Produksi Daun Kayu Putih

Pemberian pupuk dan gebrus menurut hasil pengamatan di lapangan, menunjukkan bahwa semua plot yang telah mendapatkan perawatan pemupukan NPK dan Afval dan penggebrusan atau kedua-duanya memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan plot yang tidak mendapat perlakuan. Pengaruh pemupukan dan gebrus terhadap produksi daun kayu putih dapat dilihat pada Tabel 1, dimana plot yang mendapat pemeliharaan dengan penambahan afval daun sebanyak 2.600 kg dan pupuk NPK 100 kg serta gebrus pada plot percobaan memberikan hasil yang signifikan terhadap produksi daun kayu putih yaitu 1,44 kgpohon. Namun demikian penambahan afval daun sebanyak 2500 kg tanpa pemberian pupuk juga menjadi pilihan yang baik jika harga pupuk lebih tinggi daripada tambahan produksi daun. Sebaliknya pemberian pupuk lebih banyak, pada perlakuan 4 dan 5, ternyata tidak diikuti produksi daun yang tinggi, sebaliknya hasilnya lebih kecil. Sedangkan adanya gebrus menunjukan hasil yang sangat baik dibandingkan dengan tanpa gebrus. Pemeliharaan hutan dengan perlakuan tersebut diharapkan jumlah pohon sesuai dengan standar yaitu Dkn = 1. Tabel 1. Pengaruh perlakuan pemberian pupuk NPK, afval daun dan gebrus terhadap produksi daun kayu putih pada plot percobaan seluas 0,1 ha. No. Perlakuan Jumlah pohon Produksi DKP kg Produksi DKP rata-rata pohon kg 1. Kontrol 457 511,33 1,13 2. G+A 2500 kg 430 548,66 1,22 3. G+A 2600 kg+NPK 100 kg 430 621,33 1,44 4 G+A 2600 kg+NPK 200 kg 440 630,00 1,43 5. G+A 3000 kg+NPK 300 kg 435 617,66 1,43 Sumber: RPKH Tahun 1984 sd 1988 KPH Madiun Perum Perhutani Unit II

2.8.3. Produksi Daun Kayu Putih

Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman, termasuk produksi daun bervariasi karena dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor ekstern. Tanaman kayu putih jenis atau varietas yang sama akan memberikan hasil yang berbeda apabila sumber benih berbeda. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, antara lain sinar matahari, suhu, air, tanah dan unsur hara. Selain hal tersebut di atas, pada Tabel 2 terlihat bahwa produksi daun kayu putih juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan diameter batang. Umumnya kayu putih dengan diameter besar akan memproduksi daun yang tinggi pula, kecuali pada pohon yang sudah tua lebih dari 30 tahun. Sedangkan produksi daun optimum terjadi pada umur 15 tahun, yaitu 2,3 kgpohon. Tabel 2. Produksi daun kayu putih per pohon berdasarkan umur dan diameter pohon. No. Umur Keliling rata-rata cm Diameter Rata-rata cm Berat daun rata-rata per pohon kg 1. 8 25,5 8,1 2,13 2. 15 30,6 9,8 2,38 3. 27 29,5 9,4 2,21 4. 33 23,9 7,6 2,19 5. 36 32,3 10,3 2,02 Sumber: Diolah dari Data Pengukuran SPH II Madiun Tahun 2000 Hasil penelitian Perum Perhutani 1982 dalam Sukirno 1994 yang tertera pada Tabel 3, menunjukan bahwa derajat kesempurnaan tegakan Dkn juga menentukan besarnya produksi daun per hektar, semakin tinggi Dkn semakin tinggi pula produksi daunnya. Tabel 3. Produksi daun kayu putih rata-rata kgha berdasarkan kelompok umur KU dan derajat kesempurnaan tegakan Dkn KU Dkn Derajat Kesempurnaan Tegakan 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 I - - - - - - - - - - II - - - - 2055,0 1633,3 1458,0 - 2459,0 - III - - - - 1638,5 1476,5 - 2233,0 - - IV - - 1587,0 1362,7 1590,5 1798,3 1659,0 - - - V - - 1336,0 1707,0 1420,0 1517,9 - - - - VI - - 1112,0 1204,0 1510,6 2057,6 1312,5 - - - VII - - - 1593,0 1457,5 2244,5 - - - - VIII - - - - - - - - - - Rata-rata 1345,0 1466,7 1612,0 1788,0 1476,6 2233,0 2459,0 Sumber: Buku Rencana Pengusahaan Hutan BKPH Sukun Tahun 1982. Dilihat dari produksi minyak, varietas kayu putih berkuncup putih menghasilkan kadar cineol rata-rata 33,3 dan rendemen minyak 1,2 lebih tinggi dibandingkan dengan kayu putih yang berkuncup merah dengan kadar cineol 29,3 dan rendemen minyak 0,8 , sedangkan dilihat bentuk daunnya, daun berbentuk langsit lebih banyak mengandung minyak dan daun yang berbentuk lonjong kadar cineolnya lebih tinggi LPHH, 1973 dalam Perum Perhutani, 1985.

2.8.4. Pemungutan Daun Kayu Putih

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TUMBUH DAN KONSENTRASI LARUTAN GIBBERELLIN ACID (GA3) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi L.) UMUR 3 BULAN

0 5 1

PENGARUH KONSENTRASI HORMON GIBBERELLIN (GA3) DAN KOMPOSISI MEDIA TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Linn)

0 7 1

Laju aliran dan erosi permukaan di lahan hutan tanaman kayu putih (melaleuca cajuputi roxb) dengan berbagai tindakan konservasi tanah dan air (studi kasus rph sukun, bkph sukun, kph madiun perum perhutani unit II Jawa Timur)

4 15 63

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

0 1 22

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

1 7 101

Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk ZA terhadap Pertumbuhan Tanaman Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) di Kawasan Hutan Produksi RPH Sumberklampok Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng.

0 0 9

FORDA - Jurnal

0 0 6

The Optimum Dose of Nitrogen, Phosporus, and Potassium to Improve Soybean (Glycine max (L) Merr) Productivity on Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Stands | Jati | Ilmu Pertanian (Agricultural Science) 17991 61572 1 PB

0 0 8

KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT BUKIT ASAM (PERSERO)

2 4 8

PENDUGAAN POTENSI PRODUKSI HHBK KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi ) DI BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA (POTENTIAL PRODUCATION ESTIMATION 0F CAJUPUT NON TIMBER FOREST PRODUCT (Melaleuca cajuputi) IN BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA) - Repository UNRAM

0 0 11