Peranan dan Kinerja APTR Asosiasi Petani Tebu Rakyat

No. Kegiatan Lembaga Yang Bermitra Kewajiban Tanggapan Kinerja Petani dari Lembaga Yang Bermitra 8 Taksasi kebun produksi milik sendiri TR BBP2TP Surabaya Melaksanakan pengajuan sertifikasi bibit tebu untuk KBI dan KBD milik sendiri TR Menurut Pak PH Padang “…..petani PG Gempolkrep cukup baik menjaga kemurnian varietas, kesehatan kebun tebunya” Berdasarkan tanggapan BBP2TP Surabaya terhadap kinerja petani adalah baik. Petani telah menjaga kemurnian vareitas, merupakan salah satu wujud peningkatan produktivitas menuju Gerakan Peningkatan Rendemen 1, hal ini sesuai rincian kegiatan Program Swasembada Gula Nasional. Sumber : Data Olahan Berdasarkan Informasi Informan, 2011 Berdasarkan pada Tabel 19. dapat diketahui bahwa petani di PG Gempolkrep cukup baik hubungannya dengan lembaga lain. Pada kenyataan di lapangan terkadang ditemui beberapa petani yang bertindak curang, terutama petani mandiri yang tidak terikat masalah pendanaan dari PG Gempolkrep. Hal ini dapat dimungkinkan karena daya beli di Pabrik Gula yang lain jauh lebih kompetitif.

5.3.3.3. Peranan dan Kinerja APTR Asosiasi Petani Tebu Rakyat

APTR adalah salah satu lembaga terpenting yang menentukan nasib para petani, terutama karena pada lembaga ini petani memberikan kepercayaan dalam menangani masalah pelelangan hasil produksinya, baik gula maupun tetes tebu. APTR di wilayah kerja PG Gempolkrep terbagi menjadi 3 wilayah, dimana masing-masing petani diberi kebebasan dalam memilih APTR Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber yang dipercayakan dalam penjualan hasil produksinya. Terdapat 3 tiga APTR di wilayah kerja PG Gempolkrep, yaitu “ 1. APTR Gempolkrep, di daerah Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, dengan Ketua Bapak Mardiyanto 2. APTR Tunas Mulya, di daerah Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, dengan Ketua Bapak H. Mubin 3. APTR Citra Manis, di daerah Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, dengan Ketua Bapak Jujug. Namun dalam penelitian ini berlangsung, kepengurusan masing-masing APTR sudah berakhir, sehingga kepercayaan peani dalam menjualkan hasil produksi pada koperasi yang mereka pilih. Hal ini merupakan salah satu ketidaksesuaian dimana satu lembaga dengan lembaga lain terjadi overlapping tumpang tindih. Berikut pada Tabel 20. akan digambarkan peranan APTR terhadap lembaga-lembaga yang lain. Tabel 20. Peranan dan Kinerja APTR Terhadap Lembaga Lain No. Kegiatan Lembaga Yang Bermitra Kewajiban Tanggapan Kinerja APTR dari Lembaga Yang Bermitra 1 Penyampaian aspirasi Petani Memenuhi aspirasi petani, terutama melelangkan hasil produksi petani yaitu gula dan tetes, diharapkan harganya di atas HPP dari Pemerintah Menurut Pak Agus “…..petani lebih mempercayai pengurus koperasi dalam penjualan gula dan tetes” Berdasarkan tanggapan Petani terhadap kinerja APTR adalah tidak baik. APTR tidak menjalankan peningkatan pelayanan, hal ini tidak sesuai rincian kegiatan Program Swasembada Gula Nasional. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber No. Kegiatan Lembaga Yang Bermitra Kewajiban Tanggapan Kinerja APTR dari Lembaga Yang Bermitra 2 Kerjasama memenuhi kebutuhan petani Koperasi Bekerjasama dengan pengurus koperasi Menurut Pak Suroto “…..sama saja yang jual gula dan tetes itu koperasi atau APTR, yang penting tidak merugikan petani” Berdasarkan tanggapan Koperasi terhadap kinerja APTR adalah baik. Namun dalam pelaksanaannya terjadi ketidaksesuaian, karena terdapat overlapping tugas dan fungsi antar lembaga. 3 Kerjasama memenuhi kebutuhan petani PG Gempolkrep Bekerjasama dengan PG Gempolkrep Menurut Pak Febri “…..APTR di wilayah kerja PG Gempolkrep kurang optimal memenuhi aspirasi petani, terkadang hanya sebuah nama saja tanpa fungsi” Berdasarkan tanggapan PG Gempolkrep terhadap kinerja APTR adalah tidak baik. APTR tidak menjalankan peningkatan pelayanan dan tidak memiliki kemampuan bekerjasama dengan Pabrik Gula, hal ini tidak sesuai rincian kegiatan Program Swasembada Gula Nasional. 4 Penjualan gula dan tetes Investor Memberi jaminan bahwa gula dan tetes yang dijual dalam kondisi baik - Sumber : Data Olahan Berdasarkan Informasi Informan, 2011 Uraian di atas menunjukkan kurang baiknya kinerja APTR di wilayah kerja PG Gempolkrep, dimana petani yang harus dilindungi kurang percaya pada lembaga tersebut. APTR di masing-masing Pabrik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Gula merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Gula Indonesia DGI yang berpusat di Jakarta. Dimana struktur organisasi Sekretariat DGI sudah masuk dalam keorganisasian Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan Nomer 689.OT.100A704 tanggal 7 Juli 2004 dan telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia pada tanggal 3 September 2004. Maka seharusnya APTR di wilayah kerja PG Gempolkrep memanfaatkan ada perwakilan di Pusat, sehingga semua aspirasi petani dapat dipenuhi dengan bijaksana.

5.3.3.4. Peranan dan Kinerja Koperasi