Untuk rimbas berikutnya cabang atau ranting yang dipotong adalah 3 sd 5 cm di atas pemotongan sebelumnya.
Bagian pangkal cabang atau ranting tidak boleh rusak, agar tunas tumbuh kembali dengan baik.
3. Keuntungan-keuntungan Cara Rimbas Cara rimbas dapat dilakukan setahun sekali, sehingga produksi daunnya
lebih tinggi dari cara urut yang hanya biasa dilakukan dua tahun sekali. Hasil percobaan penyulinagn daun kayu putih yang berasal dari cara
rimbas remdemen lebih tinggi dibanding cara urut. Cara rimbas lebih praktis dan cepat dibanding cara urut dalam
pemangkasan daun.
2.9. Minyak kayu putih
M. cajuputi merupakan salah satu dari berbagai jenis spesies Melaleuca yang menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih. M. cajuputi
banyak digunakan untuk industri farmasi karena mengandung bahan yang sangat berharga, yaitu sineol, yang merupakan salah satu jenis monoterpenes dari jenis
monocyclic, dalam jumlah besar 15-60 Brophy dan Doran, 1996, Rimbawanto, et al. 2009.
Minyak kayu putih yang dikeluarkan dari daun diperoleh melalui proses penyulingan destilasi. Menurut Ketaren 1985 dalam industri pengolahan
minyak atsiri dikenal tiga macam sistem penyulinagan. yaitu a penyulingan dengan direbus water distillation, b penyulingan dengan air dan uap water
and steam distillation dan c penyulingan dengan uap steam distillation. Minyak kayu putih yang diperoleh dari proses penyulingan daun M.
cajuputi subsp. cajuputi terdiri dari komponen 1,8-cineole 3-60, dan sesquiterpene alcohols globulol trace-9, viridiflorol trace-16 dan
spathulenol trace-30. Komponen minyak lainnya yang ditemukan dalam jumlah cukup tinggi adalah limonene trace-
5, β-caryophyllene trace-4, humulene trace-2, viridflorene 0,5-
9, α-terpinol 1-8, α- dan β- selinene masing-masing 0-3 dan caryophyllene oxide tarce-7.
Rendemen minyak bervariasi antara 0,4 sampai 1,2 WW , berat basah.
Sedangkan kedua subspecies lainnya cumingiana dan platyphylla menghasilkan minyak dengan kadar cineole rendah Rimbawanto, et al. 2009.
Komposisi minyak kayu putih sangat beragam. Nampaknya masing-masing daerah sebaran alami jenis ini mempunyai komposisi minyak yang berbeda-beda
dan hal ini sejalan dengan keragaman morfologi yang ditemukan Doran, 1999. Sedangkan menurut Kasmudjo 1992 menyatakan bahwa minyak kayu
putih yang dikeluarkan dari daun diperoleh melalui proses penyulingan distilasi. Minyak kayu putih tersebut mempunyai kandungan antara lain Sineol kayu
putol. Sineol dalam minyak ini dapat diperoleh pada suhu didih 174 C - 177
C, sedangkan pada suhu dibawahnya akan diperoleh Pinenen 156
C - 160 C dan
pada suhu di atasnya akan diperoleh Benzildehid 179,9 C, Terpinol 218
C dan Sesqueterpen pada suhu antara 230
C dan 277 C.
2.10. Hasil-hasil penelitian sebelumnya