Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

usia, jenis kelamin, mata pencaharian, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan deskripsi ini penulis memanfaatkan data statisik yang diperoleh dari Kantor Wali Nagari Simpang Tonang.

2.3.1. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Pengelompokan penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin ini bermanfaat untuk mengetahui perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang terdiri dari kategori penduduk usia produktif berusia antara 15- 54 tahun dan kategori penduduk usia non-produktif berusia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel berikut ini. Tabel 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin No Umur Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan 1 15-19 Tahun 673 780 1.453 2 20-26 Tahun 678 807 1.485 3 27-40 Tahun 997 1.357 2.354 4 41-56 Tahun 1.174 1.564 2.738 5 57 Tahun ke atas 157 389 546 Jumlah 3.679 4.897 8.576 Sumber: Kantor Wali Nagari Simpang Tonang Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kanagarian Simpang Tonang ini tergolong usia dewasa dan dapat dikategorikan usia produktif 15-56 tahun, selebihnya adalah penduduk usia non-produktif 57 tahun ke atas. Sementara data mengenai anak-anak berusia 0-14 tahun tidak tersedia. Penduduk usia produktif berjumlah sebanyak 8.030 orang dan sisanya sekitar 546 orang adalah usia non-produktif atau lanjut usia. Jika dipersentasikan yakni sekitar 93,6 berbanding 6,4. Namun pada kenyataannya di lapangan ada Universitas Sumatera Utara penduduk usia produktif yang masih bersekolah dan penduduk usia non-produktif yang masih tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

2.3.2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi setiap manusia. Setiap orang atau keluarga selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya. Secara umum tingkat pendidikan di Nagari Simpang Tonang dapat dikatakan baik. Dari data yang didapat dari Kantor Wali Nagari Simpang Tonang bahwa tingkat pendidikan di daerah ini rata-rata mengenyam pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan karena tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Tabel 3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Keterangan Jumlah orang 1 Lulusan Pendidikan Umum 1. Taman Kanak-Kanak 2. Sekolah Dasar 3. SLTP 4. SLTA 5. Akademi D1-D3 6. Sarjana S1-S2 64 1.087 738 86 314 127 2 Lulusan Pendidikan Khusus 1. Pendidikan Pesantren 2. Madrasah 3. Pendidikan Keagamaan 4. Sekolah Luar Biasa 5. Kursus Keterampilan 27 - - - 97 Sumber: Kantor Wali Nagari Simpang Tonang Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya sedikit saja penduduk yang mengenyam pendidikan sampai tingkat SLTP. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan di kalangan masyarakat Simpang Tonang masih Universitas Sumatera Utara tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena faktor ekonomi yakni kurangnya dana untuk membiayai sekolah karena mata pencaharian yang minim dan pengaruh gender dimana bagi sebagian dari mereka berpikir bahwa seorang wanita tidak perlu sekolah tinggi karena setelah lulus mereka tetap akan menjadi seorang ibu rumah tangga. Hal ini tentu mempengaruhi pengetahuan mereka.

2.3.3. Jumlah Penduduk Mata Pencaharian Hidup

Dokumen yang terkait

Penerapan Hukum Adat Dalam Pengelolaan Sistem Agroforestri Parak (Studi Kasus Di Kanagarian Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat)

9 104 77

Tinjauan hukum Islam terhadap peleksanaan walimah perkawinan adat Minangkabau di Nagari Tabek Panjang Kecamatan Baso Kabupaten Agam Sumatera Barat

0 6 88

Perkawinan satu marga dalam adat Mandailing di Desa Huta Pungkut perspektif hukum islam

9 305 132

SUMPAH POCONG DALAM SENGKETA TANAH WARIS ADAT MENURUT HUKUM ADAT MINANGKABAU DAN HUKUM ISLAM.

0 1 1

Sanksi Adat Dalam Perkawinan Sesuku Di Minangkabau dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Hukum Adat Minangkabau.

0 1 1

View of HUKUM ISLAM DAN PERJANJIAN ADAT (Dampak Pemahaman Masyarakat Sumatera Barat tentang Inses Terhadap Adat Perkawinan)

0 0 16

ADAT PERKAWINAN MANDAILING DI KOTA MEDAN

0 0 114

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITAN 2.1. Letak Geografis dan Keadaan Alam Nagari Simpang Tonang - Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tona

1 2 39

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Bara

1 1 41

Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat)

1 0 20