siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya agar sesuai dengan perkembangan global. Kurikulum mengalami perkembangan berdasarkan landasan
filosifis, landasan teroritis, landasan yuridis. Kelebihan Kurikulum 2013 adalah siswa menjadi aktif dalam memperoleh
pengetahuan, sedangkan kekurangan Kurikulum 2013 adalah guru kurang begitu siap dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
4. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman berharga pada siswa Depdiknas, 2006:5. Trianto 2009:84
juga mengutarakan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi
dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran. Pada hakekatnya pembelajaran
tematik merupakan bagian dari pembelajaran terpadu.
Selanjutnya, Mulyasa 2013:170 berpendapat bahwa pembelajaran
tematik merupakan
pembelajaran dengan
menyuguhkan proses pembelajaran berdasarkan tema untuk dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya. Dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran tematik dalam proses pembelajaran menggunakan tema untuk mengaitkan materi
beberapa mata pelajaran. Tema sendiri adalah pokok pikiran atau gagasan yang menjadi pokok pembicaraan.
b. Landasan Pembelajaran Tematik
Landasan pembelajaran tematik menurut Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional 2006:5 ada 3 yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan yuridis. Landasan filosofis ini
dipengaruhi oleh 3 aliran filsafat yaitu progresivisme, konstruktivisme,
dan humanisme.
Aliran progresivisme
menekankan proses pembelajaran pada pembentukan kreatifitas, pemberian
sejumlah kegiatan,
suasana alamiah,
dan memperhatikan
pengalaman peserta
didik. Aliran
konstruktivisme menekankan pada pengalaman langsung dalam proses pembelajaran. Aliran humanisme memandang peserta
didik dari keunikankekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
Landasan psikologis
berkaitan dengan
tahap perkembangan peserta didik. Peserta didik diawal usia SD masih
berpikir kongkret, holistik memandang secara keutuhan, dan hierarkis tahap perkembangan berpikir dari yang sederhana ke
kompleks. Psikologi perkembangan ini diperlukan untuk menentukan isimateri pembelajaran tematik yang diberikan
kepada siswa sesuai dengan tingkat perkembangan penyampaian materi pembelajaran. Landasan yuridis merupakan landasan
hukum atau kebijakan yang mendukung dalam pelaksanan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar. Undang-undang yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik diantaranya adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan
tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya Pasal 9. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya Bab V pasal 1-b.
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik