5.2.4. Mekanisme Pelunasan Kredit Oleh Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep
Panen adalah kegiatan pengambilan atau penebangan tanaman yang sudah mencapai tingkat kemasakan maksimal. Petugas yang
menentukan kemasakan tebu adalah bidang litbang PG Gempolkrep melalui analisa pendahuluan terlebih dahulu. Proses panen merupakan
waktu yang ditunggu petani agar dapat melunasi kredit yang diambilnya. Pada proses panen dikenal kegiatan tebang angkut, dimana tebu
yang sudah masak yang berstandar mutu MBS Manis, Bersih, Segar sesuai ketentuan ditebang dan diangkut dikirim ke meja giling PG
Gempolkrep. Masing-masing wilayah melalui sinder tebang PG dan koperasi membuat RTH Rencana Tebang Harian yang telah diketahui
oleh SKW, kemudian diajukan kepada Kepala SKK Tebang Angkut, setelahnya SPTA Surat Perintah Tebang Angkut siap dikeluarkan untuk
petani-petani yang siap melaksanakan kegiatan tebang angkut. Jadwal tebang angkut ditentukan setelah rapat FTKW Forum
Temu Kemitraan Wilayah, yang dihadiri oleh SKW sebagai ketua rapat, PPL Hutbun sebagai sekretaris rapat, dan anggota rapat terdiri dari
petugas PTRI Pelayanan Tebu Rakyat Intensifikasi, ketua koperasi dan semua KK petani tebu di wilayahnya. Rapat FTKW dilakukan bila musim
giling sebanyak 2 kali dalam 1 bulan, dan bila diluar musim giling dilakukan hanya 1 kali dalam 1 bulan. Berikut mekanisme pelunasan kredit
petani tebu di wilayah kerja PG Gempolkrep pada Gambar 18.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Jadwal Tebang Pelaksanaan Tebang
- FTKW - Rekap kuintal tebu tergiling
oleh koperasi
Koperasi
Rencana pemotongan pinjamanbeban petani
- UMTAOPTA - Bigarpupukbibit
- Pinjaman lain-lain - Direkom oleh SKW
Lelang TUH
- PBHE Sementara KoperasiAPTR +
Investor gula
tetes - Dicek SKW
- Cetak PBHE Final Dana Talangan
TUH
Transfer ke rekening PG
- Potong pinjamanbeban petani ke dana talangan
TUH TUH
- Realisasi dana talangan kepada Koperasi
- Setor ke bank setelah dikurangi revolving OPTA
Koperasi TUH
- Bayar SHU Petani - Bayar revolving OPTA ke
Koperasi
Gambar 18. Mekanisme Pelunasan Kredit Oleh Petani Tebu di Wilayah Kerja PG Gempolkrep
Pada saat tebang angkut secara bersamaan dilakukan pelelangan yang dilakukan oleh koperasi dan APTR untuk mendapatkan investor
gula tetes yang memiliki daya beli tertinggi. Kemudian investor dapat membayar gula tetes yang dibelinya dengan memberikan dana talangan
uang pembayaran gula tetes, namun gula tetes masih di gudang PG,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
baru diambil setelah gula tetes siap konsumsi ke nomer rekening PG Gempolkrep.
Dana talangan dari investor harus diatas atau minimum sama dengan HPP Harga Patokan Petani yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Dimana menurut Menteri Pertanian 2011, HPP Gula harusnya 1,5 dari harga gabah. Untuk masa giling tahun 2010 HPP Gula sebesar Rp.
6.350,-. Petugas PG yang berwenang menerima dan memotong PBHE Perhitungan Bagi Hasil Efektif adalah bagian TU Hasil Tata Usaha dan
Hasil. Dimana TU Hasil merealisasikan dana talangan kepada koperasi setelah dilakukan pemotongan pinjaman beban petani kepada PG
Gempolkrep.
5.3. Kelembagaan Agribisnis Tebu PG Gempolkrep