Desain Penelitian Metode Penelitian

55 Kepandean 03 Kabupaten Tegal sebagai tempat penelitian. Alasan peneliti memilih SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten Tegal ini karena sekolah tersebut merupakan sekolah yang memiliki kelas paralel, sehingga harapannya kelas yang akan dijadikan sampel penelitian tidak memiliki perbedaan yang signifikan. 3 Melakukan wawancara tidak terstruktur, studi dokumentasi, dan observasi. Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi terhadap kepala sekolah yaitu bapak Sutanto, S.Pd., guru kelas IV A, yaitu bapak Kustanto, S.Pd. dan guru kelas IV B, yaitu bapak Waeli, S.Pd. SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten Tegal untuk mendapatkan informasi awal dan data penelitian. Studi dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai nilai di kedua kelas untuk selanjutnya di uji kesamaan rata-ratanya. Wawancara, studi dokumentasi, dan observasi dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2015. 4 Menentukan populasi. Pada tahap ini, peneliti menentukan populasi berdasarkan data awal yang diperoleh dari guru SD Kepandean 03 Kabupaten Tegal. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV A dan kelas IV B SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten Tegal. 5 Menentukan kelompok penelitian. Pada tahap ini, peneliti menentukan dua kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peneliti memilih kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. Pemilihan kelas ini tidak dipilih melalui undian, melainkan dipilih sendiri oleh peneliti sesuai dengan desain penelitian yang peneliti pilih. 56 6 Menentukan sampel. Pada tahap ini, peneliti menentukan sampel yang akan digunakan, yaitu seluruh siswa kelas IV A dan kelas IV B SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten Tegal. 7 Menyusun proposal penelitian. Pada tahap ini, peneliti menyusun proposal penelitian dengan dikonsultasikan pada dosen pembimbing, yaitu bapak Drs. HY.Poniyo, M.Pd. 8 Membuat kisi-kisi soal. Pada tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi soal sesuai dengan materi yang digunakan dalam penelitian. Pembuatan kisi-kisi soal ini disesuikan dengan indikator pembelajaran. Kisi-kisi yang dibuat dilengkapi dengan indikator soal, nomer soal, tingkat ranah kognitif dan tingkat kesukaran butir soal. Pada penelitian ini, peneliti membuat 1 soal dengan 5 indikator butir soal. 9 Membuat soal uji coba. Pada tahap ini, peneliti membuat soal uji coba berdasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat. Pembuatan soal uji coba memperhatikan isi dan tampilan soal. Sebelum soal uji coba diujicobakan, maka soal uji coba harus divalidasi oleh tim ahli untuk mendapatkan soal uji coba yang layak. 10 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Pada tahap ini, peneliti membuat RPP sesuai dengan materi yang akan digunakan pada penelitian sesuai dengan silabus pembelajaran. RPP yang dibuat merupakan RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiga pertemuan. 57 11 Membuat kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar. Pada tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar yang berisi butir-butir yang akan diamati untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam belajar. Kisi-kisi aktivitas ini merujuk pada pendapat Dierich. Kisi-kisi aktivitas ini digunakan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 12 Membuat lembar pengamatan model. Pada tahap ini, peneliti membuat lembar pengamatan model yang sesuai dengan model yang digunakan dalam penelitian. Lembar pengamatan model ini dibuat untuk kelas eksperimen yang menerapkan model Generative berbantu gambar seri, dan pada kelas kontrol yang menerapkan model konvensionnal. Lembar pengamatan model pembelajaran ini digunakan untuk mengamati penampilan peneliti saat melaksanakan pembelajaran di kelas apakah sesuai dengan model yang digunakan atau tidak. 13 Seminar proposal. Proposal skripsi yang telah disusun harus diseminarkan untuk memaparkan rencana penelitian yang akan dilaksanakan. Selain itu, seminar proposal dilakukan untuk menyamakan persepsi dari dosen penguji serta untuk menyempurnakan proposal skripsi yang telah dibuat dengan koreksi dari dosen penguji. Selanjutnya setelah proposal sudah disempurnakan dan sudah layak, diperolehlah ijin untuk melanjutkan dalam pengambilan data. Seminar proposal diuji oleh bapak Drs. Suwandi, M.Pd sebagai dosen penguji utama, ibu Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd. sebagai penguji anggota 1, dan bapak Drs. HY. Poniyo, M.Pd sebagai penguji anggota 2 serta dosen

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KEPANDEAN 3 KABUPATEN TEGAL

5 63 236

Keefektifan Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal

1 18 250

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PAGUYANGAN 01 KABUPATEN BREBES

0 12 244

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun A

1 2 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI GAMBAR SERI SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN SEWON BANTUL.

0 5 153

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MODEL INSTRUKSI LANGSUNG BERBANTU GAMBAR SERI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI ABUPATEN KENDAL

0 1 59

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBANTU MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BOBOTSARI PURBALINGGA

0 0 74

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MEDIA MISTAR BILANGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN KEPANDEAN ABUPATEN TEGAL

0 1 78