Sifat Botani Sistematika Kayu putih Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi Powell

2.7. Kayu putih Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi Powell

Kayu putih Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi salah satu jenis dari famili Myrtaceae dan tergolong keluarga Melaleuca, yang menghasilkan minyak atsiri yang dikenal sebagai minyak kayu putih. Dalam bahasa Jawa dikenal dengan nama Gelam, tetapi nama tersebut jarang digunakan. Jenis ini merupakan sumber bahan baku industri minyak kayu putih di Indonesia. Hutan tanaman jenis ini yang terpusat di Pulau Jawa sudah diketahui dan dibudidayakan secara komersial dan mempunyai luasan lebih dari 24.000 ha, dengan produksi minyak tahunan mencapai 300 ton Rimbawanto, et al.. 2009. Tanaman kayu putih yang ada di P. Jawa, yaitu Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi diduga berasal dari benih yang didatangkan oleh penjajah Belanda dari Pulau Buru pada abad 18 Gunn, et al. 1996. Minyak kayu putih yang didapat hasil penyulingan dari jenis tanaman tersebut dikelola oleh Perum Perhutani. Selain itu di luar Jawa juga terdapat industri rumah tangga penyulingan yang berada di Maluku yang diusahakan oleh rakyat dan menggantungkan sumber daunnya pada tegakan alam yang tersebar di P. Buru, P. Seram, P. Ambon , P. Aru dan P. Tanimbar.

2.7.1. Sifat Botani

Batang kayu putih terbungkus kulit yang tebal, berlapis-lapis putih kekuning-kuningan warnanya, dan dapat dilepas dengan mudah tanpa menggangu batang atau pohonnya. Kulit berlapis-lapis ini kering dan mempunyai sifat sebagai gabus. Batang kayu putih tidak dapat digunakan sebagai bahan kontruksi karena kayunya relatif kecil dan mudah lapuk. Batang kayu putih mudah dibelah dan mudah retak, banyak digunakan untuk kayu bakar. Bunga kayu putih terdapat di pucuk ranting-ranting tangkai pohon dan hampir tiap-tiap pucuk ranting terdapat bunga. Bunga berwarna putih, bentuk buah bulat berlubang yang tua berwarna merah tua keabu-abuan. Dalam buah terdapat beberapa biji yang sangat halus dan ringan. Waktu yang dibutuhkan proses perkembangan organ generatif pada M. cajuputi subsp. cajuputi dari tahap inisiasi bunga hingga buah masak adalah 277 hari Baskorowati, et al., 2008. Kayu putih mempunyai daun yang sempit, tipis, permukaan rata, tangkai pendek. kuat, mempunyai lebar antara 0,5 - 1,5 inchi dan panjang daun antara 2 - 4 inchi. Bentuk daun berbeda-beda walaupun satu jenis. Ada tiga macam bentuk daun yaitu lonjong, lansit dan oval. Dilihat dari warna kuncup daunnya, kayu putih mempunyai variasi warna merah, putih dan kuning. Daun jika diremas mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak atsiri atau lebih dikenal minyak kayu putih Kasmudjo, 1992.

2.7.2. Sistematika

Tanaman kayu putih Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi atau dalam literatur lama sering juga disebut Melaleuca leucadendron Doran dan Turnbull, 1997 merupakan tanaman asli Indonesia yang cukup penting bagi industri minyak atsiri. Dalam Rimbawanto et al. 2009 jenis ini dibagi menjadi tiga subspecies, yaitu: 1 subsp.cajuputi Powell tumbuh di bagian barat daya Australia dan bagian timur Indonesia Kepulauan Maluku dan Timor. 2. Subsp. Cuminggiana Barlow tumbuh di bagian barat Indonesia Sumatera, Jawa Barat dan Kalimantan bagian selatan, malaysia, Myanmar, Thailand dan Vietnam dan 3. Subsp.platyphylla Barlow tumbuh di bagian utara QueenslandAustralia, bagian barat laut Papua New Guenia, bagian selatan papua, Kep. Aru dan Kep. Tanimbar Craven dan Barlow, 1997 Menurut Core dalam Djumantoro 1973, sistematika tanaman kayu putih adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatopyta Sub Divisi : Angiospremae Klas : Dycotyledoneae Sub Klas : Myrtales Famili : Myrtaceae Genus : Melaleuca Species : Melaleuca cajuputi, dalam literatur lama sering disebut Melaleuca leucadendron subspecies cajuputi Menurut Djumantoro 1973, species yang dapat menghasilkan minyak kayu putih masih belum jelas, namun ada beberapa species yang sudah diketahui dapat menghasilkan minyak kayu putih dan telah dibudidayakan manusia diantaranya adalah Melaleuca leucadendron LINN., dengan ciri daun kecil, Melaleuca cajaputi ROXB., dengan ciri daun lebar dan Melaleuca viridiflora CORN., Dari ketiga jenis ini yang banyak digunakan untuk industri minyak kayu putih adalah M. leucadendron LINN. Tanaman ini dapat dikembangkan dengan stek akar batang maupun biji.

2.7.2. Penyebaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TUMBUH DAN KONSENTRASI LARUTAN GIBBERELLIN ACID (GA3) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi L.) UMUR 3 BULAN

0 5 1

PENGARUH KONSENTRASI HORMON GIBBERELLIN (GA3) DAN KOMPOSISI MEDIA TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Linn)

0 7 1

Laju aliran dan erosi permukaan di lahan hutan tanaman kayu putih (melaleuca cajuputi roxb) dengan berbagai tindakan konservasi tanah dan air (studi kasus rph sukun, bkph sukun, kph madiun perum perhutani unit II Jawa Timur)

4 15 63

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

0 1 22

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

1 7 101

Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk ZA terhadap Pertumbuhan Tanaman Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) di Kawasan Hutan Produksi RPH Sumberklampok Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng.

0 0 9

FORDA - Jurnal

0 0 6

The Optimum Dose of Nitrogen, Phosporus, and Potassium to Improve Soybean (Glycine max (L) Merr) Productivity on Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Stands | Jati | Ilmu Pertanian (Agricultural Science) 17991 61572 1 PB

0 0 8

KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT BUKIT ASAM (PERSERO)

2 4 8

PENDUGAAN POTENSI PRODUKSI HHBK KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi ) DI BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA (POTENTIAL PRODUCATION ESTIMATION 0F CAJUPUT NON TIMBER FOREST PRODUCT (Melaleuca cajuputi) IN BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA) - Repository UNRAM

0 0 11