Uji statistik dan pemilihan model Kurva produktivitas daun

Gambar 13. Kurva model polinomial derajat dua hubungan biomassa, cabang dan daun dengan umur tegakan Korelasi antara produksi biomassa dan umur tanaman berdasarkan persamaan regresi berhubungan sangat kuat, baik pada tegakan maupun individu pohon. Hal ini menunjukan bahwa model produksi biomassa pada hutan tanaman sistem pemanenan pangkas tunas di BKPH Sukun sangat dipengaruhi oleh umur tanaman. Demikian juga korelasi antara produksi DKP dengan umur tanaman mempunyai hubungan yang nyata, walaupun kurvanya lebih landai dibanding dengan kurva produksi biomassa. Pada umur tanaman 25-an tahun mulai terjadi penurunan produksi. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain, pangkas perdana yang kurang baik dan tidak tepat, kebakaran dan pengambilan biomassa yang dilakukan terus menerus yang berdampak pada menurunnya tingkat kesuburan tanah. Pemangkasan perdana, yaitu pemotongan pohon setinggi ± 110 cm dari permukaan tanah yang dilakukan saat tanaman berumur 4 tahun setelah tanam. Pemotongan yang tidak tepat mengakibatkan lubang atau celah pada batang kering atau menjadi sarang semut dan rayap. Kebakaran tegakan juga memberi Umur tegakan tahun 5 10 15 20 25 30 35 40 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Total biomassa DKP Cabang Produktivitas tonhatahun andil terjadinya penurunan produktivitas biomassa pohon mulai tua karena bentuk batang tidak sempurna lagi. Terjadinya kebakaran tegakan, pengambilan biomassa yang terus menerus juga menurunkan produktivitas biomassa. Asupan nutrisi pada tegakan tidak sebanding dengan biomassa yang diambil juga mempengaruhi menurunnya produktivitas biomassa. Kesuburan tanah hutan yang rendah tersebut dan sistem pemangkasan yang diterapkan pada hutan kayu putih menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap kelestarian kesuburan tanah. Dengan sistem pangkas daur hara tertutup yang seharusnya ada menjadi terputus karena terjadi penggangkutan keluar biomassa tanaman kayu putih yang berupa daun dan ranting kecil ke pabrik dan cabang lainnya digunakan penduduk sebagai kayu bakar, sehingga hampir tidak ada biomassa yang kembali ke tanaman. Akibat lain dari cara ini adalah proses dekomposisi serasah di permukaan tanah sangat sedikit, padahal proses ini yang memperkaya unsur hara ke tanah. Apabila keadaan ini dibiarkan terus dalam jangka waktu lama akan menyebabkan produktivitas daun kayu putih menurun. Hal ini diperkuat hasil analisis tanah yang dilakukan Sukirno 1994 bahwa tanah hutan BKPH Sukun termasuk tanah kurang subur. Adapun hasil analisis tersebut berdasarkan pada kriteria Lembaga Penelitian Tanah Bogor bahwa pH di lokasi penelitian, BKPH Sukun umumnya adalah agak masam sampai netral 6,10 - 6,80. Sedangkan unsur hara makro antara lain nitrogen, kalsium, pospor dan bahan organik adalah sebagai berikut: C-tersedia sangat rendah sampai rendah 0,67 - 5,02 , N-total sangat rendah sampai rendah 0,06 - 0,10 , P- tersedia kurang 0,23 ppm - 2,19 ppm, K-tersedia rendah sampai tinggi 0,18 - 0,62 sedangkan bahan organik sangat rendah sampai rendah 1,15 - 5,47. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kelestarian kesuburan tanah perlu dilakukan penambahan unsur hara ke dalam tanah yang berupa pupuk atau bahan ornanik lainnya. Sedangkan untuk memulihkan daur hara yang terputus akibat penggangkutan biomassa ke pabrik dan ke rumah penduduk dilakukan melalui pengembalian sisa pabrik yang berupa afval daun kembali ke lahan hutan. Kegiatan lain yang mendukung kegiatan di atas adalah penanaman tanaman sela dan tumbuhan bawah diantara tanaman kayu putih serta pembuatan angelan untuk mengurangi erosi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TUMBUH DAN KONSENTRASI LARUTAN GIBBERELLIN ACID (GA3) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi L.) UMUR 3 BULAN

0 5 1

PENGARUH KONSENTRASI HORMON GIBBERELLIN (GA3) DAN KOMPOSISI MEDIA TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Linn)

0 7 1

Laju aliran dan erosi permukaan di lahan hutan tanaman kayu putih (melaleuca cajuputi roxb) dengan berbagai tindakan konservasi tanah dan air (studi kasus rph sukun, bkph sukun, kph madiun perum perhutani unit II Jawa Timur)

4 15 63

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

0 1 22

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

1 7 101

Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk ZA terhadap Pertumbuhan Tanaman Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) di Kawasan Hutan Produksi RPH Sumberklampok Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng.

0 0 9

FORDA - Jurnal

0 0 6

The Optimum Dose of Nitrogen, Phosporus, and Potassium to Improve Soybean (Glycine max (L) Merr) Productivity on Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Stands | Jati | Ilmu Pertanian (Agricultural Science) 17991 61572 1 PB

0 0 8

KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT BUKIT ASAM (PERSERO)

2 4 8

PENDUGAAN POTENSI PRODUKSI HHBK KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi ) DI BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA (POTENTIAL PRODUCATION ESTIMATION 0F CAJUPUT NON TIMBER FOREST PRODUCT (Melaleuca cajuputi) IN BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA) - Repository UNRAM

0 0 11