S
D
= kerapatan tegakan M = intensitas penjarangan
F {...} dan g {...} menyatakan funsi dari Jika fungsi pertumbuhan tegakan diketahui, maka hasil tegakan pada umur n
tahun dapat diduga berdasarkan rumus Y =
n
f { A, S
J
, S
D
, M } A 3
Atau dengan pendekatan Clutter 1963 : Y =
n
i 0
G 4
Sebaliknya jika fungsi hasil tegakan diketahui, maka pertumbuhan tahunan dapat diduga berdasarkan rumus:
G = g { A, S
J
, S
D
, M } A
5 atau dengan pendekatan Clutter 1963 :
G = Y
n
- Y
n-1
=
n
i 0
G -
1 n
i
G 6
Selanjutnya Revilla 1974 menunjukan pengaruh umur dan kerapatan jumlah pohon per hektar, ketiga kurva hasil tegakan per hektar bergerak naik hingga
ketigannya konvergen, yaitu pada saat tegakan sudah mencapai kapasitas daya dukung tempat tumbuhnya, kemudian setelah itu bergerak asismtotik sesuai
dengan kapasitas tersebut. Gerak kenaikan masing-masing kurva tersebut pada dasarnya mulai umur muda sampai tua dapat dibagi menjadi tiga segmen kenaikan
, yaitu: berturut-turut segmen kenaikan yang meningkat, tetap dan menurun.
2.4. Riap dan Etat
Pertumbuhan atau riap increment adalah pertambahan tumbuh tanaman, baik pertumbuhan diameter, tinggi, volume, jumlah daun, berat bersih dan lain-
lain dalam satuan waktu tertentu. Menurut Bettinger et al. 2009 dan Nyland 1996 pertumbuhan pohon dapat digambarkan sebagai riap tahunan berjalan
curren annual increment=CAI dan riap tahunan rata-rata mean annual increment=MAI. CAI menunjukkan pertumbuhan tanaman setiap tahun,
sedangkan MAI menunjukkan pertumbuhan rata-rata dalam waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan data terakhir dibagi dengan umur. Akumulasi pertumbuhan,
CAI dan MAI digambarkan dalam bentuk grafik untuk menentukan daur tanaman. Daur tanaman sebaiknya ditentukan pada saat kurva MAI bertemu dengan CAI,
setidaknya pada tahap ke-2. Pada tahap ke-3 tanaman sudah tidak memberi pertambahan pertumbuhan. Kurva pertumbuhan tanaman dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Kurva pertumbuhan pohon CAI dan MAI Riap tegakan dibentuk oleh pohon yang masih hidup di dalam tegakan,
tetapi penjumlahan dari riap pohon tidak akan sama dengan riap tegakannya, oleh karena dalam periode tertentu beberapa pohon dalam tegakan itu dapat saja mati,
busuk atau oleh sebab lainnya atau mungkin ditebang Davis, et al. 2001. Menurut Prodan 1968, riap dibedakan ke dalam riap tahunan berjalan
Current Annual Increment, disingkat CAI, riap periodik Periodict Increment, disingkat PI dan riap rata-rata tahunan Mean Annual Increment, disingkat MAI.
CAI adalah riap dalam satu tahun berjalan, PI adalah riap dalam satu periode waktu tertentu, sedangkan MAI adalah riap rata-rata per tahun yang terjadi
sampai periode waktu tertentu. Ketiga bentuk riap tersebut, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
a. CAI =
Vt
t = Vt’ 7
b. PI t
1-2
= Vt
2 -
Vt
1
t
2
-t 8
c. MAI = Vt t 9
dimana Vt adalah pertumbuhan kumulatif tegakan sampai umur t
Akumulasi pertumbuhan CAI
Pertumbuhan
MAI
Tahap ke-1 Tahap ke-2 Tahap ke-3
Waktu
2.5. Model Pertumbuhan dan Hasil Tegakan