Bagi siswa Bagi Guru
                                                                                15 selama  periode  waktu  tertentu,  dan  perubahan  perilaku  itu  tidak  berasal  dari
proses  pertumbuhan.  Menurut  pengertian  secara  psikologis,  belajar  merupakan suatu  proses  perubahan,  yaitu  perubahan  tingkah  laku  sebagai  hasil  interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi  kebutuhan hidupnya Slameto  2010:  2. Perubahan  tersebut  berasal  dari  pengalaman-pengalaman  yang  telah  dilalui.
Hamalik  2013:  27  menyatakan  bahwa  belajar  adalah  modifikasi  atau memperteguh  kelakuan  melalui  pengalaman  learning  is  defined  as  the
modification or strengthening of behavior through experiencing. Menurut  Winkel  2002  dalam  Susanto  2013:  4,  belajar  adalah  suatu
aktivitas  mental  yang  berlangsung  dalam  interaksi  aktif  antara  seseorang  dengan lingkungan,  dan  menghasilkan  perubahan-perubahan  dalam  pengetahuan,
pemahaman,  keterampilan,  dan  nilai  sikap  yang  bersifat  relatif  konstan  dan berbekas. Perubahan tersebut akan menjadi dasar untuk menghasilkan perubahan
selanjutnya. Bell-Gredler  1986  dalam  Winataputra,  dkk  2008:  1.5  berpendapat
bahwa  belajar  adalah  proses  yang  dilakukan  oleh  manusia  untuk  mendapatkan aneka  ragam  competencies,  skills,  and  attitudes.  Kemampuan  competencies,
keterampilan skills, dan sikap attitudes tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan  mulai  dari  masa  bayi  sampai  masa  tua  melalui  rangkaian  proses
belajar sepanjang hayat. Winataputra,  dkk  2008:  1.9  menyebutkan  ciri-ciri  belajar,  yaitu  1
belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu, 2 perubahan  itu  harus  merupakan  buah  dari  pengalaman,  3  perubahan  tersebut
relatif  tetap.  Ketiga  ciri  belajar  tersebut  memfokuskan  pada  perubahan,  karena dengan adanya perubahan maka telah terjadi proses belajar.
16 Berdasarkan  beberapa  definisi  belajar  dari  para  ahli,  maka  dapat
disimpulkan  bahwa  belajar  adalah  suatu  proses  perubahan  yang  terarah  pada tingkah  laku  seseorang  yang  mencakup  segala  aspek  dalam  kehidupannya
berdasarkan  pengalaman  yang  terjadi  pada  periode  waktu  tertentu.  Belajar  dapat dikatakan  berhasil  apabila  terdapat  perubahan  ke  arah  yang  lebih  baik.  Untuk
meningkatkan proses belajar siswa, guru harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Menurut  Rifa‟i  dan  Anni  2011:  97,  faktor-faktor  yang  memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal
peserta didik. Kondisi internal adalah kondisi dari dalam diri individu, sedangkan kondisi eksternal adalah kondisi yang berasal dari luar individu. Kondisi tersebut
akan mempengaruhi proses dan hasil belajar setiap individu. Kondisi  internal  mencakup  kondisi  fisik,  seperti  kesehatan  organ  tubuh,  kondisi
psikis,  seperti  kemampuan  intelektual,  emosional;  dan  kondisi  sosial,  seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, kesempurnaan dan
kualitas  kondisi  internal  yang  dimiliki  oleh  peserta  didik  akan  berpengaruh terhadap  kesiapan,  proses,  dan  hasil  belajar.  Faktor-faktor  internal  ini  dapat
terbentuk  sebagai  akibat  dari  pertumbuhan,  pengalaman  belajar  sebelumnya  dan perkembangan  Rifa‟i dan Anni 2011: 97. Kondisi eksternal seperti variasi dan
tingkat  kesulitan  materi  belajar  stimulus  yang  dipelajari  direspon,  tempat belajar,  iklim,  suasana  lingkungan,  dan  budaya  belajar  masyarakat  akan
mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar Rifa‟i dan Anni 2011: 97. Slameto  2010:  54-72  menjelaskan  bahwa  faktor-faktor
yang mempengaruhi  belajar  banyak  jenisnya,  tetapi  dapat  digolongkan  menjadi  dua