berbagai pustaka. Untuk menyusun persamaan model produksi daun dalam satu daur silvikultur diperoleh persamaan yang tepat, yaitu model polinomial
persamaan 10.
5.4.2.2. Uji statistik dan pemilihan model
Hasil uji keterandalan model berdasarkan pada besarnya koefisien determinasi R
2
dan Se serta nilai koefisien kedua persamaan yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 19. Dari tabel tersebut terlihat bahwa persamaan model
polinomial dihasilkan di atas handal dan dapat digunakan untuk menggambarkan kurva produktivitas daun kayu putih. Hal serupa dilakukan oleh Budiadi 2005
dalam melakukan penelitian tentang produktivitas hutan tanaman kayu putih juga menggunakan model polinomial berderajat 3.
Tabel 19. Nilai konstanta, Se dan R
2
persamaan model hasil pengukuran dan hasil perhitungan kumulatif
Persamaan a
b c
d Se
R
2
Polinomial 0.84
1.90 -0.07
0.0006 1.57
94.09
5.4.2.3. Kurva produktivitas daun
Hasil persamaan matematis di atas setelah dilukis dalam bentuk kurva disajikan pada Gambar 12
. Pada gambar tersebut terlihat bahwa model polinomial
kurvanya ada kecenderungan naik tajam dan setelah sampai titik puncak turun kembali secara tajam dan berbentuk parabola.
Gambar 12. Kurva hubungan produktivitas biomassa dan umur tegakan dengan
model Polinomial derajat 3.
5.4.2.4. Kurva prokduktivitas biomassa, cabang dan daun
Bentuk persamaan kurva biomassa, kurva cabang dan kurva DKP di bawah ini adalah polinomial derajat 2 atau lebih dikenal dengan model kuadratik.
Adapun Nilai koefisien, Se dan
R
2
disajikan pada Tabel 20. Tabel 20. Nilai koefisien, Se dan
R
2
kurva model polinomial hubungan biomassa, cabang dan daun dengan umur tegakan
Persamaan a
b c
Se R
2
r Biomassa
3.8979874 1.1274811
-0.02831747 1.63 85.38
0.924 Daun
2.6969293 0.60697511 -0.01544286
1.75 61.15 0.782
Cabang 0.12157258 0.60493607 -0.01383264
1.19 70.39
0.839
Umur Tegakan tahun Produktivitas Biomasa tonhatahun
0.0 5.0
10.0 15.0
20.0 25.0
30.0 35.0
40.0 45.0
0.00 4.00
8.00 12.00
16.00 20.00
Y = a+bA+cA
2
+dA
3