commit to user 17
d. Teori Belajar Bermakna David Ausubel
Menurut Ausubel siswa akan belajar dengan baik jika apa yang disebut pengatur kemajuan perkembangan belajar atau advance organizers yang
didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik . Pengatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi umum yang mencakup semua isi pelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa. Ausubel percaya bahwa ”advance organizers” dapat memberikan tiga macam manfaat, yakni: 1 dapat menyediakan suatu kerangka
konseptual untuk materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa. 2 dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa yang sedang
dipelajari siswa “saat ini” dengan apa yang “akan” dipelajari sedemikian rupa sehingga dan 3 mampu membantu siswa untuk memahami bahan belajar secara
lebih mudah. Dari penjelasan tersebut maka belajar sebagai proses yaitu: 1 belajar tidak
hanya sekedar menghafal, siswa harus mengkonstruksi pengetahuan dibenak mereka sendiri 2 anak belajar dari mengalami, anak mencatat sendiri pola-pola
bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru 3 para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang itu terorganisasi dan
mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang suatu persoalan 4 pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau preposisi yang
terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan 5 manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru 6 siswa perlu
dibiasakan memecahkan masalah menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan dengan ide 7 proses belajar dapat mengubah struktur otak,
perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan seseorang.
commit to user 18
Untuk itu, pengetahuan guru terhadap isi mata pelajaran harus baik, dengan demikian seorang guru akan mampu menemukan informasi, yang menurut
Ausubel sangat abstrak, umum dan inklusif, yang mewadahi apa yang akan diajarkan itu. Selain itu, logika berfikir guru juga dituntut sebaik mungkin. Tanpa
memiliki logika berfikir yang baik maka guru akan kesulitan memilah-milah materi pelajaran, merumuskannya dalam rumusan yang singkat dan padat, serta
menjelaskan materi dalam struktur yang sistematis. Untuk mendalami lebih lanjut tentang belajar bermakna, Bloom dan
Krathwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai oleh siswa, yang tercakup dalam tiga kawasan. 1. Kognitif, yang terdiri dari enam tingkatan: a.
Pengetahuan mengingat, menghafal, b. Pemahaman menginterprestasikan c. Aplikasi menggunakan konsep untuk memecahkan masalah, d. Analisis
menjabarkan suatu konsep, e. Sintesis menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh, f. Evaluasi membandingkan nilai-nilai, ide, metode
dan sebagainya, 2. Psikomotorik, yang terdiri dari lima bagian: a. Peniruan menirukan gerak, b. Penggunaan menggunakan konsep untuk melakukan
gerak c. Ketepatan melakukan gerak dengan benar, d. Perangkaian melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar, e. Naturalisasi
melakukan gerak secara wajar 3. Afektif, yang terdiri dari lima tingkatan: a. Pengenalan ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu b. Merespon aktif
berpartisipasi, c. Penghargaan menerima nilai, setia kepada nilai tertentu, d. Pengorganisasian menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercaya, e.
Pengenalan menjadikan nilai-nilai sebagai bagian pola hidup.Belajar penemuan yang bermakna hanyalah terjadi pada penelitian yang bersifat ilmiah
commit to user 19
Keterkaitan teori belajar Ausubel dengan penelitian ini adalah belajar berhubungan dengan informasi materi pelajaran yang disampaikan pada siswa
serta cara bagaimana siswa dapat mengkaitkan informasi tersebut pada struktur kognitif yang telah ada. Cara belajar ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran
penemuan dimana siswa berinteraksi dengan obyek melalui pengamatan. Dalam mempelajari materi elektrokimia dengan penerapan CTL menggunakan metode
eksperimen dan pemberian tugas, siswa dapat mengkaitkan informasi tersebut pada struktur kognitif yang telah ada pada materi sebelumnya yaitu redoks,
sehingga belajar siswa menjadi bermakna. Dengan kedua metode tersebut siswa mampu mengaplikasikan materi elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari dan
siswa tidak hanya sekedar belajar hafalan.
e. Teori Belajar Sosial Vygotsky