Taraf Kesukaran Soal Tes

81

3.9.4.4 Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Arikunto 2013b: 226. Butir soal yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan jawaban antara kedua kelompok yang apabila soal tersebut dijawab dengan mudah oleh semua kelompok maka soal tersebut tidak mempunyai daya pembeda. Menurut Nurgiyantoro 1995 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 197, untuk tes yang berbentuk essai perhitungan indeks daya beda dipergunakan rumus sebagai berikut. Setelah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di atas, diperoleh data indeks daya beda masing-masing butir soal. Data nilai indeks daya beda tersebut, selanjutnya dikorelasikan dengan pembagian kategori daya pembeda menurut Chung Teh Fan. Kategori tingkat daya beda berdasarkan nilai indeks daya beda dapat dibaca pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Kategori Indeks Daya Beda Soal Indeks daya Beda Soal Kategori 0,40 – 1,00 Baik Sekali 0,30 – 0,39 Baik 0,20 – 0,29 Sedang 0,00 – 0,19 Buruk Chung Teh Fan 1983 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 197 Hasil analisis daya beda soal selengkapnya terdapat pada lampiran 28. Berikut kesimpulan hasil penghitungan daya beda soal untuk 5 butir soal yang dapat dibaca pada tabel 3.7. 82 Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal Butir Soal Nilai Indeks Daya Beda Kategori 1 0, 31 Baik 2 0,47 Baik Sekali Sumber: Data penelitian Berdasarkan tabel 3.7, dapat diketahui indeks daya beda butir soal. Butir soal 1 memiliki indeks daya beda 0,31 dengan kategori baik, dan butir soal 2 memiliki indeks daya beda 0,47 dengan kategori baik sekali. Setelah daya beda soal dianalisis, maka 2 soal tersebut layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

3.9.5 Pedoman Penilaian

Penelitian dalam pembelajaran menulis narasi mempunyai beberapa aspek penilaian, yaitu: 1 pemilihan judul; 2 isi; 3 pilihan kata; 4 kerapian tulisan; dan 5 ejaan dan tanda baca. Aspek penilaian ini digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menulis narasi. Penilaian menulis dilakukan secara keseluruhan untuk meminimalisir kadar subjektivitas, sehingga dibuatlah pedoman penilaian agar penilaian menulis dapat dinilai dengan benar. Uraian lengkap mengenai pedoman penilaian terdapat pada lampiran 34.

3.9.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diambil dengan cara melakukan pengamatan observasi. Pengamatan dilakukan dengan berpedoman pada lembar pengamatan aktivitas siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, guru kelas IV A menjadi observer pada kelas eksperimen dan guru kelas IV B pada kelas kontrol. Observer bertugas mengawasi dan menilai aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. 83 Aktivitas siswa yang diamati meliputi kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, dan emosional. Indikator kegiatan aktivitas siswa tersebut dikutip dari Dierich 1979 dalam Hamdani 2013: 172 dan disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran menulis narasi. Untuk mempermudah observer dalam memberikan penilaian, peneliti menyusun deskriptor penilaian sesuai dengan aspek di atas. Deskriptor penilaian dan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 43. Yonny, dkk 2010: 175 mengatakan bahwa data hasil observasi dalam penelitian ini dapat dilihat hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Cara menghitung persentase keaktifan siswa berdasarkan lembar observasi untuk tiap pertemuan, yaitu sebagai berikut. Untuk mengetahui kategori aktivitas belajar siswa perlu diketahui kategori persentase aktivitas belajar. Menurut Yonny dkk 2010: 175, kategori aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dibagi menjadi empat, yaitu rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Keempat kategori tersebut dapat dibaca pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Kategori Aktivitas Belajar Siswa Kategori Persentase Sangat Tinggi 75 – 100 Tinggi 50 – 74,99 Sedang 25 – 49,99 Rendah – 24,99 Yonny 2010: 175 84

3.9.7 Lembar Penilaian Pengamatan Model

Lembar penilaian pengamatan model Generative berbantu gambar seri digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Generative berbantu gambar seri. Penilaian penerapan model dan media ini dimaksudkan untuk mengukur apakah guru peneliti menerapkan model Generative berbantu gambar seri sesuai dengan ketentuan dan langkah-langkah semestinya. Pada penelitian ini, pengamatan pelaksanaan model dilakukan di kedua kelas. Di kelas eksperimen menggunakan lembar pengamatan pelaksanaan model Generative berbantu gambar seri, sedangkan di kelas kontrol menggunakan lembar pengamatan pelaksanaan model konvensional. Adapun rekapitutasi hasil pengamatan penerapan model Generative berbantu gambar seri di kelas eksperimen dan model konvensional di kelas kontrol terdapat pada lampiran.

3.10 Analisis Data

Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan Sugiyono 2013: 207. Setelah data yang dibutuhkan diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis data penelitian. Analisis data penelitian ini meliputi: deskripsi data, uji kesamaan rata-rata, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir pengujian hipotesis. Secara lengkap analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KEPANDEAN 3 KABUPATEN TEGAL

5 63 236

Keefektifan Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal

1 18 250

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PAGUYANGAN 01 KABUPATEN BREBES

0 12 244

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun A

1 2 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI GAMBAR SERI SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN SEWON BANTUL.

0 5 153

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MODEL INSTRUKSI LANGSUNG BERBANTU GAMBAR SERI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI ABUPATEN KENDAL

0 1 59

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBANTU MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BOBOTSARI PURBALINGGA

0 0 74

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MEDIA MISTAR BILANGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN KEPANDEAN ABUPATEN TEGAL

0 1 78