pembelajaran tematik adalah guru harus melakukan penilaian secara menyeluruh, sehingga guru dituntut untuk berkoordinasi dengan guru
lain apabila materi berasal dari guru lain, selain itu guru harus memiliki wawasan yang luas.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang pertama dilaksanakan oleh Susanti2013 yang melakukan penelitian yang berjudul
“Analisis Implementasi Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif Studi Kasus Tentang Implementasi Model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif pada Mata Pelajaran IPA di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta Tahun 2013
”. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui implementasi penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR pada mata
pelajaran IPA di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus, sedangkan
teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi, wawancara yang dilakukan terhadap Direktur Yayasan, Pengawas TKSD, Kepala SD, Guru
kelas V, dan 28 siswa untuk siswa diberikan kuisioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dalam membuat perangkat pelaksanaan
pembelajaran PPR sudah baik, perencanaan yang disusun guru sudah memuat aspek 3C Competence, Conscience, dan Compassion, dan sudah
dapat memfasilitasi penguasaan konsep IPA.
Kedua, Sumarah dan Anugrahana 2013 yang melakukan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan
Menggunakan “Media Montessori” di Kelas 1B SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta
”. Penelitian ini bertujuan membantu guru kelas 1B di SD Kanisius Sorowajan memiliki media
pembelajaran yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran tematik Bahasa Indonesia, IPA dan matematika berpola Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR.Uji coba dengan menggunakan media Montessori yang berupa kotak pasir, kartu bergambar, dan manik-manik yang dilakukan oleh guru kepada
21 siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian R D.Penelitian menghasilkan rekapitulasi angket untuk item-item yang berkaitan dengan
Competence : 100 siswa berjumlah 21 menjawab “ya” atau memahami
materi pada area bahasa, matematika, dan IPA. Compassion: 100 siswa dapat berkerjasama dan bersedia saling menolong saat proses pembelajaran
menggunakan “Media Montessori”. Conscience: 100 siswa terlihat teliti dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
Ketiga, Aspraningrum 2011 yang melakukan penelitian yang berjudul
“Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion 3C
Peserta Didik Kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru Semester II Tahun Pelajaran 20102011
”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan 3C menggunakan model pembelajaran tematik berpola Paradigma Pedagogi
Reflektif PPR.Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan
kelas, dengan mengambil sampel siswa kelas IIA SD Kanisius Demangan Baru.Pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, serta
dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek 3C peserta didik kelas 2A SD Kanisius Demangan Baru mengalami peningkatan setelah
menerapkan PPR dalam pembelajaran. Literatur map dari penelitian yang relevan dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2 Skema Penelitian yang Relevan
Gambar 2.2 menunjukkan bahwa dari ketiga penelitian di atas memiliki kesamaan atau relevansi dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Ketiga penelitian tersebut memiliki kesamaan meneliti penerapan
Susanti 2013 Analisis Implementasi Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif PPR Studi Kasus
Tentang Implementasi
Model pembelajaran
Paradigma Pedagogi
Reflektif PPR Pada Mata Pelajaran IPA Di
SD Kanisius Wirobrajan 1
Yogyakarta Tahun
2013 Aspraningrum
2011 Penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif Dalam Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Competence,
Conscience, dan Compassion 3C
Peserta Didik Kelas II.A SD Kanisius
Demangan Baru Semester II Tahun
Pelajaran 20102011
.
Sumarah dan
Anugrahana 2013 Pengembangan
Perangkat Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR Dengan
Menggunakan “Media Montessori”
Di Kelas 1B SD Kanisius
Sorowajan- Yogyakarta
Perbedaan Prestasi Belajar Kelas V SD N Demangan Atas Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dalam meningkatkan pretasi belajar siswa. Hasil ketiga penelitian tersebut menunjukkan
keberhasilan penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
Selain persamaan penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR terdapat perbedaan yang membedakan ketiga penelitian di
atas dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Perbedaan tersebut terletak pada rancangan penelitiannya. Penelitian yang dilakukan peneliti lain yang
pertama menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian kedua menggunakan jenis penelitian R D, dan penelitian ketiga menggunakan
jenis penelitian tindakan kelas, sedangkan peneliti dalam penelitiannya menggunakan metode eksperimental. Berdasarkan keberhasilan ketiga
penelitian tersebut dalam penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektifpeneliti kemudian
ingin melakukan
penelitian menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk mengetahui perbedaan
prestasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir