Pengujian Data Analisis Data

Dalam hal ini wawancara terhadap informan yang dipilih oleh penulis memenuhi persyaratan yang mengacu kepada pendapat Mahsun 2005:134, Persyaratan yang dimaksud adalah: 1. Berjenis kelamin pria atau wanita, 2. Berusia antara 25-65 tahun tidak pikun, 3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di Kecamatan Sei Bingei atau wilayah kesungaian Lau Bingei serta jarang atau tidak pernah meninggalkan Kecamatan Sei Bingei, 4. Berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasar SD-SLTP, 5. Status sosial menengah, 6. Pekerjaan bertani atau berladang di wilayah kesungaian Lau Bingei, 7. Dapat berbahasa Karo dan bahasa Indonesia, 8. Sehat jasmani dan rohani. Wawancara dilakukan dengan teknik rekam dan teknik catat. Penulis memahami bahasa Karo guyub tutur lingkungan kesungaian Lau Bingei maka penulis mengumpulkan data dengan cara observasi secara langsung.

3.5 Pengujian Data

Setelah pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan pengujian data. Pengujian data dilakukan dengan metode kuantitatif. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei baik di dalam maupun di sekitar wilayah kesungaian Lau Bingei masih dikenal dan digunakan dalam keseharian atau tidak. Pengujian leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei diujikan kepada informan guyub tutur bahasa Karo di Kecamatan Sei Bingei. Universita Sumatera Utara Pengujian meliputi enambelas kelurahan dikelompokkan menjadi tiga kelompok usia, yaitu: 1. 15-20 tahun; mengacu pada pendapat psikolog lihat Santrock, 1997:19- 20;Mubin dan Cahyadi, 2006: 106, 2. 21-45 tahun Mubin dan Cahyadi,2006:106, 3. Di atas 45 tahun Mubin dan Cahyadi, 2006:115. Informan dalam satu kelurahan terdiri atas 6 informan. Tiap kelompok usia pada tiap kelurahan terdiri atas 1 pria dan 1 wanita. Generasi usia di atas 45 tahun 32 informan, usia 21-45 tahun 32 informan, usia 15-20 tahun 32 informan. Total informan pengujian dalam Kecamatan Sei Bingei 16 kelurahan adalah 96 informan.

3.6 Analisis Data

Proses analisis data dimulai sejak pengumpulan data dilakukan dan sesudah meninggalkan lapangan. Proses analisis data ditelaah dari seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar, dan foto. Untuk menjawab rumusan masalah pertama, analisis data penelitian ini mengacu kepada pendapat Huberman dan Miles 1984,1994 dalam Denzin dan Lincoln 2009: 592 Analisis data data analysis terdiri atas tiga subproses yang saling terkait yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulanverifikasi, seperti gambar dibawah ini. Universita Sumatera Utara Gambar 3.1 Komponen Analisis Data: Model Interaktif Proses ini dilakukan sebelum tahap pengumpulan data, persisnya pada saat menentukan rancangan dan perencanaan penelitian; sewaktu proses pengumpulan data sementara dan analisis awal; serta setelah tahap pengumpulan data akhir. Reduksi data data reduction, berarti bahwa kesemestaan potensi yang dimiliki oleh data disederhanakan dalam sebuah mekanisme antisipatoris. Hal ini dilakukan ketika peneliti menentukan kerangka kerja konseptual conceptual framework, pertanyaan penelitian, kasus, instrumen penelitian yang digunakan jika hasil catatan lapangan, wawancara, rekaman, dan data lain telah tersedia, tahap seleksi data berikutnya adalah perangkuman data data summary, pengodean coding, merumuskan tema-tema, pengelompokan clustering, dan penyajian cerita secara tertulis Huberman dan Miles 1984,1994 dalam Denzin dan Lincoln 2009: 592. Hal ini sejalan dengan pendapat Moleong 2006: 247 bahwa proses analisis dengan mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan. Universita Sumatera Utara Satuan-satuan ini kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dibuat sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data Moleong 2006, 247. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Seiddel 1998 dalam Moleong 2006: 248, proses penganalisisan data berjalan sebagai berikut: 1 mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, 2 mengumpulkan, memilah-milah mengklasifikasikan, mensintesiskan, dan membuat indeksnya, 3 berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari, dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. Rumusan masalah kedua akan dianalisis dengan metode kuantitatif. Sehubungan dengan data leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei. Jawaban dari setiap informan akan diberi simbol dalam bentuk angka dalam tabel untuk selurah kelurahan berdasarkan generasi manusia 3 kelompok usia. Untuk menyokong deskripsi kualitatif dibutuhkan data kuantitatif. Hasil analisis dalam bentuk angka diurai dalam bentuk tabel-tabel dan persentase lalu ditabulasikan untuk seluruh kelurahan dan menurut generasi sehingga akan terlihat kecendrungan- kecendrungan tertentu. Untuk mendapatkan jumlah persentase pemaham leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei digunakan rumus Sudjana 2004:129 adalah sebagai berikut: Universita Sumatera Utara Keterangan: P = angka persentase f = jumlah temuan pemaham n = total informan Persentase leksikon dalam satu generasi dihitung dengan menggunakan rumus . Jumlah informan dalam satu kecamatan 96 orang generasi usia ≥ 46 tahun 32 orang, usia 21-45 tahun 32 orang, usia 15-20 tahun 32 orang. Misalnya: 1 menghitung persentase pemahaman total leksikon dalam tiga generasi P = = 36,88. f = jumlah temuan JP jumlah pemahan = 602 n = jumlah informan n = 96 x 17 = 1632 2 menghitung persentase pemahaman 1 leksikon dalam satu generasi P = , menghitung persentase pemahaman total leksikon dalam satu generasi P = , 544 berasal dari pengembangan n yaitu jumlah informan x jumlah leksikon yaitu 32 x 17 = 544. Tingkat dominasi inilah yang kemudian dijadikan tafsiran pemahaman guyub tutur bahasa Karo terhadap leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei. Universita Sumatera Utara Ditambahkan lagi, hasil wawancara dengan informan kunci, untuk memperoleh deskripsi nilai-nilai budaya dan kearifan lingkungan melalui leksikon ekologi kesungaian Lau Bingei serta apakah kelestarian lingkungan masih terjaga atau tidak. Dengan demikian, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan disokong oleh data kuantitatif.

3.7 Pengecekan Keabsahan Penelitian