commit to user 55
3. Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Kreativitas berasal dari kata kreatif yang berarti memiliki daya cipta Karena itu kreativitas belajar adalah usaha yang dilakukan siswa dalam mempelajari
bidang tertentu berdasarkan atas daya cipta yang ia miliki. Guru dapat memberi pengaruh yang lebih proaktif dan mendorong siswa agar menjadi kreatif dalam
proses pembelajaran. Ciri-ciri siswa kreatif adalah senang mengkaji hal-hal yang baru, mempunyai banyak ide, mampu memberi makna dari suatu konsep,
menghubungkan antar konsep dan dapat menjelaskan secara sistematik. Berdasarkan ciri – ciri tersebut siswa-siswa yang kreativitasnya tinggi akan
cenderung menyenangi hal-hal yang bersifat percobaan karena mereka telah memiliki konsep yang kuat. Sementara itu materi elektrokimia diberikan oleh
guru dengan menggunakan percobaan. Percobaaan tersebut merangsang siswa yang kreatif untuk mencoba malakukan percobaaan tersebut engan variasi yang
dimiliki sehingga siswa-siswa tersebut lebih memahami materi elektrokimia. Menurut Bruner belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan
secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik, berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Sesuai dengan teori belajar Bruner siswa yang kreativitasnya tinggi akan memberikan
hasil yang lebih baik. Diduga siswa yang memiliki kreativitas tinggi prestasi belajarnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah pada
pembelajaran materi elektrokimia.
commit to user 56
4. Interaksi antara Pendekatan CTL Melalui Metode Eksperimen Dan
Pemberian Tugas Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan pemberian tugas yang diterapkan pada pelajaran kimia pokok bahasan elektrokimiadimana siswa dapat
merencanakan, melakukan percobaan dan mengamati secara langsung setiap konsep-konsep yang dipelajari. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi lebih
tinggi akan mempunyai dorongan yang kuat untuk dapat memperoleh hasil yang baik sedangkan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang rendah
cenderung untuk berputus asa. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi juga akan lebih giat dan antusias dalam mempelajari elektrokimia karena
semangat tersebut diperolehnya dari dalam diri mereka masing-masing. Diduga ada interaksi antara pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan pemberian
tugas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor pada materi elektrokimia.
5. Interaksi Penggunaan Pendekatan CTL Melalui Metode Eksperimen