commit to user 104
berprestasi tinggi apabila dikenai pengajaran dengan metode eksperimen akan mempunyai perbedaan prestasi belajar dengan siswa yang mempunyai motivasi
berprestasi tinggi tetapi dikenai pengajaran dengan metode tugas, sebab keberhasilan metode eksperimen dibutuhkan adanya ketrampilan, daya kreasi
yang tinggi, serta motivasi yang tinggi pula. Sehingga siswa yang memiliki motivsi berprestasi tinggi sangat sesuai dengan penerapan metode eksperimen,
siswa merasa sangat antusias dan mampu mengoptimalkan seluruh kemampuan mereka dalam pembelajaran. Pada akhirnya hasil belajar siswa lebih optimal bila
dibandingkan dengan siswa yang bermotivasi tinggi diberi metode pemberian tugas. Begitu pula sebaliknya metode eksperimen kurang sesuai bila diterapkan
pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, sehingga hasil belajarpun kurang optimal bila dibandingkan dengan siswa yang diberi metode pemberian
tugas yang sama-sama memiliki motivasi berprestasi rendah. Hal inilah yang menyebabkan interaksi penggunaan model pembelajaran CTL melalui metode
pemberian tugas dan eksperimen dengan motivasi berprestasi siswa. Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis variansi General Linier Model
GLM diperoleh p-value pada prestasi belajar afektif dan psikomotor masing- masing sebesar 0,438 dan 0,055, atau di atas nilai α yakni 0,05. Ini berarti
menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode pemberian tugas dan eksperimen dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar afektif
maupun psikomotor.
5. Hipotesis Kelima
Berdasarkan hasil analisis variansi General Linier Model GLM diperoleh harga p-value sebesar 0,720 atau lebih besar dari 0,05 berarti bahwa H
commit to user 105
hipotesis nol tidak ditolak, ini menunjukkan tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran CTL dengan kreativpemberian tugas dan eksperimen.
Berdasarkan hasil dari prestasi belajar setelah diadakan tes akhir, siswa yang memiliki kreativitas tinggi yang diberi pembelajaran menggunakan metode
pemberian tugas memiliki prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas tinggi yang diberi metode eksperimen. Begitu pula
dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah pada kelompok metode pemberian tugas memiliki prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan
prestasi belajar pada kelompok eksperimen. Sehingga tidak ada interaksi prestasi belajar satu sama lain antar kelompok metode terhadap kreativitas.
Hal ini dapat dijelaskan karena karakteristik metode pemberian tugas dalam pembelajaran yang dibawa oleh guru memberikan pengaruh yang kuat
terhadap prestasi belajar siswa jika dibandingkan dengan metode eksperimen. Metode pemberian tugas lebih mendorong siswa untuk aktif dalam mencari
sumber belajar, aktif dalam mencari media penunjang, serta aktif dalam melakukan penyelidikan terhadap suatu permasalahan yang dihadapi yang
merupakan tugas yang harus diemban oleh siswa hingga mampu untuk dituntaskan. Oleh karenanya metode ini tidak mempengaruhi terhadap tinggi
rendahnya kreativitas siswa. Sehingga siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen baik siswa yang memiliki kreativitas tinggi maupun rendah
prestasi belajar tetap lebih rendah dengan siswa yang menerima pembelajaran dengam metode pemberian tugas.
Kelebihan yang dimiliki pada metode pemberian tugas ini yakni mampu merangsang siswa untuk meningkatkan kekreatifan dalam memecahkan suatu
commit to user 106
permasalahan berupa tugas. Pada pembelajaran berbasis tugas mendorong siswa untuk berinovasi yang mengaitkan belajar secara kontekstual melalui aktivitas-
aktivitas yang kompleks. Sehingga dalam pembelajaran ini siswa terdorong untuk lebih kreatif. Seperti kemampuan untuk memberikan gagasan baru serta senang
mencoba-coba sesuatu hal baru. Setelah mendapatkan pembelajaran ini siswa yang memiliki kreativitas tinggi maupun rendah dapat meningkat prestasi
belajarnya. Hal ini serupa dengan prestasi belajar siswa pada aspek afektif maupun psikomotor. Yang menyebabkan tidak terdapat interaksi antara
pendekatan pembelajaran CTL melalui metode eksperimen dan pemberian tugas dengan kreativitas.
6. Hipotesis Keenam