SUMBER ESTIMASI SOURCE OF

the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 and 2010 and Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated 57 Estimasi dan Asumsi lanjutan Estimates and Assumptions continued Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of Non-financial Assets Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Jumlah terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Asumsi utama yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan UPK, masing-masing dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 11. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection is for a period of ten years and does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. The key assumptions used to determine the recoverable amount for the different CGU, are further explained in Note 11. 4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI 4. RESTRUCTURING TRANSACTIONS Pada tanggal 28 Oktober 2009, ISM menyampaikan keterbukaan informasi kepada BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia mengenai rencana untuk merestrukturisasi dan menggabungkan seluruh segmen Produk Konsumen Bermerek “CBP” ISM kepada Perusahaan. On October 28, 2009, ISM informed BAPEPAM-LK and the Indonesia Stock Exchange about its plan to restructure and consolidate all of its Consumer Branded Products “CBP” segments into the Company.

3. SUMBER ESTIMASI

KETIDAKPASTIAN lanjutan

3. SOURCE OF

ESTIMATION UNCERTAINTY continued the Indonesian language. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 and 2010 and Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated 58 4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI lanjutan 4. RESTRUCTURING TRANSACTIONS continued Restrukturisasi Divisi CBP dari ISM secara hukum menjadi Perusahaan dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini selama tahun 2009 dan 2010: The restructuring of the CBP division of ISM to legally become the Company was achieved in the following stages during 2009 and 2010: Tahap I: Pengalihan kegiatan usaha mi instan dan bumbu penyedap dari ISM pada tanggal 30 September 2009. Stage I: Transfer of the noodle and food ingredients business from ISM on September 30, 2009. Tahap II: Penggabungan usaha dengan beberapa perusahaan, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh ISM, pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 24.00 WIB, di mana Perusahaan menjadi perusahaan hasil penggabungan usaha surviving entity. Tahap III: Pengalihan saham serta piutang kepada Perusahaan pada tanggal 6 Januari dan 17 Maret 2010. Stage II: Merger with several entities wholly- owned by ISM on December 31, 2009 at 24.00 WIB with the Company as the surviving entity. Stage III: Transfer of shares and receivables to the Company on January 6 and March 17, 2010. Tahap I: Pengalihan Kegiatan Usaha Stage I: Transfer of Business Berdasarkan Keputusan Direksi ISM tanggal 27 Agustus 2009, ISM telah mengalihkan sebagian besar aset tidak termasuk merek dagang, liabilitas dan kegiatan usaha Divisi Mi Instan “NDL” dan Divisi Bumbu Penyedap “FID” serta sebagian utang bank jangka pendek sebagai setoran modal neto inbreng kepada Perusahaan. Tanggal efektif pengalihan adalah 30 September 2009 pukul 24.00 WIB Tanggal Efektif Pengalihan. Karenanya, terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mulai menjalankan kegiatan usaha NDL dan FID. Based on the Board of Directors’ Resolution of ISM dated August 27, 2009, ISM transferred the major assets excluding the trademarks, liabilities and business operations of its Noodle Division “NDL” and Food Ingredients Division “FID” and a portion of its short-term loans as its net capital contribution payment in kind to the Company. The effective date of the transfer was on September 30, 2009 at 24.00 WIB Effective Date of Transfer. Consequently, starting on October 1, 2009, the Company started to carry out the business operations of the NDL and FID. Aset neto yang dialihkan kepada Perusahaan adalah sebesar Rp258.476. Sebagai penggantian atas pengalihan tersebut, Perusahaan mengeluarkan saham baru sebesar Rp194.168 kepada ISM sebagai setoran modal ISM dan sisanya sebesar Rp64.308 dicatat sebagai utang kepada pemegang saham. Oleh karenanya, Perusahaan menjadi entitas anak yang sepenuhnya dimiliki oleh ISM. Kemudian pada tanggal 15 Desember 2009, seluruh pinjaman dari pemegang saham tersebut dikonversi sebagai tambahan setoran modal. Net assets transferred to the Company amounted to Rp258,476. In exchange for such transfer, the Company issued new shares amounting to Rp194,168 to ISM as ISM’s capital contribution and the remaining balance of Rp64,308 was initially recorded as shareholder loan. Consequently, the Company became a wholly-owned subsidiary of ISM. Subsequently on December 15, 2009, all of the said shareholder loan was converted to additional capital contribution. Berdasarkan Akta Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. No. 79 tanggal 15 Desember 2009, para pemegang saham menyetujui untuk mengkonversi utang kepada pemegang saham di atas menjadi modal saham dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 64.308.337 saham atau senilai Rp64.308 kepada ISM. Sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan meningkat dari 194.167.841 saham menjadi 258.476.178 saham. Based on the Notarial Deed No. 79 dated December 15, 2009 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., the shareholders agreed to convert the above shareholder loan into equity through the issuance of new shares totaling 64,308,337 shares or equivalent to Rp64,308 to ISM. Consequently, the Company’s total issued and fully paid shares increased from 194,167,841 shares to 258,476,178 shares.