13 . Tradisi Menggunakan Lau Bingei
Leksikon nomina tradisi terdiri atas 3 leksikon lihat lampiran 1. Leksikon nomina tersebut memiliki leksikon verba derivasi mengandung prefiks
r- adalah sebagai berikut:
Prefiks r-
empung tempat memuja
rempungr- memilikimenggu
nakan empung
14. Teknologi Menggunakan Lau Bingei
Teknologi yang menggunakan Lau Bingei yaitu lesung lau. Lesung lau teknologi tradisional digunakan sebagai alat untuk menumbuk padi sebelum ada
kilang padi dengan menggunakan mesin. Dari uraian daftar leksikon ekologi di atas dapat disimpulkan bahwa
leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei terdiri atas 14 kelompok leksikon. Leksikon nomina terdiri atas 409 leksikon dan leksikon verba terdiri atas 111
leksikon. Total leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei terdiri atas 520 leksikon. Leksikon nomina yang dapat mengalami proses derivasi adalah kelompok
leksikon benda-benda dan bagian Lau Bingei. Leksikon nomina nama dukut „rumput-rumputan‟ sama sekali tidak memiliki leksikon verba derivasi ekologi
kesungaian Lau Bingei. Verba derivasi leksikon ekologi Lau Bingei memiliki afiksasi dalam bentuk prefiks er-, i-, m-, me-, n-, ng-, nge-, dan pe-, sufiks -
en, -i, -n, -ken dan konfiks er-ken, i-i, me-sa, m-en, m-i, n-i, ng-i, ng-ken, ter-i, ter-en.
Universita Sumatera Utara
5.2 Pembahasan 5.2.1 Pemahaman Guyub Tutur terhadap Leksikon Ekologi Kesungaian
Lau Bingei
Pemahaman guyub tutur terhadap leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei pada penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pemahaman guyub tutur
terhadap leksikon nomina dan verba. Verba dalam hal ini yang diujikan hanyalah verba yang mengalami proses derivasi.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman informan tentang leksikon nomina dan verba ekologi kesungaian Lau Bingei diajukan empat pilihan jawaban pada
tiap informan yakni A pernah melihat, mendengar, dan menggunakan, B pernah mendengar dan melihat, C pernah mendengar saja, dan D tidak tahu
tidak dengar dan tidak pernah menggunakan. Guyub tutur bahasa Karo melihat dalam hal ini mereka mampu mendeskripsikan ciri-ciri leksikon dan bentuk
leksikon.
5.2.1.1 Pemahaman Guyub Tutur Bahasa Karo terhadap Leksikon Nomina
Pemahaman guyub tutur bahasa Karo terhadap 409 leksikon nomina
ekologi Lau Bingei diperoleh dengan cara membagi 409 leksikon menjadi 14 kelompok. Leksikon tersebut diujikan kepada guyub tutur bahasa Karo di enam
belas kelurahan dalam satu kecamatan di Kecamatan Sei Bingei. Leksikon nomina diujikan pada tiga generasi manusia dengan usia
≥ 46 tahun, usia 21-45 tahun, dan 15-20 tahun. Jumlah informan tiap kelurahan 6 orang, tiap generasi 32
orang, dan total informan dalam satu kecamatan 96 orang. Dari hasil pengujian
Universita Sumatera Utara
dan analisis data, pemahaman guyub tutur bahasa Karo terhadap leksikon nomina ekologi kesungaian Lau Bingei dapat dideskripsikan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.1 Deskripsi Rangkuman Persentase Pemahaman Guyub Tutur Bahasa Karo
terhadap Kelompok Leksikon Nomina Kesungaian Lau Bingei
Dari hasil analisis pemahaman leksikon nomina ekologi kesungaian Lau Bingei maka dapat disimpulkan bahwa kategori A secara umum diperoleh Jumlah
Pemaham JP 12093 30,79. Kategori B dengan JP 14898 37,94. Kategori C dengan JP 5251 13,39. Kategori D dengan JP 7018 17,87. Kelompok
NO KELOMPOK
LEKSIKON NOMINA
A B
C D
JP JP
JP JP
1 Benda-benda Lau
Bingei
602 36,88
745 45,64
111 6,80
174 10,66
2 Bagian Lau Bingei
1016 52,91
487 25,36
316 16,45
101 5,26
3 Alat penangkap
nurung „ikan‟
727 50,48
372 25,83
167 11,59
174 11,87
4 Nama nurung
„ikan‟
1251 52,12
504 21
404 16,83
241 10,04
5 Tumbuhan jenis
dukut „rumput-
rumputan‟
20 0,83
1234 51,41
508 21,16
638 26,58
6 Tumbuhan yang
dapat dimakan
4292 91,24
198 4,20
118 2,50
96 2,04
7 Tumbuhan yang
tidak dapat dimakan
314 5,27
3104 52,15
1126 18,91
1408 23,65
8 Tumbuhan obat
1740 25,89
1393 20,72
793 11,80
2794 41,57
9 Hewan sekitar Lau
Bingei
782 14,81
3523 66,72
709 13,42
266 5,03
10 Nama piduk
„burung‟
402 16,10
1380 55,28
345 13,82
367 14,70
11 Nama serangga
1555 89,98
152 8,79
21 1,21
12 Nama perangkat
rumah adat
844 38,22
254 11,50
429 19,42
681 30,84
13 Tradisi yang
menggunakan Lau Bingei
95 32,98
136 47,22
39 13,54
18 6,25
14 Teknologi yang
menggunakan Lau Bingei
8 8,33
13 13,54
36 37,5
39 40,62
Total 12093
14898 5251
7018 Rata-rata
30,79 37,94
13,39 17,87
Universita Sumatera Utara
leksikon yang paling tinggi untuk kategori A adalah kelompok leksikon tumbuhan yang dapat dimakan dengan JP 4292 91,24. Kelompok leksikon
yang paling rendah adalah kelompok leksikon nama serangga dengan JP 0 0 atau sama sekali tidak digunakan. Kelompok leksikon kategori B paling tinggi
jumlah pemaham adalah nama serangga dengan JP 1555 89,98. Kelompok leksikon yang paling rendah adalah kelompok leksikon tumbuhan yang dapat
dimakan dengan JP 198 4,20. Kelompok leksikon kategori C yang paling tinggi pemahamnya adalah kelompok leksikon teknologi dengan JP 36 37,5.
Kelompok leksikon yang paling rendah adalah kelompok leksikon tumbuhan yang dapat dimakan dengan JP 118 2,50. Kelompok leksikon kategori D
pemaham paling tinggi adalah kelompok leksikon tumbuhan obat dengan JP 2794 41,57. Kelompok leksikon yang paling rendah adalah kelompok leksikon
nama serangga dengan JP 21 1,21. Untuk lebih jelasnya lihat gambar diagram batang 5.1 berikut ini.
Gambar 5.1 Deskripsi Rangkuman Jumlah Pemaham Guyub Tutur Bahasa Karo terhadap
Leksikon Nomina Ekologi Kesungaian Lau Bingei
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
A B
C D
Universita Sumatera Utara
Dari keempat kategori yang telah dianalisis menunjukkan bahwa pemahaman guyub tutur bahasa Karo di Kecamatan Sei Bingei dengan kategori A
dan B menyatakan bahwa leksikon nomina ataupun kelompok leksikon yang diujikan masih ada dan bertahan walaupun telah mengalami penyusutan yang
terlihat pada kategori C dan D. Kelompok leksikon dengan JP tertinggi adalah leksikon tumbuhan yang dapat dimakan. Hal ini karena guyub tutur bahasa Karo
lebih banyak menggunakan leksikon tersebut sebagai kebutuhan sehari-hari. Tumbuhan yang dapat dimakan banyak ditanam oleh guyub tutur bahasa Karo.
Umumnya guyub tutur di wilayah kesungaian Lau Bingei mata pencahariaanya adalah bertani. Leksikon yang paling rendah atau tidak diketahui adalah leksikon
tumbuhan obat. Hal ini karena tumbuhan obat sudah jarang ditemukan di daerah kesungaian Lau Bingei, padahal tumbuhan obat sangat dibutuhkan oleh guyub
tutur bahasa Karo dan merupakan warisan budaya suku Karo. Berikut ini akan diuraikan satu per satu deskripsi pemahaman leksikon
nomina ekologi kesungaian Lau Bingei berdasarkan pengelompokannya.
1. Pemahaman Leksikon Nomina Benda-Benda Lau Bingei