commit to user 13
asimilasi pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya yang berkaitan dengan elektrokimia yaitu materi redoks. Pengetahuan siswa akan mantap setelah
mengkombinasikan pengalaman
baru dengan
pengalaman sebelumnya.
Pengalaman ini diperoleh dengan menyimpulkan sendiri berdasarkan pengalamannya setelah mempelajari materi elektrokimia.
b. Teori Belajar Konstruktivisme
Dalam kehidupannya manusia akan selalu menyusun standar berfikir untuk melihat realita sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang ia miliki
dan pada saat yang sama subyektivitas seseorang akan obyek yang telah dikonstruksi menjadi sangat beragam, karenanya kebenaran sebagai hasil dari
pengamatan dan pengetahuan adalah sebuah keniscayaan. Di sinilah konsep konstruktivisme bermula. Konstruksivisme menurut Rosty dalam Panenn, 2001
merupakan salah satu bentuk pragmatisme, terlebih lagi soal pengetahuan dan kebenaran, karena hanya mementingkan bahwa suatu konsep itu dapat berlaku
atau digunakan. Konstruktivisme menjadi landasan bagi beberapa teori belajar, misalnya
teori perubahan konsep, teori belajar bermakna, dan teori skema. Konstruktivisme maupun teori perubahan konsep percaya bahwa dalam proses belajar seseorang
mengalami perubahan konsep. Pengetahuan seseorang tidak sekali jadi, tetapi melalui proses perkembangan yang terus menerus. Dalam perkembangan
tersebut, ada yang mengalami perubahan besar ada pula yang hanya mengembangkan dan memperluas konsep yang sudah ada melalui asimilasi
Panenn, 2001:16. Teori perubahan konsep membantu menciptakan suasana dan keadaan pembelajaran yang memungkinkan perubahan konsep terjadi pada siswa
sehingga terjadi pemahaman. Baik konstruktivisme maupun teori perubahan
commit to user 14
konsep menjelaskan bahwa pengertian yang dibentuk siswa mungkin berbeda dengan pengertian ilmuwan. Namun pengertian yang berbeda tersebut bukan
salah satu ahli proses perkembangan karena setiap kali mereka terus menerus dapat mengubah pengertiannya. Ditegaskan oleh Suparno 2000: 34 salah
pengertian dalam memahami sesuatu, menurut konstruktivisme dan teori perubahan konsep bukanlah akhir dari segala-galanya, melainkan justru menjadi
awal untuk perkembangan yang lebih baik. Menurut Triyanto 2007 :13, guru dapat memberi siswa anak tangga yang
membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut. Pembelajaran dengan teori ini akan
efektif jika didasarkan pada empat komponen dasar antara lain: 1 pengetahuan knowledge, yaitu pembelajaran harus mampu dijadikan sarana untuk tumbuh
kembangnya pengetahuan bagi siswa; 2 ketrampilan skill, pembelajaran harus benar-benar memberikan ketrampilan siswa baik ketrampilan intelektual
kognitif, ketrampilan moral afektif, dan ketrampilan mekanik psikomotorik; 3 sifat alamiah disposition, proses pembelajaran harus benar-benar berjalan
secara alamiah,tanpa ada paksaan dan tidak semata-mata rutinitas belaka; 4 perasaan feeling, perasaan ini bermakna perasaan atau emosi atau
kepekaan.Oleh sebab itu pembelajaran harus mampu menumbuhkan kepekaan sosial terhadap dinamika dan problematika kehidupan .M.Saekhan,2008 : 73 .
Sedangkan menurut Trianto 2007: 14 teori konstruktivis menetapkan bahwa prinsip yang penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya
sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya.
commit to user 15
Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan
mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa
siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat tangga tersebut. Keterkaitan teori belajar konstruktivisme dengan
penelitian ini adalah dalam pembelajaran materi elektrokimia dengan penerapan CTL metode eksperimen dan pemberian tugas, siswa menemukan sendiri dan
menstransformasikan informasi kompleks yang mereka dapatkan dari hasil diskusi kelompok. Siswa benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,
mereka harus bekerja memecahkan masalah , menemukan segala sesuatu untuk dirinya, karena dalam pembelajaran siswa hanya diberi masalah oleh guru
kemudian mereka bekerja memecahkan masalah tersebut. Sehingga pengetahuan tentang elektrokimia dibangun oleh dirinya sendiri.
c. Teori Penemuan Jerome Bruner