KETERBATASAN PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 108 Sedangkan pada prestasi belajar afektif dan psikomotor masing-masing memiliki p-value sebesar 0,893 dan 0,110, atau di atas nilai 0,05. Ini berarti menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi, dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar afektif maupun psikomotor.

E. KETERBATASAN PENELITIAN

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan yakni terkendala dengan waktu. Dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching Learning melalui metode tugas dan eksperimen dalam dua kelas yang berbeda seharusnya dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menuntaskan dari langkah awal sampai langkah akhir. Sehingga jalannya proses pembelajaran yang seharusnya menyesuaikan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, namun kenyataannya justru berjalan menyesuaikan waktu. Faktor non-teknis dalam menunjang keberhasilan penelitian ini adalah kehadiran siswa. Peneliti mengharapkan selama tahap awal sampai akhir penelitian seluruh siswa dapat hadir, akan tetapi terdapat siswa yang tidak dapat hadir karena alasan tertentu sehingga menjadikan titik lemah dalam penelitian ini. Dari segi siswa yang tidak hadir, siswa yang bersangkutan akan ketinggalan sub materi yang telah disampaikan oleh guru. Oleh karena itu sangat dikhawatirkan pencapaian maksimal pembelajaran dalam tahap evaluasi. Dari segi peneliti, data yang diperoleh dari hasil penelitian kurang maksimal atau belum sesuai dengan harapan peneliti. commit to user 109

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh di SMK Kristen 1 Klaten , maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning menggunakan metode pemberian tugas dan eksperimen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor siswa pada materi elektrokimia. Prestasi belajar kognitif pada materi elektrokimia yang menggunakan metode pemberian tugas lebih baik dari pada yang diberi dengan metode eksperimen, hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai prestasi belajar kognitif pada metode pemberian tugas sebesar 79,75 lebih besar dibandingkan metode eksperimen yang rata-ratanya 75,59. Sedangkan untuk prestasi belajar afektif dan psikomotor lebih baik yang menggunakan metode eksperimen dari pada pemberian tugas, hal tersebut ditunjukkan oleh rata-rata nilai prestasi belajar afektif dan psikomotor pada metode eksperimen adalah 84,87 dan 78,97, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata prestasi belajar afektif dan psikomotor metode pemberian tugas yaitu 79,97 dan 73,91. 2. Motivasi berprestasi siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa pada materi elektrokimia. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang rendah.