Kualitas Minyak Minyak Kayu Putih 1. Kadar minyak rendemen

Secara umum, kayu putih yang diperoleh dikatakan bermutu karena memiliki kadar sineol sesuai ketentuan SNI, yaitu memiliki kadar sineol antara 50 – 65. Minyak kayu putih hasil analisis di laboratorium Balitro Bogor mempunyai bau khas minyak kayu putih dan memiliki warna kekuning-kuningan, bobot jenis yang diukur pada suhu 25 o C sebesar 0,90 – 0,93, memiliki indeks bias pada suhu 25 o C berkisar antara 1,46 – 1,47 dan putaran optiknya sebesar - 7 3’ – - 0 56’. Indeks bias adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias cahaya, sedangkan yang dimaksud putaran optik adalah besarnya pemutaran bidang polarisasi suatu zat. Disamping itu, minyak kayu putih yang bermutu akan tetap jernih bila dilakukan uji kelarutan dalam alkohol 80, yaitu dalam perbandingan 1 : 1, 1 : 2, dan seterusnya s.d. 1 : 10. Hasil anailis beberapa sifat minyak kayu putih yang dilakukan laboratorium Balitro Bogor tersebut menunjukkan bahwa pada semua umur tunas memiliki sifat yang hampir sama. Perbedaan cukup mencolok hanya terjadi pada umur tunas 4 bulan, dimana minyak yang dihasilkan mempunyai putaran optik terendah. Dibanding dengan standar SNI, beberapa hasil analisis sifat minyak yang diperoleh tidak memenuhi standar. Putaran optic seharusnya berkisar antara -0 – -4, minyak hasil penyulingan umur tunas 6 – 9 bulan diluar kisaran yang dierkenankan. Walapun dalam penelitian ini tidak dilakukan uji kandungan minyak lemak minyak pelican, dalam minyak kayu putih tidak diperkenankan adanya kandungan minyak tersebut. Minyak lemak merupakan minyak yang berasal dari hewan maupun tumbuhan, seperti lemak sapi dan minyak kelapa, yang mungkin ditambahkan sebagai bahan pencampur dalam minyak kayu putih. Demikian juga minyak pelican yang merupakan golongan minyak bumi seperti minyak tanah dan bensin biasa digunakan sebagai bahan pencampur minyak kayu putih, sehingga merusak mutu kayu putih tersebut. Beberapa sifat minyak kayu putih hasil analisis di laboratorium Balitro Bogor disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Beberapa sifat minyak kayu putih umur tunas 6 bulan sampai dengan 12 bulan penyulingan selama 4 jam.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TUMBUH DAN KONSENTRASI LARUTAN GIBBERELLIN ACID (GA3) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi L.) UMUR 3 BULAN

0 5 1

PENGARUH KONSENTRASI HORMON GIBBERELLIN (GA3) DAN KOMPOSISI MEDIA TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Linn)

0 7 1

Laju aliran dan erosi permukaan di lahan hutan tanaman kayu putih (melaleuca cajuputi roxb) dengan berbagai tindakan konservasi tanah dan air (studi kasus rph sukun, bkph sukun, kph madiun perum perhutani unit II Jawa Timur)

4 15 63

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

0 1 22

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOLDAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) PADA MENCIT JANTAN.

1 7 101

Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk ZA terhadap Pertumbuhan Tanaman Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) di Kawasan Hutan Produksi RPH Sumberklampok Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng.

0 0 9

FORDA - Jurnal

0 0 6

The Optimum Dose of Nitrogen, Phosporus, and Potassium to Improve Soybean (Glycine max (L) Merr) Productivity on Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Stands | Jati | Ilmu Pertanian (Agricultural Science) 17991 61572 1 PB

0 0 8

KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT BUKIT ASAM (PERSERO)

2 4 8

PENDUGAAN POTENSI PRODUKSI HHBK KAYU PUTIH ( Melaleuca cajuputi ) DI BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA (POTENTIAL PRODUCATION ESTIMATION 0F CAJUPUT NON TIMBER FOREST PRODUCT (Melaleuca cajuputi) IN BKPH RINJANI BARAT PELANGAN TASTURA) - Repository UNRAM

0 0 11