Pemahaman Leksikon Nomina Bagian Lau Bingei

2. Pemahaman Leksikon Nomina Bagian Lau Bingei

Leksikon nomina bagian Lau Bingei terdiri atas 20 leksikon antara lain aras, aleren, alur aluren, lingling, baluren, baturen, boah, cinah, elok, julukenjelu, jahekenjahe, kuala, lubang, lepar, namo, paler-paler, palung, pancur, tapin, dan ulu. Leksikon tersebut diujikan kepada tiga generasi dengan kategori A pernah melihat, mendengar, dan menggunakan dengan JP 1016 52,91. Berdasarkan lampiran 2 tabel 2.1 rangkuman deskripsi pemaham leksikon nomina bagian Lau Bingei yang digunakan dengan tiga urutan teratas adalah pancur dengan JP 96 100. Hasil ini menandakan bahwa pancur sudah pernah digunakan oleh guyub tutur. Walaupun belakangan ini mata air pancur sudah mulai menyusut karena penanaman sawit sampai ke dekat mata air. Larangan bahwa menebang pohon di dekat mata air sudah tidak diindahkan lagi oleh masyarakat karena keterdesakan kebutuhan ekonomi. Leksikon kedua lubang dengan JP 96 100. Hal ini sangat wajar karena guyub tutur tinggal di sekitar sungai. Leksikon ketiga tapin dengan JP 94 97,91. Tapin adalah tempat dan kegiatan khas guyub tutur, melakukan kegiatan mandi, mencuci, dan kegiatan ritual dan tradisi suku Karo yang berhubungan dengan sungai dilakukan di tapin. Namun belakangan ini sebagian dari guyub tutur sudah melakukan kegiatan tersebut di rumah dengan bantuan sumur, sumur bor, alat pemompa air, dst. Kategori B pernah mendengar dan melihat dengan JP 487 25,36. Berdasarkan lampiran 2 tabel 2.1 rangkuman deskripsi pemaham leksikon nomina bagian Lau Bingei yang didengar dan dilihat dengan tiga urutan teratas Universita Sumatera Utara adalah aleren dengan JP 78 81,25. Sungai tidak bisa terlepas dengan aleren. Leksikon kedua adalah paler-paler dengan JP 67 69,79. Baturen dengan JP 66 68,75. Baturen digunakan sebagai penahan air, jika sewaktu-waktu air meluap. Upaya mempertahankan morfologi alamiah sungai dapat diartikan sebagai upaya mempertahankan dan menjaga kelangsungan ekosistem di sungai yang bersangkutan Maryono, 2005: 95. Kategori C pernah mendengar saja dengan JP 316 16,45. Berdasarkan lampiran 2 tabel 2.1 rangkuman deskripsi pemaham leksikon nomina bagian Lau Bingei yang didengar saja dengan tiga urutan teratas adalah elok dengan JP 64 66,66. Umumnya yang hanya mendengar adalah generasi 15-20 tahun. Guyub hanya mendengar bentuk sungai ini karena sebagian generasi usia 15-20 tahun sudah jarang melihat sungai dan mengucapkan istilah sungai. Padahal umumnya bentuk sungai di dunia ini berbelok-belok. Leksikon kedua adalah paler-paler dengan JP 38 39,58. Ketiga arehen dengan JP 37 38,54. Kategori D tidak tahu tidak dengar dan tidak pernah menggunakan dengan JP 101 5,26. Berdasarkan lampiran 2 tabel 2.1 rangkuman deskripsi pemaham leksikon nomina bagian Lau Bingei yang tidak tahu tidak dengar dan tidak pernah menggunakan adalah arehen dengan JP 27 28,12. Leksikon bagian Lau Bingei mengalami penyusutan secara umum dari keseluruhan leksikon dengan persentase yang bervariasi. Lebih jelasnya lihat lampiran 2 tabel 2.1. Universita Sumatera Utara

3. Pemahaman Leksikon Nomina Alat Penangkap Nurung