Agribisnis Tebu Landasan Teori 1. Tebu

serta petani dalam usaha tani tebu. Berikut data produksi, produktivitas gula, dan rendemen di Jawa Timur dapat dilihat di Tabel 7. Tabel 7. Produksi, Produktivitas Gula, dan Rendemen di Jawa Timur Tahun 2004 - 2009 Tahun Gula Rendemen Produksi Ton Produktivitas Ton Ha 2004 921.178,00 6,14 7,27 2005 1.048.734,47 6,19 6,76 2006 1.099.186,38 6,32 7,34 2007 1.205.997,40 6,12 6,92 2008 1.245.207,69 6,20 7,77 2009 1.079.236,68 5,80 7,33 Sumber : Data Primer Disbun Propinsi Jawa Timur Bagian Usahatani, 2010

2.2.4. Agribisnis Tebu

Tebu sebagai bahan baku industri gula merupakan salah satu agribisnis penting di Indonesia, karena gula memegang peranan penting dalam ekonomi pangan di Indonesia. Saragih dan Khrisnamrti dalam Mardikanto 2005 menyatakan agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengusahaan tumbuhan dan hewan komoditas pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan yang berorientasi terhadap pasar bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan pengusaha sendiri dan perolehan nilai tambah. Agribisnis memiliki dua konsep pokok. Pertama, agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu: Sub sistem pengadaan sarana produksi pertanian; Sub sistem budidaya usaha tani; Sub sistem pengolahan dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber industri hasil pertanian agroindusri; Sub sistem pemasaran hasil pertanian; dan Sub sistem kelembagaan penunjang kegiatan pertanian, seperti penelitian, penyuluhan, pembiayaan, konstruksi, transportasi, dan jasa lainnya. Sebagian sub sistem pertama dan ketiga, serta sub sistem kedua merupakan on-farm agribusiness. Kedua, agribisnis merupakan suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu kegiatan yang utuh dan komprehensif, sekaligus sebagai suatu konsep untuk dapat menelaah dan menjawab berbagai masalah tantangan, dan kendala yang dihadapi pembangunan pertanian sekaligus juga untuk dapat menilai keberhasilan pembangunan pertanian serta pengaruhnya terhadap pembangunan nasional secara lebih tepat. Merupakan off-farm agribusiness Mardikanto, 2005. Kegiatan pertanian yang dipandang sebagai suatu kegiatan agribisnis dinilai merupakan cara yang tepat dalam menghadapi berbagai perkembangan yang terjadi saat ini dan dimasa yang akan datang, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Jadi, agribisnis merupakan cara baru memandang pertanian agribusiness as a new way to look agriculture, sehingga dalam kaitannya dengan struktur perekonomian nasional, kiranya perlu dilihat peran intersektoral dalam sistem agribisnis khususnya pertanian, perdagangan, industri, dan lembaga keuangan untuk mendapatkan gambaran mengenai peran sektor pertanian Mardikanto, 2005. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Gambar 5. Pertanian Sebagai Sistem Agribisnis Mardikanto, 2005 Agribisnis tebu merupakan kegiatan agribisnis berbasis tanaman tebu yang diusahakan dengan cara kerja sama antara pabrik gula sebagai pengolah bahan baku tebu off-farm dan petani sebagai penyedia pemasok bahan baku tebu on-farm. Dalam rangka menjalin kerja sama tersebut pemerintah berkewajiban membantu mewujudkan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak. Untuk maksud tersebut maka pemerintah mengeluarkan instrumen kebijakan yang mengatur hak dan kewajiban daripada kedua belah pihak. Menurut Arifin 2000 tebu merupakan salah satu komoditas agribisnis Indonesia yang menghadapi permasalahan struktural sejak zaman pemerintah penjajahan Belanda sampai zaman transisi demokrasi seperti sekarang. Dominasi birokrasi terlalu banyak mewarnai kebijakan produksi dan perdagangan gula nasional, bukan prinsip-prinsip mekanisme pasar yang menjunjung tinggi asas keadilan bagi segenap pelakunya. Program pemerintah yang dituangkan dalam GBHN, ditunjang PENGA DAAN INPUT BUDI DAYA PENGO LAHAN HASIL PEMA SARAN HASIL JASA LAIN PEMBIA YAAN TRANS POR TASI PENE LITIAN KONS TRUKSI PENYU LUHAN Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dengan penerapan konsep agribisnis diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan di sektor pertanian sehingga mengimbangi pertumbuhan di sektor industri Wijaya, 1996. Pengertian agribisnis diberikan oleh Davis and Goldberg 1957 yaitu : agribusiness included all operations involved in the manufacture and distribution of farm supllies; production operations on the farm, the storage, processing and distribution of farm commodities made from them, trading whosaler, retailers, consumers to it, all non farm firm and institution serving them. Sistem agribisnis yang lengkap merupakan suatu gugusan industri industrial cluster yang terdiri dari empat subsistem, yaitu 1 subsistem agribisnis hulu upstream agribusiness yakni seluruh industri yang menghasilkan dan memperdagangkan sarana produksi pertanian primer, seperti industri pembibitan perbenihan, industri agro- kimia, industri agro-otomotif, agri-mekanik, dan lain-lain; 2 subsistem agribisnis budidaya usahatani on-farm agribusiness yakni kegiatan yang menggunakan sarana produksi untuk menghasilkan komoditas pertanian pertanian primer farm product; 3 subsistem agribisnis hilir downstream agribusiness yakni industri yang mengolah industri primer menjadi produk olahan beserta kegiatan perdagangannya; dan 4 subsistem jasa penunjang supporting system agribusiness yakni kegiatan yang menyediakan jasa bagi ketiga subsistem di atas seperti infrastruktur, transportasi fisik, normatif, perkreditan, penelitian dan pengembangan, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber pendidikan pelatihan, kebijakan pemerintah, dan lain-lain Saptana dkk, 2003. Secara sederhana sistem agribisnis dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Keterkaitan dalam Sistem Agribisnis

2.2.5. Sejarah Industri Gula Indonesia