Peranan dan Kinerja Koperasi

Gula merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Gula Indonesia DGI yang berpusat di Jakarta. Dimana struktur organisasi Sekretariat DGI sudah masuk dalam keorganisasian Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan Nomer 689.OT.100A704 tanggal 7 Juli 2004 dan telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia pada tanggal 3 September 2004. Maka seharusnya APTR di wilayah kerja PG Gempolkrep memanfaatkan ada perwakilan di Pusat, sehingga semua aspirasi petani dapat dipenuhi dengan bijaksana.

5.3.3.4. Peranan dan Kinerja Koperasi

Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang- orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Koperasi merupakan bentuk kerjasama bersifat sukarela, yang masing- masing anggotanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama, dengan resiko dan keuntungan ditanggung dan dibagi secara adil Anonim, 2004. Koperasi di wilayah kerja PG Gempolkrep terdiri atas 28 koperasi dengan bentuk usaha yang berbeda, yaitu Koperasi Tani KOPTAN, Koperasi Unit Desa KUD, dan Koperasi Petani Tebu Rakyat KPTR. Hal ini terjadi karena tingkat kepercayaan petani kepada koperasi terdahulu kurang baik, sehingga petani memilih koperasi bukan karena jenis usaha yang dikelolah, namun berdasarkan dari pelayanan yang diberikan dan besarnya tingkat kepercayaan. Berikut daftar koperasi di wilayah kerja PG Gempolkrep pada Tabel 21. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Tabel 21. DaftarKoperasi Wilayah Kerja PG Gempolkrep No. Bentuk Koperasi KOPERASI Kecamatan 1 KOPTAN SURYA ABADI PLOSO 2 KOPTAN TEGUH JAYA KUDU 3 KOPTAN TANI SEJAHTERA NGUSIKAN 4 KUD HIKMAH KESAMBEN 5 KUD KARYA BHAKTI KESAMBEN 6 KUD DEWI SARTIKA SUMOBITO 7 KPTR RS.SEJAHTERA MOJOAGUNG 8 KUD SUMBER REJEKI MOJOAGUNG 9 KPTR ROSAN MAKMUR MANTUP 10 KPTR ROSAN AGUNG KEBANG BAHU 11 KUD TANI JAYA KEMLAGI 12 KUD GEDEG GEDEG 13 KPTR NIRA MENTARI GEDEG 14 KPTR NIRA SEJAHTERA SOOKO 15 KPTR SBR.MANIS PRJURIT KULON 16 KPTR GEDANG SARI MAGERSARI 17 KUD RUKUN TANI JETIS 18 KPTR ROSAN MAPAN JETIS 19 KPTR ROSAN MAKMUR DAWAR 20 KUD TANI BAHAGIA GONDANG 21 KUD USAHA TANI DLANGGU 22 KUD DINOYO JATIREJO 23 KPTR SARI ROSAN JATIREJO 24 KUD SBR. PANGAN PURI 25 KPTR AL-MUBAROQ PURI 26 KUD GOTONG ROYONG MOJOANYAR 27 KUD TANI MAKMUR TROWULAN 28 KPTR WULAN JAYA TROWULAN Sumber : Data Primer Bagian Tanaman PG Gempolkrep, 2011 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Pada umumnya dalam satu Pabrik Gula bekerjasama dengan 4 hingga 5 koperasi. Banyaknya jumlah koperasi di wilayah kerja PG Gempolkrep merupakan salah satu keunikan, yang mungkin tidak ditemui di Pabrik Gula yang lain. Jumlah koperasi yang sangat banyak di wilayah kerja PG Gempolkrep dapat menjadi suatu keunggulan, karena menunjukkan efektifitas kelembagaan agribisnis tebu di PG Gempolkrep yang mampu bekerjasama dengan banyak lembaga. Namun hal ini juga dapat menjadi kelemahan, dikarenakan dengan banyaknya jumlah koperasi yang bekerjasama membuat PG Gempolkrep ekstra dalam mengontrol kinerja koperasi sebagai wujud pertanggungjawaban kepada Bank Pelaksana Bank Pemberi Kredit dan Direksi PTPN X Persero. Koperasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya melakukan kemitraan terhadap beberapa lembaga yaitu, PG Gempolkrep, petani, APTR, Bank Pelaksana Bank Pemberi Kredit, Disbun Propinsi Jawa Timur, Dishutbun Kabupaten Mojokerto, Distributor Pupuk, Dishubkominfo, Dinas Koperasi UMKM, dan Investor. Tabel 22. akan diuraikan peranan koperasi terhadap lembaga-lembaga lain. Tabel 22. Peranan dan Kinerja Koperasi Terhadap Lembaga Lain No. Kegiatan Lembaga Yang Bermitra Kewajiban Tanggapan Kinerja Koperasi dari Lembaga Yang Bermitra 1 Kerjasama memenuhi kebutuhan petani APTR Bekerjasama dengan pengurus APTR Menurut Pak Jujug “…..APTR dan koperasi bekerjasama dengan baik dan saling melengkapi” Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber No. Kegiatan Lembaga Yang Bermitra Kewajiban Tanggapan Kinerja Koperasi dari Lembaga Yang Bermitra Berdasarkan tanggapan Koperasi terhadap kinerja APTR adalah baik. Namun dalam pelaksanaannya terjadi ketidaksesuaian, karena terdapat overlapping tugas dan fungsi antar lembaga. 2 Penyaluran dana kredit, pupuk, mengelolah transportasi tebang angkut PG Gempolkrep Membuat RDKK, bertanggung menyalurkan dana kredit kepada petani, menyalurkan pupuk kompos sesuai keb. petani, menginformasikan tebang angkut Menurut Pak Roh “…..petugas PG Gempolkrep sudah banyak sekali membantu pekerjaan koperasi, selalu mengharapkan kerjasama yang baik” Berdasarkan tanggapan PG Gempolkrep terhadap kinerja Koperasi adalah kurang baik. Dalam pelaksanaannya terjadi ketidaksesuaian, karena terdapat overlapping tugas dan fungsi antar lembaga. 3 Penyaluran dana kredit, pupuk, mengelolah transportasi tebang angkut, penyediaan saprodi, dll Petani Menyalurkan dana kredit kepada petani, menyalurkan pupuk sesuai kebutuhan petani, membantu transportasi tebang angkut, membantu menyediakan saprodi Menurut Pak Budi “..…kami sudah sangat terbantu oleh pengurus koperasi, semua masalah dapat teratasi dengan baik” Berdasarkan tanggapan Petani terhadap kinerja Koperasi adalah baik. Koperasi telah melakukan peningkatan pelayanan saprodi dan penyediaan dana kepada anggota, hal ini tidak sesuai rincian kegiatan Program Swasembada Gula Nasional. 4 Penyaluran dana kredit Bank Pelaksana Bank Pemberi Kredit Bertanggungjawab atas dana kredit yang disalurkan kepada petani - Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber No. Kegiatan Lembaga Yang Bermitra Kewajiban Tanggapan Kinerja Koperasi dari Lembaga Yang Bermitra 5 Pembinaan teknis Disbun Propinsi Jatim Mengikuti arahan dari perwakilan pemerintah Menurut Bu Erna “…..koperasi di PG Gempolkrep cukup baik” Berdasarkan tanggapan Disbun Propinsi Jatim terhadap kinerja Koperasi adalah baik. Koperasi telah melakukan peningkatan pelayanan saprodi dan penyediaan dana kepada anggota, hal ini tidak sesuai rincian kegiatan Program Swasembada Gula Nasional. 6 Pembinaan teknis dan penyaluran dana kredit PMUK Dishutbun Kab. Mojokerto Mengikuti arahan dari perwakilan pemerintah, bertanggungjawab menyalurkan dana kredit PMUK Menurut Pak Ali Budiono “…..kami bekerjasama baik dengan koperasi, tidak ada kredit macet” Berdasarkan tanggapan Dishutbun Kabupaten Mojokerto terhadap kinerja Koperasi adalah baik. Koperasi telah melakukan peningkatan pelayanan saprodi dan penyediaan dana kepada anggota, hal ini tidak sesuai rincian kegiatan Program Swasembada Gula Nasional. 7 Penyaluran pupuk sesuai RDKK Distributor Pupuk Bertanggungjawab menyalurkan pupuk kpd petani sesuai RDKK - 8 Penentuan jadwal tebang angkut Dishubkominfo Kab. Mojokerto Bersama dengan lembaga lain berkumpul dalam FTK menentukan jadwal dan biaya tebang angkut - 9 Pembinaan teknis Dinas Koperasi UMKM Mengikuti arahan dari perwakilan pemerintah - 10 Penjualan gula dan tetes Investor Memberi jaminan bahwa gula dan tetes yang dijual dalam kondisi baik - Sumber : Data Olahan Berdasarkan Informasi Informan, 2011 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Pada Tabel 22. dapat diketahui bagaimana kinerja koperasi- koperasi yang berada di wilayah kerja PG Gempolkrep. Adanya ketidaksesuaian peran koperasi dalam kelembagaan agribisnis tebu, dimana seharusnya yang bertanggung jawab dalam pembuatan RDKK, namun dalam prakteknya RDKK tersebut dikerjakan oleh petugas PG Gempolkrep. Fungsi PG Gempolkrep sebagai pengontrol tidak dapat berfungsi dengan baik, karena PG Gempolkrep membuat dan mengontrol RDKK yang telah dibuatnya sendiri. Ketidaksesuaian yang lain terjadi pada proses penjualan gula dan tetes yang seharusnya merupakan tugas dan tanggung jawab APTR, namun dalam prakteknya dilakukan oleh koperasi dengan alasan permintaan anggota petani tebu. Hal ini membuat ketidakefektifan kinerja pada kelembagaan agribisnis tebu di PG Gempolkrep. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sample salah satu koperasi di wilayah kerja PG Gempolkrep, yaitu KPTR Nira Mentari yang beralamat di Jalan Raya Gedeg, Desa Gedeg, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Berbadan hukum mulai tanggal 9 Maret 1999 dengan nomer 15BHKDK.13.21.2III1999. KPTR Nira Mentari memiliki asas dan tujuan untuk lebih mendorong rasa kekeluargaan dan kegotong-royongan di kalangan anggota, agar anggota berperan secara aktif dalam melaksanakan hak dan kewajiban serta tanggung jawab bersama secara kolektif terhadap kehidupan koperasi, sehingga dapat dirasakan manfaat bersama. Berikut usaha-usaha koperasi dalam menyujudkan tujuannya : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber a. Mengadakan usaha unit simpan pinjam yang permodalannya dipupuk dari kalangan modal sendiri maupun dari pihak ketiga. b. Penyediaan dan penyaluran sarana produksi, barang-barang keperluan sehari-hari atau unit pertokoan dan jasa-jasa lainnya, bagi keperluan anggota dan masyarakat pada umumnya. c. Untuk kepentingan usaha, maka dalam pengembangan usaha tersebut bisa dilakukan kerjasama, baik dengan atau perorangan anggota, maupun melalui badan usaha lain, dengan mengadakan suatu kontrak kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dari bentuk konkret diatas, menunjukkan tujuan utama koperasi adalah menyejahterakan dan berusaha memenuhi semua keperluan anggotanya, hal ini telah dilakukan oleh KPTR Nira Mentari, walaupun terkadang membuat terjadinya overlapping dengan lembaga lain. Pada Tabel 22. menunjukkan kegiatan penjualan gula dan tetes pada investor yang merupakan salah satu kegiatan ketidaksesuaian koperasi, dan berikut gambaran mekanisme pelelangan yang dilakukan setiap musim giling : Gambar 20. Mekanisme Pelelangan Gula dan Tetes tebu Catatan : Dana talangan ditransferkan sebelum gula dan tetes diproduksi untuk meningkatkan posisi daya tawar petani, mengamankan kepentingan petani karena harga minimal penjualan sama dengan HPP yang ditentukan oleh Pemerintah. Petani Koperasi PG Gempolkrep Investor Memberikan kuasa Melakukan MoU pembelian gula dan tetes Mentransfer dana talangan Koperasi Realisasi setelah pemotongan beban petani kredit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

5.3.3.5. Peranan dan Kinerja Bank Pelaksana Bank Pemberi Kredit