t=
�
1
−�
2 1
2 �1
+
2 2
�2
= 72,44
− 80,04
12,25
2
27
+
9,5
2
27
= −7,6
150 ,0625 27
+
90,25 27
= −7,6
8,9
= −7,6
2,99 =
−2,54
Dari uji independent t-test secara manual diperoleh hasil t=-2,54 ≤ 0,05, artinya H
o
ditolak atau H
a
gagal ditolak, maka terdapat perbedaan rata-rata skor posttest antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen atau dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan pendekatan PPR..
4. Hasil Uji Beda Selisih Rata-rata Skor Pretest dan Posttest
Uji signifikansi ini terdapat tiga uji yaitu uji paired t-testuntuk skor kelompok kontrol, uji paired t-test untuk skor kelompok
eksperimen, dan uji independent t-test. Perhitungan uji signifikansi dilakukan menggunakan paired t-testuntukskor kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Hipotesis dalam paired t-test untuk kelompok kontrol adalah:
H
o
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol H
o
: µ
1
= µ
2
. H
a
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol H
a
: µ
1
≠ µ
2
. Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan dalam uji
signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan posttest dengan menggunakan paired t-test untuk kelompok kontrol adalah:
1 Jika harga sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka H
o
gagal ditolak atau H
a
ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok
kontrol. 2
Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka H
o
ditolak atau H
a
gagal ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih
rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol. Hasil perhitungan uji signifikansi selisih rata-rata skor pretest
dan skor posttest pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
M ean
St d. D
ev ia
tio n
St d. Er
ror M
ea n
95 Confidence Interval of the
Difference
t df
Si g.
2 -tai
led
Lower Upper
Pair 1 Posttest
kontrol –
pretest kontrol
-2,89 15,19
2,92 -8,89
3,12 -0,99
26
0,33
Tabel 4.12 menunjukkan nilai hasil pengujian 0,33Sig. 2- tailed
. Nilai 0,33≥ 0,05, artinya bahwa H
o
gagal ditolak atau H
a
ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol.
Pengujian signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest juga dilakukan pada kelompok eksperimen. Hipotesis dalam
paired t-test untuk kelompok eksperimen adalah: H
o
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen H
o
: µ
1
= µ
2
. H
a
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen H
a
: µ
1
≠ µ
2
.
Kriteria pengambilan keputusan yang dilakukan dalam uji signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan posttest dengan
menggunakan paired t-test untuk kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:
1 Jika harga sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka H
o
gagal ditolak atau H
a
ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok
eksperimen. 2
Jika harga sig. 2-tailed ≤ 0,05 maka H
o
ditolak atau H
a
gagal ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih
rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen.
Hasil perhitungan uji signifikansi selisih rata-rata skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel
4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Selisih Rata-rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Paired Samples Test Paired Differences
M ean
St d.
D ev
ia tio
n St
d. Er ror
M ea
n 95 Confidence
Interval of the
Difference
t df
Sig. 2-
tai led
Lower Upper
Pair 1 Pretest
– eksperimen
posttest_eksp erimen
-24,48 14,84
2,86 -30,53
-18,61 -8,57
26
,000
Tabel 4.13 menunjukkan hasil pengujian nilai 0,00Sig. 2- tailed. Nilai
0,000≤ 0,05, artinya bahwa Ho ditolak atau Ha gagal ditolak yaitu ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata
skor pretest dan skor posttest pada kelompok eksperimen. Kesimpulan dari hasil analisis data bahwa secara umum
kelompok eksperimen M = 80,04; SE =1,83 memiliki rata-rata skor posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol M
= 72,44; SE =2,36.Perbedaan skor tersebut signifikan t56=- 2,54 p ≤
0,05 dan memiliki small effect size sebesar r = 0,34. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa R
2
= 11,56 yang berarti bahwa peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan
pendekatan PPR sebesar 11,56 sedangkan sisanya sebesar 88,44 dipengaruhi oleh faktor lain.
C. Pembahasan