Uji Lanjut Anava PENGUJIAN HIPOTESIS

commit to user 88 prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value interaksi antara motivasi berprestasi dan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor masing-masing sebesar 0,504, 0,772 dan 0,775 atau lebih besar dari 0,05 berarti H yang menyatakan bahwa ‘tidak ada interaksi antara kreativitas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar’ tidak ditolak, berarti tidak ada interaksi antara kreativitas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor. Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value interaksi antara metode pembelajaran CTL, motivasi berprestasi, kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor masing-masing sebesar 0,753, 0,893 dan 0,110 atau lebih besar dari 0,05 berarti H yang menyatakan bahwa ‘tidak ada interaksi antara model pembelajaran CTL, kreativitas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar’ tidak ditolak, berarti tidak ada interaksi antara metode pembelajaran CTL, motivasi berprestasi, kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor.

2. Uji Lanjut Anava

Pada nilai p-value yang lebih kecil dari 0,05 untuk uji hipotesis H ditolak, maka dilakukan analisis lanjutan dengan metode uji mean analysis of means yang hasilnya dapat ditunjukkan di bawah ini : a. Uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Kognitif Siswa Hasil uji lanjut anava metode pembelajaran eksperimen dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar kognitif siswa dapat dilihat pada gambar 4.3 commit to user 89 Gambar 4.3 Hasil Uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Kognitif Siswa Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif yang signifikan pembelajaran metode tugas dengan metode eksperimen. b. Uji Lanjut Anava metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Afektif Siswa Hasil uji lanjut anava metode pembelajaran terhadap prestasi belajar afektif dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini: Gambar 4.4 Hasil uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Afektif Pada gambar 4.4 menunjukkan hasil uji lanjut anava bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar dalam aspek afektif yang signifikan antara siswa yang T u g a s E k s p e r im e n 8 0 7 9 7 8 7 7 7 6 7 5 M e t o d e M e a n 7 5 , 5 7 9 7 9 , 7 6 5 7 7 , 6 7 2 U j i L a n j u t A n a v a M e t o d e A l p h a = 0 , 0 5 T u g a s E k s p e r im e n 8 6 8 5 8 4 8 3 8 2 8 1 8 0 7 9 M e t o d e M e a n 8 0 , 9 5 4 8 3 , 8 9 0 8 2 , 4 2 2 U j i L a n j u t A n a v a A f e k t i f p a d a M e t o d e A l p h a = 0 , 0 5 commit to user 90 diberi pembelajaran dengan menggunakan metode tugas dan eksperimen. Siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode eksperimen memperoleh prestasi belajar afektif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode tugas. c. Uji Lanjut Anava metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Psikomotor Siswa Hasil uji lanjut anava metode pembelajaran terhadap prestasi belajar psikomotor siswa dapat dilihar pada gambar 4.5 di bawah ini: Gambar 4.5 Hasil Uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Psikomotor Gambar 4.5 menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar psikomotor yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode tugas dan eksperimen. Pembelajaran menggunakan metode eksperimen memperoleh prestasi belajar psikomotor lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode tugas. d. Uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Kognitif Siswa Hasil uji lanjut anava motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar kognitif T u g a s E k s p e r im e n 8 0 7 9 7 8 7 7 7 6 7 5 7 4 7 3 M e t o d e M e a n 7 4 , 8 3 3 7 8 , 0 4 2 7 6 , 4 3 8 U j i L a n j u t A n a v a P s i k o m o t o r p a d a M e t o d e A l p h a = 0 , 0 5 commit to user 91 siswa dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini: Gambar 4.6 Hasil Uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Kognitif Pada gambar 4.6 Hasil Uji lanjut Anava menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi memperoleh prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi rendah. e. Uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Psikomotor Siswa Hasil uji lanjut anava motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar psikomotor siswa dapat dilihat pada gambar 4.7 di bawah ini: T in g g i Re n d a h 8 1 8 0 7 9 7 8 7 7 7 6 7 5 7 4 M o t iv a s i B e r p r e s t a si M e a n 7 5 , 5 2 1 7 9 , 8 2 3 7 7 , 6 7 2 U j i L a n j u t A n a v a M o t i v a s i B e r p r e s t a s i A l p h a = 0 , 0 5 T in g g i R e n d a h 8 0 7 9 7 8 7 7 7 6 7 5 7 4 7 3 7 2 M o t iv a s i B e r p r e s t a s i M e a n 7 4 , 7 9 9 7 8 , 0 7 6 7 6 , 4 3 8 U j i L a n j u t A n a v a P s i k o m o t o r p a d a M o t i v a s i B e r p r e s t a s i A l p h a = 0 , 0 5 commit to user 92 Gambar 4.7 Hasil Uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Psikomotor Gambar 4.6 menunjukkan hasil uji lanjut anava bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar psikomotor yang signifikan antara siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi memperoleh prestasi belajar psikomotor lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi rendah. f. Uji Lanjut Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Kognitif Siswa Hasil uji lanjut kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif siswa dpat dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini: Gambar 4.8 Hasil Uji Lanjut Anava Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Kognitif Pada gambar 4.8 Hasil Uji lanjut Anava menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif yang signifikan antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi memperoleh prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kreativitas rendah. T in g g i R e n d a h 8 4 8 2 8 0 7 8 7 6 7 4 7 2 7 0 K r e a t i v i t a s M e a n 7 5 , 9 2 7 9 , 4 2 7 7 , 6 7 U j i L a n j u t A n a v a K r e a t i v i t a s A l p h a = 0 , 0 5 commit to user 93 g. Uji Lanjut Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Afektif Siswa Hasil uji lanjut kreativitas terhadap prestasi belajar afektif siswa dapat dilihat pada gambar 4.8 dibawah ini: Gambar 4.9 Hasil Uji Lanjut Anava Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Afektif Pada gambar 4.9 menunjukkan hasil uji lanjut anava bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar afektif yang signifikan antara siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi memperoleh prestasi belajar afektif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kreativitas rendah. h. Uji Lanjut Interaksi Antara Metode Pembelajaran Tarhadap Motivasi Berprestasi Hasil uji lanjut interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar kognitif dapat dilihat pada gambar 4.10 di bawah ini: T in g g i R e n d a h 8 5 8 4 8 3 8 2 8 1 8 0 K r e a t iv it a s M e a n 8 0 , 8 8 5 8 3 , 9 5 9 8 2 , 4 2 2 U j i L a n j u t A n a v a A f e k t i f p a d a K r e a t i v i t a s A l p h a = 0 , 0 5 commit to user 94 Gambar 4.10 Interaksi antara motivasi berprestasi tinggi dan rendah Pada gambar 4.10 menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara motivasi berprestasi tinggi dengan motivasi berprestasi rendah.

D. PEMBAHASAN HASIL ANALISIS