5.2.3. Mekanisme Pencairan Kredit Oleh Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep
Para petani tebu mengambil fasilitas kredit bantuan mengharapkan dana kredit pinjamannya dapat dicairkan sebelum proses pengelolaan
kebun. Namun terkadang pada kenyataannya para petani harus menggunakan uangnya sendiri terlebih dahulu hasil pendapatan dari
musim giling sebelumnya dalam membiayai semua kebutuhan usahatani tebu miliknya.
Dana kredit yang dicairkan dapat dibagi menjadi 2 peruntukan, yaitu untuk 1 biaya UMTA OPTA dan 2 biaya garap, pupuk, serta bibit.
Semua dana yang telah dicairkan sesuai berdasarkan besarnya biaya RDKK yang diajukan. Untuk biaya UMTA OPTA, biaya garap, dan bibit
diberikan dalam bentuk uang tunai, sedangkan penyaluran dana kredit untuk pupuk diberikan dalam bentuk natura atau bentuk pupuk itu sendiri.
Kebutuhan petani yang tertulis dalam buku cadongan atau buku keseharian masing-masing kondisi kebun harus diketahui oleh SKW PG
Gempolkrep, dimana SKW memiliki tanggung jawab atas hasil tebu petani berdasarkan perkembangan dan segala kondisi yang terjadi. Dalam buku
cadongan tersebut selain menunjukkan kebutuhan biaya garap terdapat juga kebutuhan bibit, traktor untuk sistem mekanisasi, serta kebutuhan
pupuk yang diperlukan. Nantinya dana yang cair akan ditransferkan oleh bank pelaksana melalui nomer rekening PG Gempolkrep yang kemudian
akan disalurkan melalui koperasi masing-masing sesuai besarnya anggaran yang dibutuhkan petani.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Pencairan Kredit
UMTAOPTA Biaya garapPupukBibit
Syarat : -
Ada perjanjian
Petani dalam buku cadongan
segitiga dan PK
menunjukan :
Notaris
- Kebutuhan biaya garap sesuai kemajuan pekerjaan
- Agunan dititipkan
di TU Hasil PG
- Bibit sesuai berita acara
- Semua
penggunaan bibit
Rekomendasi
- Traktor sesuai berita acara traktor
oleh PG SKWSKK
- Pupuk sesuai permintaan - Kompos sesuai surat
pengajuan
Koperasi Koperasi
- Semua
- Pengajuan kebutuhan Uang Muka revolving
- Rekap cadongan Tindasan berita acara traktor, bibit,
rekomendasi oleh PG
UMTAOPTA kepada PG surat permintaan
SKWSKKCA
- Agunan disimpan di TU Hasil pupukkompos
dan ADM
PG Gempolkrep - RPP Rencana Permintaan
- Permohonan pencairan Pembiayaan
kredit kepada bank dan transfer uang
- Permohonan pencairan kredit kepada bank dan
ke rekening PG Gempolkrep transfer uang ke PG
- AK U PG
Bank Bank
Potong traktor
- Tansfer uang ke PG - Tansfer uang ke PG
bibit dari PG
Koperasi Petani
Koperasi - Terima biaya garap
- Pupuk KKPetani
Gambar 16. Mekanisme Pencairan Kredit Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep
Petani yang meminjam kredit akan menyerahkan agunannya kepada PG Gempolkrep dengan jaminan utama berupa seluruh tanaman
tebu yang dikelolanya dan jaminan kedua adalah BPKB Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor yang disimpan oleh TU Hasil PG Gempolkrep,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
seperti mekanisme pencairan kredit oleh petani tebu di wilayah kerja PG Gempolkrep yang terlihat pada Gambar 16.
Pupuk adalah salah satu bahan terpenting dalam usahatani tebu. Petani tebu di wilayah kerja PG Gempolkrep mengunakan kombinasi
pupuk ZA, ponska, dan kompos. Pupuk ZA dan ponska yang digunakan adalah pupuk bersubsidi dari pemerintah untuk meringankan biaya
operasional petani, namun dalam permintaan penggunaan pupuk bersubsidi ini dibutuhkan tanda tangan PPL Hutbun sebagai bukti kontrol
pemerintah terhadap penyaluran pupuk bersubsidi. Pada tahun 2009-2010 dan 2010-2011 berdasarkan SK Bupati
Mojokerto bersama PT Petrokimia persero sebagai produsen pupuk bersubsidi telah menunjuk salah satu koperasi yaitu KPTR Jatim yang
terletak di kota Krian sebagai distributor untuk dapat menyalurkan semua kebutuhan pupuk bersubsidi di wilayah pertanian Kabupaten Mojokerto,
salah satunya bagi semua petani tebu di wilayah kerja PG Gempolkrep. Namun dalam prakteknya koperasi ini tidak dapat mengirim pupuk dan
memenuhi semua permintaan kebutuhan petani di wilayah kerja PG Gempolkrep apabila petani tidak membayar terlebih dahulu atau
menunggu cairnya dana kredit untuk kebutuhan pupuk turun. Oleh karena itu akhirnya petani memilih membeli pupuk secara langsung di toko-toko
pertanian dengan biaya sendiri. Sedangkan kebutuhan petani atas pupuk kompos didapat dari produksi internal PG Gempolkrep.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Petani dalam pengajuan permintaan pupuk kepada koperasi harus mendapatkan rekomendasi dari PG Gempolkrep yang diwakilkan oleh
SKW. Kemudian koperasi bersama SKW membayarkan kepada KPTR Jatim agar dapat segera mengirimkan pupuk yang dibutuhkan oleh petani.
Setelah itu distributor KPTR Jatim akan droping atau mengirimkan pupuk dengan tanggal, macam pupuk, dan kuantitas pupuk sesuai dengan
kesepakatan bersama dalam berita acara. Untuk lebih jelas mekanisme pencairan pupuk sendiri akan dirinci dalam Gambar 17 berikut ini :
Petani Tebu Koperasi
- Mengajukan permintaan pupuk - Bersama PGSKW tebus pupuk
dan kompos kepada koperasi direkomendasi PGSKW rangkap
kepada distributor Bukti transfer rangkap 4 untuk distributor, SKW,
dua untuk koperasi dan SKW TUH, dan arsip koperasi
- Mengajukan cadongan untuk -Dilampiri RDK pupuk Natura dan Rp
biaya pengadaan pupuk kompos yang di tanda tangani KK, PPL
yang direkomendasi PGSKW rangkap dua untuk koperasi dan
SKW Hutbun, Koperasi dan SKW
Distributor
- Surat keputusan dari Petrokimia dan disahkan TP3 dengan Berita Acara
atau SK - Droping pupuk kepada petaniKK
bersama PGSKW dan koperasi Bukti
tanda terima pupuk dari petani rangkap untuk petani, koperasi, SKW,
TUH, arsip distributor - Tanggal, macam pupuk dan kuantitas
Pupuk
Gambar 17. Mekanisme Pencairan Kredit Petani Tebu di Wilayah Kerja
PG Gempolkrep
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
5.2.4. Mekanisme Pelunasan Kredit Oleh Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep