadakan taksasi produksi tebu pada lahan yang didaftarkan. b. Memeriksa kebenaran dan menandatangani rekapitulasi RDKK yang diajukan oleh koperasi. c. Menerima kuasa dari koperasi, untuk : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 1. Mengajukan kredit ke Bank Pelaksana dan APBN dilampiri rekapitulasi RDKK yang telah disahkan pejabat yang diberi kuasa oleh Dinas Teknis setempat PPL Hutbun dan PG Gempolkrep. 2. Menerima dan menyalurkan dana KKPE dari Bank Pelaksana dan PMUK dari APBN yang diberikan oleh KUB Rosan Kencana Surabaya dan atau Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur dan atau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto kepada petani yang mengajukan kredit. d. Memberikan bimbingan teknis budidaya kepada petani dengan melibatkan Bidang Penelitian dan Pengembangan Litbang PTPN X Persero. e. Menentukan jadwal tebang, menggiling dan mengolah seluruh tebu milik petani. f. Memberikan Bagi Hasil Gula dan Tetes bagian petani yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku. Hak PG Gempolkrep : a. Mendapatkan Bagi Hasil Gula dan Tetes Tebu sesuai ketentuan yang berlaku. b. Memotong pinjaman pokok dan bunga berikut kewajiban lainnya dari petani yang bersangkutan melalui pendapatan DO Delivery Order gula 90 dan pendapatan tetes, untuk selanjutnya disetorkan kepada pihak Pemberi Kredit Bank Pelaksana dan KUB Rosan Kencana Surabaya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber atau Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur atau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto. c. Menahan DO gula dan tetes milik petani sampai dengan pinjaman pokok dan bunga jasa administrasi berikut kewajiban lainnya diselesaikan oleh petani yang bersangkutan. Adapun Hak dan Kewajiban Koperasi yang bersangkutan adalah berikut : a. Menyeleksi kelompok tani anggota koperasi sebagai calon peserta KKPE dan PMUK. b. Memeriksa kebenaran RDKK yang diajukan oleh petani yang ingin mengajukan kredit. c. Menyusun dan menandatangani rekapitulasi RDKK berdasarkan RDKK yang diajukan oleh petani. d. Berdasarkan kuasa dari petani yang mengajukan kredit, sebagaimana tercantum pada berkas pengajuan permohonan kredit kepada Bank Pelaksana buka CO Credit Order dan dari KUB Rosan Kencana Surabaya dan atau Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur dan atau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto APBN yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini, maka koperasi member kuasa kepada PG Gempolkrep : 1. Mengajukan kredit ke Bank Pelaksana dan KUB Rosan Kencana Surabaya dan atau Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur dan atau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dengan dilampiri rekapitulasi RDKK yang telah disahkan pejabat yang diberi kuasa oleh Dinas Teknis setempat PPL Hutbun dan PTPN X Persero. 2. Menerima dan menyalurkan dana KKPE dari Bank Pelaksana dan PMUK dari APBN yang diberikan oleh KUB Rosan Kencana Surabaya dan atau Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur dan atau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto kepada petani yang bersangkutan. e. Menandatangani akad kredit dengan bank Pelaksana dan KUB Rosan Kencana Surabaya dan atau Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur dan atau Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto. f. Menerima dan membayarkan dana platfon pupuk kepada Distributor Pupuk serta mengawal kelancaran dan ketepatan penyaluran natura pupuk kepada petani yang bersangkutan. g. Menerima dan mengelola dana platfon tebang angkut untuk UMTA Uang Muka Tebang Angkut dan OPTA Operasional Tebang Angkut sebagai modal kerja revolving agar pelaksanaan tebang angkut lancar. h. Mencatat dan melaporkan realisasi penggunaan kredit petani kepada PG Gempolkrep. i. Mengawasi penggunaan kredit dan melakukan penagihan kepada petani atas pelunasan kredit kepada PG Gempolkrep. j. Menerima bimbingan teknis dan pengarahan terkait pengelolaan perkreditan dan budidaya tebu dari PG Gempolkrep. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Mekanisme prosedur dan persyaratan yang dibutuhkan dalam pengajuan kredit petani tebu kelompok tani di wilayah kerja PG Gempolkrep dapat dilihat pada Gambar 15. Koordinator Ketua Kelompok - Penunjukan Koordinator KK sebagai kuasa KK dalam pengurusan pencairan Kredit - Penyusunan RDKK - Perjanjian segitiga - Surat kuasa koordinator KK ke Koperasi - PK Notaris Proses - Rekomendasi PG SKKSKW Pembukaan Koperasi - PG melaporkan kebutuhan kredit per kategori CO - Rekap RDKK, disertai persyaratan : per bank kepada - Surat kuasa koperasi kepada PG Kantor Direksi Credit Order - Akte pendirian koperasi - Susunan pengurus aktif Rekomendasi oleh : - Hasil RAT Rapat Anggota Tahunan - PPL Hutbun - NPWP Koperasi pengurus - SKKSKW PG Gempolkrep - Fotocopy KTP pengurus koperasi - Termasuk kebutuhan pupuk untuk diajukan - Surat kuasa pengurus kepada ketua koperasi ke distributor KPTR Jatim Buka CO ke Bank Pelaksana Mandiri BRI Bulan : April, Juni, Agustus Menunggu : - MoU antara Direksi PTPN X dengan Bank Pelaksana Proses - Surat kuasa Direksi kepada ADM sebagai avalist Akad Akad Kredit di Bank Kredit - Surat avalist PG Gempolkrep Hadir untuk akad kredit : - MoU PTPN X dengan Bank Pelaksana - ADM PG Gempolkrep - Ketua pengurus koperasi Gambar 15. Mekanisme Pengajuan Kredit Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

5.2.3. Mekanisme Pencairan Kredit Oleh Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep