Model produksi daun pada satu daur pemanenan tunas Model Produksi Daun pada Satu Daur Pemanenan Tunas Laju pertumbuhan

1. Keadaan umum daerah yang termasuk didalamnya adalah letak dan luas wilayah, topografi, iklim dan tanah. 2. Kependudukan yang meliputi: jumlah penduduk menurut umur. 3. Tata guna dan pemikan lahan 4. Produksi dan Produktivitas lahan 5. Jumlah dan pemilikan ternak 6. Keadaan bangunan rumah masyarakat dan data terkait lainnya. 3. Data Fisik Lingkungan, yaitu: 1. Kesuburan tanah 2. Curah hujan 10 tahun terakhir. 4. Data dari industri, yaitu: 1. Kapasitas pabrik minyak kayu putih 2. Produksi minyak kayu putih.

3.3.2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara langsung melalui pengukuran plot-plot ukur di hutan tanaman areal kerja BKPH Sukun untuk memperoleh data primer. Data sekunder diperoleh melalui pengutipan laporan-laporan yang ada di lingkup Perum Perhutani dan dari instansi terkait lainnya. Bagaimana cara pengumpulan data masing-masing tujuan diuraikan di bawah ini. Jenis data, sumber atau cara memperoleh data, dan metodenya secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 6.

3.3.2.1. Model produksi daun pada satu daur pemanenan tunas

Pengambilan data pohon contoh untuk pembuatan model produksi daun adalah hasil pengukuran PUS pada petak tanaman kayu putih kelompok umur KU II dan mempunyai umur tunas 1 bulan sampai dengan 12 bulan. Tegakan tanaman pada KU II dipilih sebagai lokasi penempatan plot-plot contoh dengan alasan antara lain kerapatan tegakan 95 dan kondisi lahan relatif seragam. Hal ini bisa meminimalisir keragaman akibat perbedaan tempat tumbuh. PUS diletakan menyebar ke seluruh petak sesuai dengan umur tunasnya. Pada masing- masing umur tunas tegakan tanaman kayu putih dibuat 3 PUS. Pada penelitian ini umur tunas yang diamati adalah umur 1 s.d 12 bulan, maka banyaknya PUS untuk pembuatan model produksi daun dalam satu daur pemanenan adalah 36 buah atau setiap umur tunas diulang 3x, Pohon yang ada dalam PUS seluruhnya diukur untuk memperoleh data yang representatif. Data yang diperoleh dari PUS berupa biomassa Semua bagian pohon yang dipangkas dan berat DKP Campuran antara daun dan ranting dengan diameter 0,5 cm semua pohon.

3.3.2.2. Model Produksi Daun pada Satu Daur Pemanenan Tunas

Untuk memperoleh data dalam rangka menyusun model produksi daun pada satu daur silvikultur dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas. Namun ada perbedaan pada cara penempatan PUS-nya. Pada kasus ini PUS diletakan pada tegakan kayu putih yang mempunyai KU I sd VIII. Perbedaan lainnya adalah setiap plot tidak ditempatkan pada Petak atau Anak Petak yang sama. Banyaknya PUS unruk membuat model produksi daun pada satu daur silvikultur adalah 24 buah.

3.3.2.3. Laju pertumbuhan

Pertumbuhan atau riap increment tanaman kayu putih dalam penelitian ini adalah pertambahan tumbuh tanaman kayu putih, berupa berat biomassa dan DKP Daun kayu putih sebagai bahan baku industry dalam satuan waktu tertentu. Pertumbuhan berat biomassa dapat digambarkan sebagai riap bulanan berjalan curren monthly increment=CMI dan riap bulanan rata-rata mean monthly increment=MMI. Kedua bentuk riap tersebut, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: a. CMI =  V A  A = V A ’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .23 b. MMI = V A A . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .24 dimana V A adalah pertumbuhan kumulatif biomassa tegakan sampai umur A

3.3.2.4. Rendemen, Kualitas dan beberapa Sifat Minyak Kayu Putih

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TUMBUH DAN KONSENTRASI LARUTAN GIBBERELLIN ACID (GA3) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi L.) UMUR 3 BULAN

0 5 1

PENGARUH KONSENTRASI HORMON GIBBERELLIN (GA3) DAN KOMPOSISI MEDIA TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Linn)

0 7 1

Laju aliran dan erosi permukaan di lahan hutan tanaman kayu putih (melaleuca cajuputi roxb) dengan berbagai tindakan konservasi tanah dan air (studi kasus rph sukun, bkph sukun, kph madiun perum perhutani unit II Jawa Timur)

4 15 63

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

0 1 22

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

1 7 101

Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk ZA terhadap Pertumbuhan Tanaman Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) di Kawasan Hutan Produksi RPH Sumberklampok Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng.

0 0 9

FORDA - Jurnal

0 0 6

The Optimum Dose of Nitrogen, Phosporus, and Potassium to Improve Soybean (Glycine max (L) Merr) Productivity on Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Stands | Jati | Ilmu Pertanian (Agricultural Science) 17991 61572 1 PB

0 0 8

KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT BUKIT ASAM (PERSERO)

2 4 8

PENDUGAAN POTENSI PRODUKSI HHBK KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi ) DI BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA (POTENTIAL PRODUCATION ESTIMATION 0F CAJUPUT NON TIMBER FOREST PRODUCT (Melaleuca cajuputi) IN BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA) - Repository UNRAM

0 0 11