3. Pemahaman Leksikon Nomina Alat Penangkap Nurung
Leksikon nomina alat penangkap nurung Lau Bingei terdiri atas 15 leksikon antara lain bedil, bubu, durung, jala, kawil, lambo, areh-areh, petar-
petar, perdah, seterum, tuba, tuwar, lembing tempuling, pisosekin, dan oncor
diujikan kepada tiga generasi dengan kategori A pernah melihat, mendengar, dan menggunakan
dengan JP 727 50,48. Berdasarkan lampiran 2 tabel 2.1 rangkuman deskripsi pemaham leksikon nomina nama alat penangkap nurung
Lau Bingei dengan tiga urutan teratas adalah pisosekin dengan JP 96 100. Piso ini digunakan untuk nenggil ikan. Istilah nenggil ikan sudah jarang
dilakukan karena ikan sudah semakin jarang. Urutan kedua adalah durung dengan JP 91 94, 79. Alat ini sampai sekarang masih banyak digunakan oleh guyub
tutur Karo karena selain praktis lebih mudah menangkap ikan-ikan kecil di sungai karena umumnya saat ini ikan sungai kecil-kecil. Urutan ke tiga adalah kawil
dengan JP 69 71,87. Kawil umumnya masih dikenal oleh guyub tutur karena kegiatan memancing selain di sungai alat ini banyak digunakan untuk memancing
ikan di kolam-kolam ikan.
Kategori B pernah mendengar dan melihat dengan JP 372 25,83.
Berdasarkan lampiran 2 tabel 2.1 rangkuman deskripsi pemaham leksikon nomina nama alat penangkap nurung Lau Bingei dengan tiga urutan teratas
adalah tuba dan seterum dengan JP 49 51,04. Tuba sudah jarang digunakan karena tumbuhan ini sudah jarang ada. Seterum dilarang digunakan karena
menggunakan mesin listrik yang dapat membuat ikan kecil juga mati. Jika ikan
Universita Sumatera Utara
kecil mati maka generasi ikan yang berikutnya akan habis. Jika ikan punah maka bahasa atau istilah untuk ikan tersebut pelan-pelan juga akan punah. Urutan ke
tiga adalah bedil dengan JP 40 41,66.
Kategori C pernah mendengar saja dengan JP 167 11,59.
Berdasarkan lampiran 2 tabel 2.1 rangkuman deskripsi pemaham leksikon nomina nama alat penangkap nurung Lau Bingei yang hanya didengar adalah
areh-areh dengan JP 44 45,83. Cara menangkap ikan dengan areh-areh adalah salah satu cara yang baik dan tidak mematikan ikan-ikan kecil. Akan
tetapi, tidak praktis baik secara tenaga,waktu, maupun hasil, sehingga kegiatan ngareh ditinggalkan oleh guyub tutur suku Karo. Leksikon berikutnya adalah
tuwar dengan JP 36 37,5 dan ini hanya di dengar oleh generasi 21-45 tahun. Generasi 15-20 tahun sama sekali tidak mengetahui alat penangkap ikan ini.
Kategori D tidak tahu tidak dengar dan tidak pernah menggunakan
dengan JP 174 11,87. Berdasarkan lampiran 2 tabel 2.1 rangkuman deskripsi pemaham leksikon nomina nama alat penangkap nurung
Lau Bingei yang paling tinggi persentase tidak tahu adalah perdah dengan JP 50 52,08. Perdah tidak diketahui oleh guyub tutur generasi muda karena alat ini
sudah jarang digunakan oleh guyub tutur. Bahkan dapat dikatakan berdasarkan hasil pengamatan alat ini sudah tidak digunakan lagi.
4. Pemahaman Leksikon Nomina Nama Nurung