47 7 Pratama 2013 dari Universitas Negeri Semarang melakukan penelitian
eksperimen dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Generatif
Berfasilitas Multimedia Learning terhadap Hasil Belajar SMA Negeri 1 Ungaran
”. Hasil uji ketuntasan belajar klasikal siswa pada kelas eksperimen sebesar 89,29 dan pada kelas kontrol 76,67. Analisis terhadap belajar
afektif siswa diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen 3,60 dan pada kelas kontrol 3,39. Analisis terhadap psikomotor siswa diperoleh rata-rata nilai
pada kelas eksperimen 3,13 dan pada kelas kontrol 3,06. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa model pembelajaran generatif berfasilitas
multimedia learning efektif terhadap hasil belajar siswa. 8 Simanjutak 2011 dari Universitas Negeri Medan melakukan penelitian
eksperimen dengan judul “Efektifitas Pembelajaran Generatif Generatif
Learning terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rantau Selatan Tahun Pembelajaran 20102011
”. Hasil rata-rata kemampuan menulis paragraf persuasif dengan generatif
learning 79,12 dari jumlah siswa sebanyak 40 orang dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 65. Sedangkan pada kelas kontrol, nilai rata-rata 71,62
dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 55. 9 Dewi, Made Sulastri, dan I.G.A Tri Agustiana 2012 dari Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja melakukan penelitian eksperimen dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Generatif terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas V di Gugus VIII Kecamatan Buleleng ”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
48 pembelajaran generatif dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V tahun pelajaran 20122013. Perbandingan perhitungan rata-rata hasil
kemampuan berpikir kritis IPA kelompok eksperimen adalah 36,74 lebih besar dari rata-rata hasi kemampuan berpikir kritis IPA kelompok kontrol
adalah 25,53. Adanya perbedaan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran
generatif berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kritis IPA dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional kelas V SD Gugus VIII Kecamatan Buleleng tahun pelajaran
20122013. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Generative dan media gambar seri terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Akan tetapi, penelitian
mengenai model pembelajaran Generative pada materi menulis narasi belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai keefektifan model Generative dan media gambar seri pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis narasi. Alasan lain yaitu, karena
model Generative belum pernah diterapkan di SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten Tegal, maka perlu diteliti keefektifannya. Proses penelitian akan
dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh dengan membandingkan aktivitas dan hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, selanjutnya akan dinilai keefektifan model Generative berbantu gambar seri. Penelitian yang relevan ini digunakan
sebagai acuan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penelitian ini.
49
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran keterampilan menulis yang berlangsung selama ini masih condong menggunakan model konvensional yaitu metode ceramah, penugasan
dan sedikit diskusi. Siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini yang menyebabkan kreatifitas dan keaktifan siswa menjadi menurun, siswa tidak
bisa mengekspresikan minat dan bakat yang ada. Pembelajaran yang bermakna seyogyanya harus bisa diciptakan oleh setiap guru dengan pemberian pengalaman
belajar agar siswa dapat memperoleh pengetahuan yang optimal. Pembelajaran yang dilaksanakan harus memperhatikan karakteristik siswa, sehingga materi
yang diberikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
di Indonesia perlu inovasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat bermakna bagi siswa. Materi menulis narasi yang dibahas
dalam penelitian ini menggunakan model Generative berbantu gambar seri. Model pembelajaran Generative telah dipertimbangkan dengan melihat sintaknya dan
dicocokkan dengan materi menulis narasi. Model pembelajaran Generative memfokuskan pada pandangan konstruktivistik yang mengharuskan siswa untuk
membangun pengetahuannya dengan berdasar pada pengetahuan yang sudah dimiliki siswa pada tingkat sebelumnya. Materi menulis narasi memerlukan
rangkaian gambar untuk membantu siswa dalam membuat karangan narasi berdasarkan alurnya. Media gambar seri akan membantu siswa dalam
menuangkan ide-idenya melalui gambar seri, sehingga siswa lebih mudah untuk menulis narasi.
50 Model Generative berbantu gambar seri dimungkinkan dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis narasi. Selain itu, diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan model
Generative berbantu gambar seri lebih baik dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan model konvensional. Berdasarkan kerangka berfikir
tersebut, berikut disajikan bagan kerangka berfikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Dibandingkan
Ada atau tidak perbedaan aktivitas dan hasil belajar yang pembelajarannya menggunakan model Generative berbantu
gambar seri dan yang menggunakan model konvensional Kelompok Kontrol
Model Konvensional
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa
Kelompok Eksperimen Model Generative Berbantu
Gambar Seri
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
51 Ho
1
: tidak terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis narasi yang mendapatkan
pembelajaran dengan model Generative berbantu gambar seri dan yang mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional.
1
2
Ha
1
: terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis narasi yang mendapatkan pembelajaran dengan model Generative berbantu gambar seri dan yang mendapat
pembelajaran dengan model konvensional.
1
2
Ho
2
: aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis narasi yang mendapatkan pembelajaran dengan model
Generative berbantu gambar seri tidak lebih baik daripada yang mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional.
1
2
Ha
2
: aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia
materi menulis narasi yang mendapatkan pembelajaran dengan model Generative berbantu gambar seri lebih baik daripada yang mendapatkan
pembelajaran model konvensional.
1
2
52
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian metodologi penelitian akan dibahas mengenai 1 metode penelitian, 2 populasi dan sampel, 3 variabel penelitian, 4 definisi
operasional variabel 5 waktu dan tempat penelitian, 6 sumber data, 7 data penelitian, 8 teknik pengumpulan data, 9 instrumen penelitian, dan 10
analisis data. Pembahasan selengkapnya adalah sebagai berikut.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment perlakuan tertentu Sugiyono 2013: 11. Riduwan 2013: 50 menyatakan bahwa pendekatan eksperimen adalah “suatu
penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat”. Pada penelitian eksperimen
ini, variabel terikat dan variabel bebas sudah ditentukan peneliti sejak awal. Berikut ini akan dijelaskan tentang bentuk desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian serta prosedur penelitian.
3.1.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental design. Pemilihan desain ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol secara ketat
masuknya pengaruh variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Selanjutnya, di desain penelitian quasi experimental dibagi